Labels

Friday, September 30, 2011

Beth - Rumah Kasih

Kasih itu mengalir
Kasih itu memberi kehidupan
Kasih itu menegakkan yang patah
Menyalakan yang padam

Kasih itu melimpah
Kasih itu menulari gairah
Kasih itu melahirkan harapan
Membenihkan iman

Karena kasih
Segala pelanggaran tertutupi
Karena kasih
Kepercayaan terpelihara
Karena kasih
Pengharapan takkan mengecewakan
Karena kasih
Penanggungan membuahkan hasil

Rumah yang penuh dengan kasih
Rumah itu takkan berkesudahan
Rumah itu takkan pernah gagal
Rumah itu menjadi kediaman-Nya

Ayin Beth 5772 - Rumah Korban Yang Memberi Hayat

"Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa." - Wahyu 22:1-2

"Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita." - 1 Yohanes 3:16

"Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." - Yohanes 4:13-14

Salah satu destiny kita adalah menjadi berkat, bagi orang di sekitar kita, bangsa-bangsa, hingga ke ujung bumi. Bukankah episode terakhir dari Alkitab menunjukkan sebuah gambaran adanya sungai yang memberi kehidupan (hayat), yang produktif dan yang menyembuhkan? Ketika air itu memancar, itu tidak mengalir dari sebuah kekosongan, namun dari sebuah Sumber yang (tinggal) menetap di dalam kita. Adakah Sang Sumber menetap di dalam kita atau Ia bahkan telah lama meninggalkan kita?

Aliran air kehidupan bersifat MEMBERI. Kita hanya menerima satu kali hingga Dia menetap selama-lamanya di dalam kita - bait-Nya - sehingga dari dalam terus menerus memberi hayat kehidupan bagi banyak orang. Dan jalan memberi satu-satunya adalah dengan menyerahkan nyawa bagi saudara-saudara kita, sama seperti Kristus menyerahkan nyawa-Nya bagi kita. Persekutuan dalam penderitaan adalah jalan aliran sungai air kehidupan itu.

Tahun Ayin Beth 5772 & 2012 adalah babak baru dan musim yang ekstrim dalam hal memberi. Ada standar pemberian, standar persembahan dan standar pengorbanan yang sama sekali baru, yang dikenakan Tuhan kepada kita, supaya tubuh kita layak untuk ditinggali oleh-Nya untuk selama-lamanya. Sehingga ketika kegelapan datang memenuhi bumi, terang kehidupan yang ada di dalam kita menjadi jelas bagi dunia.

Hiduplah Menurut Roh Yang Terus Menerus Memancar Dan Memberi Hayat, Dengan Mengorbankan Kedagingan Kita Sampai Habis Lenyap

Ayin Beth 5772 - Menyingkap Kebaikan Yang Mematikan

"Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." - Kejadian 2:16-17

"Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: 'Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.' Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: 'Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.'" - Matius 16:22-23 

Selamat datang di Tahun Ayin Beth 5772, dimana Mata Tuhan memandang kepada bait-Nya, yaitu kita semua yang terpanggil oleh nama-Nya yang kudus. Namun ketika Mata Tuhan memandang, Ia bukan saja memandang tanpa maksud. Mata-Nya memandang untuk MENYELIDIKI dan MENYINGKAPKAN segala sesuatu yang ada di dalam bait-Nya. Dengan demikian maka Tuhan hendak menegaskan bahwa tidak ada yang tersembunyi, entah itu baik maupun buruk, benar maupun salah, atas semua yang terjadi di dalam bait-Nya.

Apa yang menjadi kerinduan Tuhan terhadap bait-Nya adalah bahwa Ia ingin tinggal di dalam bait-Nya untuk selama-lamanya. Namun Iblis ingin menghalangi kehendak Tuhan dengan jalan menduduki bait-Nya karena ia hendak menyamai Allah (Yesaya 14:12-14; Yehezkiel 28:2). Memang Sang Antikristus akan menduduki Bait Allah yang ke-3 di Akhir Zaman (Daniel 11:36; 2 Tesalonika 3-4), namun itu hanyalah perwujudan puncaknya. Karena sejak awal, di dalam Taman Eden, Iblis berusaha "menggeser" kedudukan Allah. Dan jalan yang dipakai adalah melalui pengetahuan akan yang baik dan yang jahat.

Kita semua mengerti bahwa yang jahat dan kejahatan memang benar-benar jahat dan salah. Namun banyak sekali kita tertipu bahwa yang baik dan kebaikan pun bisa benar-benar mematikan! Bukankah maksud Petrus baik, sampai ia dengan berani menarik dan menegor Tuhan Yesus, ketika Ia menyatakan tentang penderitaan yang harus dialami-Nya? Ini adalah salah satu contoh dimana Iblis telah berusaha menggeser Allah di dalam bait-Nya - Petrus - dengan pemahaman manusiawi akan kebaikan. Sehingga sebagai balasan-Nya, Yesus dengan lantang mengusir Iblis dan bukan menghardik Petrus. Jadi baik itu yang jahat maupun yang baik, sesungguhnya tanpa kebenaran Tuhan, semuanya adalah MEMATIKAN! 

Korban Persembahan Dan Persekutuan Dalam Penderitaan

"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." - Roma 12:1-2

"Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati." -  Filipi 3:10-11

Saat kita berbicara tentang Bait Allah, hal itu tidak pernah terlepas dari korban persembahan. Itu sebabnya Bait Allah juga disebut sebagai Rumah Pengorbanan (House Of Sacrifice). Jadi Tahun Ayin Beth 5772 ini akan menuntut jauh lebih banyak pengorbanan dari umat-Nya supaya kita dapat tetap hidup berkenan kepada-Nya dan memenuhi destiny kita sesuai dengan kehendak rencana-Nya yang sempurna.

Kejahatan manusiawi kita sudah tentu harus dikorbankan dan hal ini adalah mutlak untuk disepakati oleh siapa saja. Yang mematikan adalah kebaikan manusiawi kita, karena kita cenderung untuk memaksakan kebaikan kita bahkan kepada Tuhan. Padahal kebaikan manusiawi pun mutlak untuk dikorbankan. Coba renungkan, berapa banyