Labels

Wednesday, April 13, 2011

Indonesia Yang Penuh Kemuliaan-Nya - Yesaya 60

Bahan Renungan Profetik: Yesaya 60

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Janganlah sekali-kali memandang rendah bangsa dan negeri ini, sekalipun itu hanya dalam hati kita! Apalagi membanding-bandingkan kemakmuran dan kemajuan kita dengan bangsa-bangsa lain, termasuk dengan para negeri tetangga kita. Itu HARAM hukumnya! Sekali lagi, itu HARAM hukumnya!

Negeri kita tidak lebih buruk dari Singapura, Malaysia, Tiongkok, Korea, Jepang, Amerika Serikat bahkan bangsa-bangsa Eropa sekalipun! Sebentar lagi kita akan dibuat tercengang karena di saat yang sama seluruh dunia akan berdecak kagum bahkan begitu iri dengan keberadaan negeri kita! Dan semuanya ini telah tertulis sejak ribuan tahun yang lalu dalam kitab Nabi Yesaya pasal 60, dan berbagai pasal lainnya.

Marilah percaya dan pahamilah bahwa negeri ini sungguh-sungguh dikasihi Tuhan bahkan di"anak-emas"kan. Sehingga saking besarnya perhatian dan kasih sayang Tuhan atas negeri ini, Iblis merusaknya sedemikian rupa. Negeri kita menjadi bulan-bulanan setan selama berabad-abad. Dirusaknya negeri ini dengan korupsi, adu domba, perpecahan, penjajahan, demokratisasi yang kebablasan yang membuat kita kecewa, hilang harapan, pasrah dan cenderung mengutuki negeri ini ketimbang mendoakannya. Namun semuanya itu takkan membatalkan rencana besar Tuhan atas Indonesia!

Inilah Waktu Penggenapan Yesaya 60 Atas Indonesia

Disebutkan bahwa kegelapan akan menutupi seluruh bumi (ayat 1), maka ketahuilah bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini dunia semakin gelap dan akan menuju puncak kegelapan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Krisis dalam berbagai bidang dan bencana dalam berbagai tempat terus berlomba dan makin intens. Namun terang yang sejati, kemuliaan Tuhan sendiri menjadi makin nyata atas Indonesia! Sebuah intervensi ilahi dan kekuasaan surgawi akan mengangkat Indonesia dalam waktu sangat cepat ke puncak kejayaan dan keemasan yang belum pernah ada dan tidak akan pernah ada lagi setelahnya (ayat 2).

Dikatakan bahwa Kedar dan Nebayot akan berhimpun untuk beribadah (ayat 7), dan di dunia ini negara mana yang kaum Kedar dan Nebayotnya lebih besar jumlahnya daripada Indonesia. Sekaligus berupa negara kepulauan, karena dikatakan bahwa penantian akan peristiwa ini dari berbagai pulau (ayat 9).  Jadi sebuah bangsa yang sedemikian dimuliakan Tuhan hingga ke puncak, yang menjadi jawaban di tengah kegelapan dunia adalah bangsa yang berkaum Kedar Nebayot terbanyak sekaligus yang memiliki pulau-pulau terbanyak pula. Dan semua peristiwa yang tertulis secara profetik dalam kitab Nabi Yesaya 60 akan terjadi sesaat sebelum kedatangan-Nya yang ke-2 (ayat 8).

Sadarkah negeri ini begitu unik dan istimewa. Hampir segala jenis etnis dan suku ada terkumpul di satu negara, dan itu semua bukan kaum pendatang seperti Amerika Serikat dan berbagai bangsa lainnya, namun semuanya adalah penduduk asli sejak berabad-abad yang lalu. Dari Sabang sampai ke Merauke, dari yang kulitnya putih, kuning, sawo, coklat bahkan legam semuanya adalah penduduk asli. Belum lagi hasil bumi yang sedemikian kaya walau telah diborong oleh para penjajah, namun kita tetap berlimpah.

Mulai hari ini berhenti bersikap negatif terhadap bangsa ini. Pemerintahannya boleh saja mengecewakan, namun kita gantungkan semua harapan kita kepada Tuhan yang jauh lebih peduli daripada kita sendiri. Inilah saatnya bagi kita yang percaya dan menaruh harap kepada-Nya. Ucapkanlah PERKATAAN PROFETIK ini minimal dua kali sehari. Sebutlah Indonesia dalam setiap bangunmu, dalam setiap tidurmu, dalam setiap tingkah laku kita, sampai segalanya menjadi nyata pada waktunya.

AMIN! AMIN! AMIN! AMIN! AMIN! AMIN! AMIN!

Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Yesus Kristus, TUHAN, akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya.

Yesaya 60 Untuk Indonesia

Inilah ucapan ilahi untuk Indonesia, kumandangkanlah sampai menjadi nyata!

Indonesia bangkit, dan menjadi terang, sebab terang telah datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atas Indonesia.

Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atas negeriku, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atas bangsaku.

Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada Indonesia, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit atas negeriku.

Kuangkat mukaku dan lihat ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; putra-putra bangsa datang dari jauh, dan putri-putrinya digendong.

Pada waktu itu kita semua akan heran melihat dan berseri-seri, bahkan akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepada Indonesia, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepada negeriku.

Sejumlah besar unta akan menutupi Indonesia, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.

Seluruh rakyat Indonesia akan berhimpun dan akan tersedia untuk ibadah yang sejati; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah Tuhan sebagai korban yang berkenan kepada Tuhan, dan Tuhan akan menyemarakkan rumah keagungan-Nya.

Semua ini untuk menyambut kedatangan Raja di atas segala raja yang ke-dua kali.

Sungguh, Tuhanlah yang dinanti-nantikan pulau-pulau yang jauh; kapal-kapal kekayaan dan kemuliaan berlayar di depan untuk membawa putra-putra bangsa dari jauh, perak dan emasnya dibawa serta, untuk nama TUHAN, Allah kita, dan oleh karena Yang Mahakudus, Allah Israel, sebab Ia mengagungkan Indonesia.

Orang-orang asing akan membangun tembok negeriku, dan raja-raja mereka akan melayani Indonesia; sebab dalam murka-Nya Tuhan telah menghajar Indonesia, namun sekarang Tuhan telah berkenan untuk mengasihani kita.

Pintu-pintu gerbang Indonesia akan terbuka senantiasa, baik siang maupun malam tidak akan tertutup, supaya orang dapat membawa kekayaan bangsa-bangsa kepada negeriku, sedang raja-raja mereka ikut digiring sebagai tawanan.

Sungguh, bangsa dan kerajaan yang tidak mau mengabdi kepada Indonesia akan lenyap; bangsa-bangsa itu akan dirusakbinasakan.

Kemuliaan Libanon, yaitu pohon sanobar, pohon berangan dan pohon cemara, akan dibawa bersama-sama kepada Indonesia, untuk mempersemarak tempat bait kudus-Nya, sebab Tuhan hendak memuliakan tempat kaki-Nya berjejak.

Anak-anak orang-orang yang menindas Indonesia akan datang kepada kita dan tunduk, dan semua orang yang menista Indonesia akan sujud menyembah telapak kaki kita; mereka akan menyebutkan Indonesia "kota TUHAN", "Sion, milik Yang Mahakudus, Allah Israel."

Sebagai ganti keadaan negeriku dahulu, ketika Indonesia ditinggalkan, dibenci dan tidak disinggahi seorangpun, sekarang Tuhan akan membuat Indonesia menjadi kebanggaan abadi, menjadi kegirangan turun-temurun.

Indonesia akan mengisap susu bangsa-bangsa dan akan meminum susu kerajaan-kerajaan maka seluruh rakyatnya akan mengetahui, bahwa Dialah, TUHAN, Juruselamat kita, dan Penebus kita, Yang Mahakuasa, Allah Yakub.

Sebagai ganti tembaga Tuhan akan membawa emas, dan sebagai ganti besi Tuhan akan membawa perak, sebagai ganti kayu, tembaga, dan sebagai ganti batu, besi; Tuhan akan memberikan damai sejahtera dan keadilan yang akan melindungi dan mengatur hidupku.

Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di Indonesia, tentang kebinasaan atau keruntuhan di Nusantara; seluruh rakyatnya akan menyebutkan temboknya "Selamat" dan pintu-pintu gerbangnya "Pujian".

Bagiku matahari tidak lagi menjadi penerang pada siang hari dan cahaya bulan tidak lagi memberi terang pada malam hari, tetapi TUHAN akan menjadi penerang abadi bagiku dan Allah kita akan menjadi keagungan seluruh rakyat Indonesia.

Bagiku akan ada matahari yang tidak pernah terbenam dan bulan yang tidak surut, sebab TUHAN akan menjadi penerang abadi bagiku, dan hari-hari perkabunganku akan berakhir.

Rakyat Indonesia semuanya orang-orang benar, kita memiliki negeri untuk selama-lamanya; Indonesia sebagai cangkokan yang Tuhan tanam sendiri untuk memperlihatkan keagungan-Nya.

Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Yesus Kristus, TUHAN, akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya.

Monday, April 11, 2011

Hak Kesulungan Dan Warisan Ilahi

Bahan Renungan: Maleakhi 1:1-5; Matius 1:1-17

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Tuhan dalam kesempatan-Nya menegaskan kasih-Nya kepada bangsa Israel untuk kesekian kalinya. Namun di dalam kitab Maleakhi pasal 1, Tuhan mengungkapkan kasih-Nya tersebut dengan cara yang sangat unik dan aneh. Dikatakan bahwa Tuhan mengasihi Israel (keturunan Yakub) dengan membenci Esau, bahkan sedemikian kebencian-Nya hingga sekalipun Esau membangun kembali reruntuhannya, Tuhan akan merobohkannya terus dan murka-Nya tidak akan surut terhadap Esau.

Sekarang saudara bayangkan jika ada dua orang kakak beradik, sebut saja Andi dan Budi. Dan suatu ketika ayahnya berkata kepada Budi, "Budi anakku, ayah sayang kepadamu." Dan sebagai balasannya, Budi bertanya, "Apa buktinya ayah menasihi Budi?" Kemudian ayahnya menjawab, "Ayah mengasihi kamu dengan membenci Andi, kakakmu. Dan apapun yang dia kerjakan akan ayah hancurkan."

Tidakkah akan lebih wajar jika sang ayah menjawab kepada Budi, "Ayah akan mendukung semua usahamu, nak! Apapun yang kamu minta akan ayah kabulkan semua." Tanpa menyinggung keberadaan Andi, yang walaupun mungkin saat itu sang ayah sangat membencinya.

Pertanyaannya, mengapa Tuhan sedemikian membenci Esau? Hingga dalam mengungkapkan kasih-Nya kepada Yakub (Israel), yang dijadikan bukti adalah dengan "diumbar" segala kebencian dan "dendam"-Nya terhadap Esau. Apakah pelanggaran yang Esau lakukan sedemikian fatal di mata Tuhan? Hingga bagi Esau seperti tidak ada ampun.

Pertanyaan kedua, apakah hak kesulungan itu? Hingga sedemikian Yakub dikasihi-Nya dan Esau sedemikian dibenci-Nya. Sadarkah kita bahwa hak kesulungan bukan saja berkat materi melainkan Kristus itu sendiri. Jadi memandang rendah hak kesulungan sama dengan menolak Krsitus. Karena di dalam Kristuslah segala janji Tuhan, segalam impian Tuhan dan segala cita-cita Tuhan genap dan jadi sempurna. Kristus bukan saja jaminan keselamatan orang percaya untuk terhindar dari hukuman neraka, melainkan juga jaminan untuk mengembalikan manusia sebagai rupa dan gambar Allah untuk berkuasa dan memerintah dunia bersama dengan Kerajaan-Nya. Hak kesulungan itulah yang menjadikan Injil diberitakan ke seluruh bangsa, membuat kita memuridkan dan membaptiskan seluruh bangsa, memampukan kita mengusir setan-setan dalam nama-Nya, berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru, bahkan sekalipun minum racun maut tidak akan celaka.

Adakah kita memandang keselamatan kita di dalam Kristus sebagai sesuatu yang sedemikian berharga dan istimewa dengan mengisi keselamatan kita seperti yang Tuhan kehendaki? Pada akhirnya yang tinggal hanyalah Kerajaan-Nya dan Kehendak-Nya, bukan kerajaan dan kehendaki manusiawi kita.

Misteri Kejadian 38

Bahan Renungan: Kejadian 38, Matius 1

Saudara-saudari dalam kasih Kristus,
Baca, selidiki dan renungkanlah kisah tentang seorang perempuan bernama Tamar di kitab Kejadian pasal 38. Sebagaimana kita ketahui bahwa Alkitab mencatat berbagai silsilah dari beberapa tokoh besar, baik itu "protagonis" maupun "antagonis", mereka di antaranya adalah silsilah keturuanan Adam, Kain, Nuh, Sem, Ham, Yafet, Abraham, Daud. Semua silsilah hanya mencatat nama dari pihak laki-laki saja. Namun ketika Injil Matius pasal 1 menjabarkan silsilah Tuhan Yesus, terungkap 5 nama perempuan, yang pertama ialah Tamar, selanjutnya ialah Rahab, Rut, Batsyeba dan Maria (satu-satunya yang perawan sekaligus satu-satunya perempuan Yahudi).

Jika sepintas kita membaca Kejadian 38, maka kita akan mendapati kesan bahwa Tamar seperti seorang yang bukan saja nekad, namun juga "gila". Setelah mengalami dua kali kematian suami-suaminya, Tamar secara hukum berhak untuk mendapati "kesempatan" ke-tiga untuk melahirkan keturunan yang sah dari garis Abraham, Ishak, Yakub dan Yehuda. Dan hak tersebut sempat "ditagihkan" kepada Yehuda yang adalah ayah mertuanya sendiri. Namun Yehuda "berkelit" karena Syela, putranya yang ke-tiga (juga sekaligus putra bungsu) masih belum cukup umur untuk menikah, dia juga menggunakan alasan ini karena "trauma" dengan kematian dua putranya dan kebetulan Syela adalah satu-satunya kesempatan saat itu untuk meneruskan keturunannya.

Pertanyaannya, apa yang membuat Tamar begitu menginginkan untuk melahirkan keturuan dari garis keturunan Yakub dan Yehuda? Apa yang dilihat Tamar? Apa yang Tamar percayai saat itu? Sesungguhnya apa yang dilakukan Tamar terhadap Yehuda adalah sebuah kekejian, namun itu bukan dosa. Jauh sebelum adanya Hukum Taurat, beberapa hal telah berlaku sama. Di antaranya adalah ketentuan bahwa seorang adik laki-laki harus menikahi istri kakaknya setelah kakaknya meninggal dan tidak memberikan keturunan. Begitu pula ketika menantu bersetubuh dengan mertua, hal itu adalah kekejian karena kesalahan ini dianggap setara dengan incest antara orang tua dengan anak kandungnya.

Tamar, demi "ambisi" pribadinya, melihat sebuah peluang dan melakukan "pertaruhan nyawa" yang sangat berbahaya. Kesempatan itu datang ketika ibu mertuanya (istri Yehuda) telah meninggal, sehingga saat itu Yehuda berstatus duda. Inilah kecerdikan Tamar, dia tidak terburu-buru bertindak, namun menunggu di saat yang tepat. Dan Tamar cukup mengenali sifat ayah mertuanya yang suka "jajan". Perihal ini dapat kita pahami karena sejak awal Yehuda tidak mengambil istri dari kaumnya sendiri, melainkan dari perempuan Kanaan. Seperti pamannya, Esau, yang juga mengambil perempuan-perempuan Kanaan dan tidak menjaga dirinya dengan baik (Kejadian 27:46, 28:6-9), demikian juga Yehuda.

Di saat "kekosongan" Yehuda itulah, Tamar masuk dan berperan sebagaimana pemikirannya, dengan melepaskan pakaian kejandaannya dan berpenampilan seperti perempuan sundal. Setelah selesai melakukan niatnya, Tamar dalam kecerdikan dan ketelitiannya tak lupa meminta "kunci" atau "kartu As" dari ayah mertuanya - sesuatu yang dapat dijadikan jaminan keselamatan, bukan hanya bagi dirinya namun juga bagi anak yang akan dikandungnya - berupa cap meterai, kalung dan tongkat Yehuda.

Ketika saatnya tiba, Tamar ketahuan "bersundal" dan itu sudah dalam perhitungannya. Dan ketika cap meterai, kalung dan tongkat Yehuda dikeluarkan, saat itulah "pertaruhan" terjadi. Yehuda pada saat itu punya kesempatan untuk menyangkal semua yang diperbuat Tamar, sekalipun "kartu As" telah dikeluarkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa posisi Tamar tetap saja lemah sekali pun memiliki "kartu As" tersebut. Namun Yehuda dalam anugerah Tuhan bukan saja mengakui perbuatannya melainkan juga mengakui kesalahannya karena tidak memberikan Tamar kepada putra bungsunya Syela, tindakan ini diperhitungkan sebagai sebuah pertobatan di hadapan Tuhan. Hal ini dibuktikan bahwa Yehuda tidak bersetubuh lagi dengan Tamar. Dan konon pernyataan tersebut juga menyiratkan bahwa sejak peristiwa tersebut, Yehuda tidak pernah "jajan" lagi.

Tamar, pada akhirnya melahirkan dua putra kembar. Ini pun juga merupakan "pertaruhan" tersendiri lainnya. Sebab pada akhirnya dia tidak diberikan kepada Syela dan Yehuda tak pernah lagi bersetubuh dengannya. Jika anak yang dikandungnya adalah seorang perempuan dan jika dari Syela dan istrinya lahir anak(-anak) laki-laki, maka habislah "ambisi" dan impian Tamar. Namun kenyataannya melahirkan dua anak laki-laki kembar adalah anugerah sangat besar. Dan catatan tentang kelahiran Peres dan Zerah memiliki arti yang luar biasa.

Kembali kepada pertanyaan semula, apa yang dilihat Tamar saat itu hingga dia berbuat senekad dan se"gila" itu? Orang lain boleh memberi cap kepadanya sebagai perempuan "liar". Namun persetubuhannya dengan Yehuda bukan didasarkan oleh hawa nafsu. Lalu atas dasar apa Tamar berbuat demikian? Hal ini tak lain adalah karena Tamar memandang keluarga suami(-suaminya), yakni keluarga Yehuda seperti Yakub memandang hak kesulungan. Tamar ialah orang kafir pertama yang mempercayai kebenaran janji Tuhan kepada Abraham dan berusaha mengambil bagian di dalamnya bahwa suatu hari nanti keturunan Abraham akan menjadi penguasa dunia. Dan hal ini pun adalah "pertaruhan" tersendiri, karena saat itu tidak ada bukti ataupun pegangan apapun yang didukung dengan pemikiran yang masuk akal bahwa janji Tuhan kepada Abraham akan menjadi nyata.

Jadi melalui peristiwa ini, Tamar melakukan pertaruhan dalam 3 "pertaruhan" sekaligus, yaitu  untuk memperoleh anak dari Yehuda, sekaligus anak laki-laki dan kegenapan dari apa yang diyakininya dalam janji Tuhan kepada Abraham. Memang tidak ada catatan lain di Alkitab yang menceritakan lebih lanjut tentang Tamar dan apapun alasan dari tindakannya tersebut, namun Injil Matius pasal 1 mengakui iman dan perbuatannya dengan mencantumkan namanya sebagai satu di antara lima perempuan "hebat" yang menjadi nenek moyang dari Tuhan Yesus Kristus.

Tamar mempertaruhkan segalanya demi keyakinannya akan janji Tuhan kepada Abraham, dan dalam janji-Nya terkandung Kristus yang almuhit,  Inti dari segala yang Tuhan janjikan dalam kekekalan. Adakah kita yang telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Raja mengingini pribadi-Nya sedemikian rupa hingga rela mempertaruhkan nyawa?

Peres Dan Zerah

Bahan Renungan: Kejadian 38; Matius 1

Saudara-saudari dalam kasih Kristus,
Kita telah mengetahui apa yang telah diceritakan Alkitab mengenai Tamar, ibu dari kembar Peres dan Zerah. Kejadian kelahiran mereka seperti mengulang peristiwa kelahiran kembar Esau dan Yakub. Dan peristiwa kelahiran kembar Peres dan Zerah membuktikan betapa kuatnya iman Tamar akan janji Tuhan kepada Abraham.

Jika pada peristiwa kelahiran kembar Esau dan Yakub terjadi perebutan hak kesulungan yang saat itu masih "dimenangkan" oleh Esau, maka tidaklah demikian pada saat kelahiran kembar Peres dan Zerah. Zerah yang pada saat kelahirannya telah sempat mengulurkan tangannya keluar dan ditandai dengan kain kirmizi, malah "diserobot" oleh Peres saat itu juga, sehingga Peres tidak perlu lagi "memperebutkan" hak kesulungan dari saudara kembarnya, seperti yang dilakukan kakeknya, Yakub.

Peres berarti TEROBOSAN sementara Zerah artinya CAHAYA atau TERANG. Hal ini menandakan sejak semula bahwa janji Tuhan kepada Abraham bukan saja dapat dinikmati oleh bangsa Israel saja, namun di dalam Kristus juga dapat dinikmati oleh bangsa-bangsa lain. Kristuslah yang menjadi terobosan dan terang bagi hidup kita. Kedua nama kembar ini memperoleh perkenan Tuhan, itu sebabnya kedua nama mereka tertulis dalam Injil Matius pasal 1: "... Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar ..."

Melihat catatan ayat di atas, sesungguhnya Alkitab sangat unik, teliti dan penuh dengan makna. Ketika Yehuda memperanakkan Peres, Zerah disebut. Begitu juga ketika Yakub memperanakkan Yehuda, saudara-saudara Yehuda disebut. Namun ketika Ishak memperanakkan Yakub, Esau TIDAK disebut. Hal ini tentu disebabkan karena selama hidupnya, Esau begitu memandang rendah bukan saja hak kesulungannya, melainkan Esau juga memandang rendah janji Tuhan kepada Abraham. Suatu sikap yang sama sekali berlawanan, bukan saja dengan sikap Yakub, namun juga sikap Tamar, Rahab dan Rut yang notabene adalah kafir semua.

Silsilah Tuhan Yesus dalam Injil Matius pasal 1 adalah ibarat miniatur dari Kitab Kehidupan, adakah nama kita akan tercatat karena sikap hati dan kehidupan kita yang begitu mengingini-Nya? Atau tidak tercatat karena kita begitu mengabaikan-Nya? Menjadi keturunan Abraham tidak menjamin Esau memperoleh apa yang dijanjikan-Nya. Begitu pula menjadi seorang Kristen tidak menjamin kita memperoleh keselamatan yang dijanjikan-Nya.

Friday, April 8, 2011

Kim Clement: Watch the Mountains! There Will Be an Eruption of My Spirit as Never Before

Watch the Mountains
Prophesied on March 25, 2011 from Nashville, Tennessee:

The Spirit of God says, "There is going to be a constant praise going on, and it's going to begin to erupt; and all over the world I shall restore the Tabernacle of David, where there shall be constant praise in the house of the Living God. On street corners – unusual eruptions. Watch the mountains," says the Lord, "watch the mountains as they begin to erupt. You see, the earth is busy – from deep within; it has erupted from within. Now it's going to go to the mountains," says the Lord. "There will be minimal loss of lives, but the earth erupting represents an eruption of the Spirit of the Living God upon the nations of the earth!"

The Lord says, "Watch the mountains! They will erupt and smoke shall come from them, and the people will say, 'Oh my God, it is the end!'" But God said, "It is the beginning, it is the beginning of labor pains, for something is about to be born. An eruption of My Spirit as never before, and I shall bring forth something that will reach every nation on the earth," says the Lord. "Praise will erupt in the Middle East, and praise will erupt in Africa; praise will erupt in America; praise will erupt in Asia; praise will erupt in the islands of the sea. Praise will erupt in America! Praise will erupt in America! Praise will erupt in Africa! Praise will erupt in Africa! Praise will erupt in Asia!"

"Japan, Japan, You're About to Erupt, and Christ Will be Your King"

"Japan, Japan, you're about to erupt, and Christ will be your King. He will speak through your children. He shall come, and they shall praise, and they shall say, 'Come, and let us go unto the house of the Lord.' And I will raise up houses all throughout Japan that shall be houses of My Glory."
God says, "They will go and they will eat with their sticks, but," God says, "they will rise up and begin to say, 'It is time to use our natural forces and our natural abilities in the spiritual realm right now.'" God says, "I will take those that have studied the arts; they have studied the art," says the Lord, "of fighting." And God said, "I will raise up some of these to be the greatest warriors of the earth. They will no longer be warriors that will fight with swords. They shall not be warriors that chop with their hands and break bones within a second. They shall be warriors of the Most High God. They shall rise up."
And God said, "The young people of America shall see them as heroes. They've looked at all these movies, all these animated movies, and," God said, "they've become heroes. But a new hero is about to arise from Asia," says the Lord, "a hero that has the spiritual weapons of God. And this nation shall join hands with Asia and there shall be a massive revival that shall break throughout the earth," says the Lord.

Selengkapnya klik di sini                                                      full message clik here

Roman 3 Raja

Bahan Renungan: Kitab Samuel; Kitab 1 Raja-raja

Sejarah Kerajaan Israel dikenal dengan salah satunya dengan 3 raja mula-mula, Raja Saul, Raja Daud dan Raja Salomo. Uniknya adalah masing-masing memerintah sama persis 40 tahun. Namun kali ini kita akan membahas perbedaan masing-masing raja tersebut.

Raja Saul

Mulai disebutkan namanya di pasal 9 kitab pertama Samuel. Seorang yang elok rupanya, bahkan yang terelok di antara para Israel saat itu. Saul juga taat dan sayang pada orang tuanya. Dia dipilih sebagai raja atas Israel atas restu Tuhan melalui nabi Samuel. Ini sungguh sebuah awal yang sangat baik. Namun semuanya itu hanya berlangsung 2 tahun saja. Suatu ketika sebuah ujian atas kesetiaan melalui benturan dengan bangsa Filistin, Saul lebih mendengar rakyatnya daripada perintah Tuhan. Kelemahannya untuk tidak pernah bisa menerima harga dirinya direndahkan dan sifatnya yang pendendam menjadi malapetaka besar bagi hidupnya.

Setelah kesalahan besar tersebut, Tuhan masih memberi kesempatan kedua saat penumpasan total orang Amalek. Tuhan menghendaki semua ditumpas tanpa terkecuali. Namun Saul menyayangkan ternak Amalek yang bagus bahkan raja Agag yang seharusnya dibunuh malahan ditawan hidup-hidup. Semuanya dilanggar Saul karena tidak mampu mengatasi kelemahannya dan begitu rupa memprioritaskan hormat manusia daripada mentaati Tuhan. Karena hal ini bahkan Alkitab mencatat betapa menyesalnya Tuhan telah menjadikan Saul sebagai raja. Padahal di kemudian hari raja Agag menjadi moyang dari seorang pembenci Israel yang bernama Haman bin Hamedata di zaman ratu Ester.

Akhir hidup Saul begitu tragis, karena takut kalah dalam berperang dan tidak mampu menerima dirinya sebagai pecundang maka dia membunuh dirinya sendiri di medan pertempuran. Dan kita ketahui semua bahwa akhir hidup yang demikian hanya mengantarkan dia kepada neraka yang kekal. Takhta kerajaan akhirnya harus berpindah tangan, bukan saja tidak dilanjutkan oleh kaum keluarganya bahkan kaum sesukunya. Yehuda diangkat Tuhan menggeser Benyamin.

Raja Daud

Mengawali hidup sebagai anak "yang ditirikan" bahkan konon merupakan "anak haram" antara Isai dengan seorang wanita yang bukan istrinya. Namun sejak semula mengisi seluruh hidupnya dengan cinta akan Tuhan melalui berbagai mazmur dan nyanyian yang begitu memberkati banyak orang bahkan banyak bangsa sampai saat ini. Setelah diurapi nabi Samuel menjadi raja menggantikan Saul, karir pertamanya sebagai tentara kerajaan yang sangat fenomenal itu adalah mengalahkan dan memenggal kepala Goliat, pahlawan Filistin.

Berbagai kemenangan di medan pertempuran terus berlanjut menghiasi karir militernya, hingga suatu saat ketika para biduanita begitu memuja-muji Daud dan membanding-bandingkan dengan Saul, Saul menjadi begitu meluap dalam amarah dan berikhtiar untuk membunuh Daud. Namun Daud bukanlah pendendam seperti Saul, dua kali Daud melepaskan Saul dalam dua kesempatan berbeda. Padahal hari itu semua orang yang besertanya memohon kepada Daud untuk membunuh Saul. Bahkan ketika Saul mati, Daud begitu menangisi kematiannya. Menurut protokoler kerajaan, Yonatan yang seharusnya menjadi raja menggantikan Saul, dan Daud bukan saja takkan merebut takhta tersebut bahkan begitu mengasihi Yonatan. Karena kasihnya, hingga Tuhan harus membiarkan Yonatan terbunuh di medan pertempuran dan Daud memiliki jalan sebagai raja Israel.

Kesalahan keji pun pernah dilakukan ketika Daud telah menjadi seorang raja. Mengambil istri Uria dan membunuh suaminya untuk menutupi kesalahan tersebut. Namun begitulah orang yang memiliki hati yang lemah lembut, ketika teguran keras di depan umum datang dari nabi Natan, Daud memilih untuk bertobat dan menerima segala akibat perbuatannya dengan kerelaan. Begitu pula ketika terjadi perselisihan hebat dengan anaknya sendiri, Absalom, Daud memilih untuk menyingkir dan merelakan Tuhan turun tangan beperkara atas segalanya. Absalom yang meninggal dalam aksi kudeta melawan ayahnya malahan kematiannya ditangisi Daud secara mendalam. Dalam segala perkara, baik suka, baik duka, baik kemenangan maupun teguran hebat dari Tuhan, reaksi raja Daud hanya bermazmur. Hati yang bermazmur inilah yang menyukakan hati Tuhan.

Catatan penting mengenai silsilah Tuhan Yesus pada kitab Injil Matius pasal 1 hanya mencantumkan satu kali jabatan "raja" yaitu Daud di antara para raja Yehuda dan Israel yang pernah ada. Dan selama pelayanan Tuhan Yesus di dunia, Beliau hanya berkenan disebut Yesus, anak Daud. Demikian kita pahami betapa Daud begitu berkenan di hadapan-Nya.

Raja Salomo

Inilah raja pertama yang lahir di istana kerajaan. Memperoleh segala warisan kemuliaan dari ayahnya. Keberadaannya sebagai raja bahkan lebih mengundang decak kagum daripada Daud. Begitu juga segala hikmat, kepandaian dan pengertiannya masih berpengaruh dan menjadi inspirasi bagi dunia sampai sekarang. Segala hormat dan kemuliaan diperolehnya dari begitu banyak kerajaan. Dan di bawah kuasanya, Israel menjadi begitu kaya dan sangat berlimpah. Di zamannya emas bernilai seperti batu karena kekayaan yang diterima begitu luar biasa.

Namun begitulah sifat manusia yang tidak mampu menerima segala hormat dan kemuliaan yang sedemikian besar, Salomo yang pernah beramsal untuk menjaga hati dengan segala kewaspadaan bahkan jatuh juga dalam penyembahan berhala. Walau pada akhir hidupnya beliau bertobat dan menyesali segala kesalahannya, namun pertobatannya tidaklah seindah dan sejujur ayahnya, Daud. Tiliklah kitab Pengkotbah dengan teliti, perhatikan gaya dan tuturnya dan bandingkan dengan Mazmur Daud.

Di penghujung hidup raja Salomo berkata, "Semuanya sia-sia." Sedangkan raja Daud menutup dengan menyebut dirinya, "Tutur kata Daud bin Isai dan tutur kata orang yang diangkat tinggi, orang yang diurapi Allah Yakub, pemazmur yang manis di Israel"

Thursday, April 7, 2011

Ching Co: Prophetic Words for 2010-2013

2010-2013 Are Crucial Years of God's Calling, Training & Choosing

For more than 10 years now, the Lord has been impressing to me these following verses and the Holy Spirit has been leading me to meditate and ponder them for interpretation and practical application.
These past few days, I felt the leading to share them to the Body of Christ. As always, my prayer is that you will put them to the test and to allow the Holy Spirit to speak to your hearts concerning your part in this grand vision.

Rhema Verses

As the Scriptures say, "I will destroy human wisdom and discard their most brilliant ideas"... Instead, God deliberately chose things the world considers foolish in order to shame those who think they are wise. And He chose those who are powerless to shame those who are powerful. God chose things despised by the world, things counted as nothing at all, and used them to bring to nothing what the world considers important, so that no one can ever boast in the presence of God... That is what the Scriptures mean when they say, "No eye has seen, no ear has heard, and no mind has imagined what God has prepared for those who love Him." 1 Corinthians 1:19, 27-29, 2:9 NLT

So now the Lord says, "Stop right where you are! Look for the old, godly way, and walk in it. Travel its path, and you will find rest for your souls..." Jeremiah 6:16 NLT

Watch, Work & Walk in His Way (God's instructions to His children)

Watch:
· Remember that our enemy the devil is a great deceiver, counterfeiter and copycat. He will try to imitate all that God is planning to do before they happen. These are the areas to watch for:
· There will be a resurgence in the occult. The entertainment world (books, TV, movies, games, reality shows, magic performances) will escalate with these subjects, which will become very popular with the people.
· Natural calamities and disaster will abound. Earthquakes, floods, unusual weather patterns will just be a few of them. What had happened in Haiti is just the birth pangs of things to come.
All these things are wake up calls and warning signs from God. He is calling the attention specially of His people around the world that NOW IS THE TIME TO WAKE UP FROM OUR SLUMBER AND COMPLACENCY, AND WE CANNOT AFFORD NOT TO TAKE ACTION.

selengkapnya klik di sini                                            further information click here

Jurnal SHRK April 2011 - Hari ke-3

Bahan Renungan: Yesaya 6:1-6; Ayub 4:11; Bilangan 23:24, 24:9; Amsal 30:30  ; Nahum 2:11-12

Saudara-saudari terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus,

Sesi kotbah dimulai dengan pernyataan dari Pdt. Petrus Agung mengenai sebuah penglihatan yang dialami pagi harinya. Terlihat sebuah lapangan yang sangat luas dan penuh dengan sangat banyak orang yang tak terhitung. Di salah satu sisi lapangan tersebut ada sebuah tembok putih yang sangat besar dan di tengah-tengahnya ada sebuah gerbang emas yang besar. Orang-orang tersebut seperti sedang menanti sesuatu, namun tidak semua orang yang ada di depan gerbang mengerti apa yang sedang dan akan terjadi. Lalu Tuhan berkata bahwa hanya yang mengerti dan memahami akan masuk lebih dulu dan tidak selamanya gerbang emas tersebut terbuka. Jadi akan ada orang-orang yang tidak melalui gerbang emas tersebut. Dan gerbang emas resmi dibuka pada sore hari tanggal 6 April 2011, umat Tuhan bersiap-siaplah mengalami transfer kekayaan orang fasik dan kekayaan-kekayaan lainnya dalam tempo sesingkat-singkatnya.

Sesi diselingi oleh pesan Tuhan yang secara langsung disampaikan oleh Stephen Timothy (anak sulung Ev. Iin W Tjipto). Saudara Stephen berbicara tentang kerub-kerub seprti yang tertulis di Alkitab (Keluaran 25:18; Mazmur 99:1; Yehezkiel 10:18) yang menyatakan bahwa kerub tidak pernah sendirian, selalu berpasangan seperti yang digambarkan pada tutup tabut pendamaian. Kebersamaan dan kesatuan para kerub menjadi kunci hadirnya kemuliaan Tuhan di tengah-tengah dunia.

Penjelasan pesan ini dijelaskan oleh Pdt. Petrus Agung bahwa kitalah kerub-kerub tersebut, kita berpasangan dan saling menyuarakan pujian & penyembahan satu sama lain yang akhirnya akan mengundang kemuliaan Tuhan secara nyata pada masa Salomo ini. (Yesaya 6:1-6).

Singa

Melanjutkan pembahasan firman penglihatan dari hari sebelumnya. Kita ketahui bahwa singa adalah lambang pemerintahan dan otoritas, dan seperti kita ketahui bahwa panggilan kita sebagai imamat yang rajani, maka ada beberapa hal yang Tuhan ingin tegaskan berkaitan dengan identitas kita yang satu ini.

  • "Singa binasa karena kekurangan mangsa, dan anak-anak singa betina bercerai-berai." Ayub 4:11 - Takdir kita adalah berburu, karena itulah sifat alami singa. Dan sebagai seorang berkarakter singa tidak boleh tidak berburu. Namun banyak orang percaya kehilangan fokusnya, tidak lagi berburu hal-hal kebenaran sehingga menjadi sesat (binasa).
  • "Lihat, suatu bangsa, yang bangkit seperti singa betina, dan yang berdiri tegak seperti singa jantan, yang tidak membaringkan dirinya, sebelum ia memakan mangsanya dan meminum darah dari yang mati dibunuhnya." Keluaran 23:24 - Menegaskan bahwa singa sejati tidak pernah tidak berburu, karena memang itu sifat alaminya. Sekarang kita perlu menanyakan kepada diri kita, adakah kita masih memburu seperti yang Tuhan mau. Atau kita sudah kehilangan ketajaman kita dan memilih untuk hidup aman di luar kehendak dan rencana-Nya.
  • "Singa, yang terkuat di antara binatang, yang tidak mundur terhadap apapun." Amsal 30:30 - Singa tetap fokus, tidak mundur apapun yang terjadi di hadapannya. Ini mengharapkan anak-anak Tuhan tidak terpengaruh oleh gangguan yang dilakukan Iblis untuk mengacaukan fokus kita. Tidak mundur, tetap fokus ke garis akhir yang Tuhan tetapkan.
  • "Di mana gerangan persembunyian singa dan gua singa-singa muda, tempat singa pulang pergi, tempat anak singa, di mana tidak ada yang mengganggunya? Biasanya singa itu ... " Nahum 2:11-12 - Sifat alami singa dalam berburu adalah dengan berkelompok, tidak sendirian. Hal ini menegaskan kaitannya dengan pesan Tuhan mengenai kerub-kerub yang juga berpasangan.
  • "Ia meniarap dan merebahkan diri sebagai singa jantan, dan sebagai singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Diberkatilah orang yang memberkati engkau, dan terkutuklah orang yang mengutuk engkau!" Bilangan 24:9 - Ke-singa-an hidup anak-anak Tuhan menjadikan kita disegani dan dihormati oleh dunia, sehingga siapa yang memberkati kita akan diberkati dan siapa yang mengutuki kita akan dikutuki oleh Tuhan.
Pada kesempatan ini, Tuhan dengan segala anugerah dan kebesaran-Nya memberi kesempatan bagi anak-anak-Nya di Jakarta untuk sekali lagi menyampaikan impian masing-masing kepada-Nya. Dan stempel disediakan dalam anugerah Tuhan untuk menyatakan pengesahan-Nya atas berkat besar Purim 5771 kali ini. Dan kali ini semua jemaat diajak sepakat bersama dengan Tuhan memasuki masa keemasan Salomo.

Wednesday, April 6, 2011

Jurnal SHRK April 2011 - Hari ke-2

Bahan Renungan: Ayub 39:12-15, 22-28

Saudara-saudari kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus,
Secara tiba-tiba Tuhan mengubah topik awal yang akan dikotbahkan hari ini. Pdt. Petrus Agung mendapat sebuah penglihatan yang sangat unik. Ada 3 kain dibentangkan dihadapannya. Yang pertama sebuah kain warna biru yang gelap dan sangat indah, yang tengah kain berwarna merah muda (pink) dan yang ke-3 kain berwarna hijau cerah. Di atas masing-masing kain ada seekor binatang. Seekor lembu hutan di atas kain biru, seekor kuda perang di atas kain merah muda dan seekor singa di atas kain hijau. Dikatakan bahwa sifat, karakter dan kelemahan ketiganya menjadi syarat bagi kita semua untuk menikmati masa Salomo yang Tuhan berikan kepada kita.

Lembu Hutan Yang Garang

Mengenai binatang yang pertama, Lembu Hutan, demikianlah pembahasannya:
  • "Apakah lembu hutan mau takluk kepadamu, atau bermalam dekat palunganmu?" - Lembu adalah binatang yang sangat kuat, dan di dalam dirinya ada potensi yang sangat besar untuk menjadi begitu besar. Namun lembu tersebut hanya berguna jika kegarangannya tertaklukkan (terjinakkan). Sebab jika kegarangan atau keliaran lembu hutan tidak dapat ditaklukkan, maka lembu tersebut hanya menjadi beban bagi tuannya. Demikian pula kita yang memiliki begitu besar benih & potensi dalam diri kita, namun semua itu hanya akan berguna jika kita rela dibentuk oleh Tuhan kita. 
  • "Dapatkah engkau memaksa lembu hutan mengikuti alur bajak dengan keluan, atau apakah ia akan menyisir tanah lembah mengikuti engkau?" - Puncak masa keemasan Salomo hanya tercapai bila kita mengikuti alur dan skenario Tuhan secara total. Kegarangan & keliaran yang masih belum tertaklukkan bukan saja menyulitkan kita untuk mencapai ke puncak, namun bahkan dapat mencelakakan diri kita. Potensi dan peluang besar hanya dapat dicapai dengan mengikuti rencana-Nya selangkah demi selangkah dalam ketaatan dan kesetiaan. 
  • "Percayakah engkau kepadanya, karena kekuatannya sangat besar? Atau kauserahkankah kepadanya pekerjaanmu yang berat? Apakah engkau menaruh kepercayaan kepadanya, bahwa ia akan membawa pulang hasil tanahmu, dan mengumpulkannya di tempat pengirikanmu?" - Dengan segala potensi untuk menjadi besar yang ada di dalam diri kita, dan segala pintu peluang yang telah dibukakan bagi kita, dapatkah Tuhan benar-benar bisa mempercayakan tanggung jawab besar kepada kita? Ada begitu banyak pekerjaan berat menanti untuk membawa bangsa ini bukan saja kepada puncak kejayaan dan keemasan, namun paling tidak 70% menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Raja. Sungguhkah kita dapat dipercaya oleh-Nya? Bahkan ketika kita berhasil limpah, hati kita tidak menjadi kurang setia.

Kuda Perang

"Engkaukah yang memberi tenaga kepada kuda? Engkaukah yang mengenakan surai pada tengkuknya? Engkaukah yang membuat dia melompat seperti belalang? Ringkiknya yang dahsyat mengerikan. Ia menggaruk tanah lembah dengan gembira, dengan kekuatan ia maju menghadapi senjata. Kedahsyatan ditertawakannya, ia tidak pernah kecut hati, dan ia pantang mundur menghadapi pedang. Di atas dia tabung panah gemerencing, tombak dan lembing gemerlapan; dengan garang dan galak dilulurnya tanah, dan ia meronta-ronta kalau kedengaran bunyi sangkakala; ia meringkik setiap kali sangkakala ditiup; dan dari jauh sudah diciumnya perang, gertak para panglima dan pekik." 
Awal dari sebuah puncak kesuksesan adalah mengerti benar apa panggilan hidup masing-masing kita. Kita sadari bahwa kitalah generasi penuntas yang menuntaskan semua pekerjaan yang Tuhan berikan. Dan kitalah generasi penggenap yang menggenapi semua janji Tuhan sampai kesudahan segala sesuatu. Dan berdasarkan panggilan kita itulah maka apapun resiko yang harus kita hadapi kita tidak akan pernah berhenti apalagi menyerah walau situasi sesulit apapun. Kita bertindak sebagai tentara-Nya yang bahkan dalam kedahsyatan pun kita makin bergelora, bukan menjadi kecut apalagi tawar hati. Namanya kuda perang, dan ketika perang datang pasti kita akan menyambutnya sesuai dengan panggilan kita masing-masing. (Disampaikan oleh Panglima Mikhael Indriati)

Purim Song 5771 - Lirik Lagu

Hari ini tlah dinyatakan
(Today has been declared)
Masa-masa perkenanan
(Time of favors)
Tongkat-Nya tlah diulurkan
(His scepter extended)
Anugrah-Nya tlah datang
(His grace has come)

Dengan cinta dan hati hamba
(With love and servant's heart)
Menyembah pada Sang Raja
(Bow down to the King)
Harapan baru tlah tiba
(New hope has arrived)
Keslamatan tlah datang
(Salvation has come)

Pembalikkan keadaan
(Situation reversed)
Kemenangan dan otoritas
(Victory and authority)
Perkenanan, penetapan
(Favor, statute)
Segala puji hormat bagi Sang Raja
(All praises honor to the King)

Tuesday, April 5, 2011

Jurnal SHRK April 2011 - Hari ke-1

Bahan Renungan: Matius 11:2-3; Ester 4:13-14

Saudara-saudari kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus,
Kali ini Tuhan hendak merapatkan barisan tentara-Nya supaya kita semua siap dalam anugerah-Nya untuk menuntaskan agenda demi agenda-Nya. Karena sesungguhnya kita benar-benar akan memasuki zaman yang berbeda. Sebuah zaman yang penuh dengan tindakan supranatural. Zaman yang bukan saja diimpikan oleh Tuhan, namun juga semua makhluk.

Kita tentu pernah bahkan berkali-kali mendengar kisah ketika Yohanes Pembaptis dalam kekecewaan dan keraguannya yang terbesar mempertanyakan ke-mesias-an Yesus Kristus, "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" Kini coba renungkan pertanyaan tersebut dan bayangkan jika Tuhan yang berbalik tanya kepada kita, "Kamukah yang Kunantikan itu, atau Aku harus menantikan orang lain?"

Sungguh ini sebuah teguran super keras. Pertanyaan Tuhan ini seharusnya membuat kita sadar bahwa keberadaan kita saat ini bukanlah tanpa maksud dan tujuan. Segala sesuatu yang terjadi pada dan dari hidup kita BUKAN kebetulan. Tuhan memiliki bukan sekedar rencana, melainkan juga agenda yang terjadwal. Ini bukan waktunya untuk santai atau memprioritaskan cita-cita kita. Agenda kali ini adalah untuk menuntaskan semua pekerjaan-Nya dan menggenapi semua janji-Nya.

Keberadaan Ester Untuk Tujuan Adikodrati

Baca dan renungkan kembali kisah Ratu Ester. Seorang anak yatim piatu, orang buangan, berparas cantik, diangkat dan memperoleh segala kebaikan Tuhan hingga menjadi seorang ratu dari sebuah kerajaan yang paling berkuasa di dunia saat itu. Dan ketika seluruh kaum sebangsanya terancam keberadaannya, Ratu Ester diminta oleh pamannya untuk segera bertindak melalui kedudukannya sebagai ratu.

Dan sebagai respon awal dari Ratu Ester adalah takut dibunuh karena ancaman protokoler istana pada saat itu. Mordekhai langsung menjawab dengan keras, "Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang terluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."

Dengan kata lain Mordekhai hendak menyadakan Ratu Ester, "Jangan kira, engkau diam di dalam istana dengan semua apa yang ada padamu saat ini, engkau akan selamat dengan berdiam diri. Tuhan mengangkatmu dari seorang buangan menjadi seorang ratu tentu bukan tanpa maksud. Inilah saatnya bagimu bertindak, atau Tuhan harus mencari orang lain menggantikanmu, seperti Dia mencari engkau menggantikan Ratu Wasti."

Sadarkah kita bahwa jauh sebelum adanya Ratu Ester, Tuhan dengan terpaksa berkali-kali menggantikan "orang pertama" dengan "orang kedua". Kain anak Adam dan Hawa digantikan oleh Set. Esau pada akhirnya digantikan Yakub. Daud pun ditetapkan Tuhan menggantikan Saul. Dan setelah zaman Ratu Ester pun hal tersebut masih berlanjut. Kita ketahui bagaimana kasih karunia Tuhan dinikmati orang-orang non Yahudi menggantikan orang-orang Yahudi. Yohanes Pembaptis menggantikan Imam Kayafas. Dan seterusnya, Tuhan selalu memiliki "orang kedua" untuk menggeser kita jika kita didapati tidak setia.

Melalui pesan ini juga, Tuhan hendak menyampaikan bahwa kita semua harus bekerja lebih giat dan lebih serius lagi mencari kehendak-Nya. Sadarilah bahwa keberadaan kita saat ini bukan tanpa tujuan, melainkan ada rencana dan agenda-Nya yang sempurna. Dan jika kita tidak lagi seirama dengan ritme-Nya, selalu ada "orang kedua" yang akan menggeser kita.

Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.
Lukas 14:23

Saturday, April 2, 2011

THE NEXT EARTHQUAKE - Prophecy (by way of Yeshua)

Good Day to Everyone!

It is 8:58 p.m., March 26, 2011, Saturday – The Father’s Holy Spirit is upon me.

A major earthquake is about to happen. The geographical location, Jesus / Yeshua has not given to me. It will be worse than that of Japan. There will be great loss of life on a world-wide scale; this loss of life will be uncountable. Poor and wealthy will die. The Father is telling me that this earthquake will happen before this year (2011) is finished (but He is not giving me an exact date or hour). He is telling me that while it will not be exactly on "The New Madrid Fault Line" http://showme.net/~fkeller/quake/maps4.htm, it will strike exactly next to it. He is telling me that after this earthquake, then, it is then that He will Rapture His Bride (obedient children). Get ready.

He is telling me to tell you all to get your house in order now, come to Him to be delivered of all besotted sins now, and to stay right with Him; we must not slide back into living sinful lives.

Completion of prophesying was at: 9:12 p.m.

PLEASE SEEK THE LORD ON THIS PROPHECY.


DISCLAIMER:

I, Tracy S. Thompson, am not a Minister of His’ Word, nor a person with the gift of Bi-location. I am just a watching and praying Christian (though Messianic in practice by faith and observance of Jewish customs) desperate to make the Rapture (do not want to be left behind) and whom Messiah Yeshua has blessed with revelations, words, and prophecy. If you are in doubt on the information contained herein this note, please consult with our Father (Himself) and the Holy Bible.

P.S. – After the Rapture, life on Earth is going to be BAD
.

- Tracy S. Thompson / Revelation Given
 ________________________________________________________________________
Versi Indonesia
Salam sejahtera semuanya!

Pada pukul 20:58, 26 Maret 2011, Sabtu - Roh Kudus Bapa besertaku.

Sebuah gempa bumi besar akan terjadi. Lokasi geografisnya tidak diberikan Yesus / Yeshua kepada saya. Ini akan lebih buruk dibandingkan dengan yang terjadi pada Jepang. Akan ada kehilangan besar pada kehidupan di seluruh dunia. Kehilangan / kerugian ini tak dapat diperhitungkan. Miskin dan kaya akan mati. Bapa memberitahu saya bahwa gempa ini akan terjadi sebelum tahun ini (2011) berakhir (namun Dia tidak memberikan saya sebuah tanggal atau jam yang sebenarnya). Dia mengatakan bahwa gempa tersebut tidak akan terjadi tepat pada "The New Madrid Fault Line" (bagian selatan hingga pertengahan barat AS yg terdiri dari 6 negara bagian), tetapi akan terjadi tepat di sebelahnya. Dia memberitahu saya bahwa setelah gempa bumi ini berlangsung, Dia akan segera mengangkat Pengantin-NYA (anak-anak yang taat). Bersiaplah.

Dia meminta saya untuk memberitakan kepada semua orang agar mempersiapkan rumahnya sekarang juga, datang kepada Dia yang membersihkan segala dosa-dosa, dan selalu bersama dengan-Nya; kita tidak boleh beralih kembali pada kehidupan berdosa kita.

Akhir dari pesan pukul 9:12pm

TOLONG CARILAH TUHAN DENGAN ADANYA PESAN INI.

NB : Saya, Tracy S. Thompson, bukanlah seorang rasul dari Firman-Nya, atau seseorang dengan karunia ajaib Tuhan. Saya hanya seorang penonton dan pendoa Kristen (secara Mesianik dalam praktek oleh iman dan ketaatan terhadap adat istiadat Yahudi) yang putus asa untuk memperoleh Pengangkatan (tidak mau ditinggalkan) dan yang mana Mesias Yeshua yang telah diberkati dengan wahyu, kata-kata, dan nubuat. Jika Anda ragu pada informasi yang tercantum di catatan ini, silakan berkonsultasi dengan Bapa kita (Tuhan) dan Kitab Suci.

P.S – Setelah masa Pengangkatan, kehidupan di dunia akan menjadi lebih BURUK

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.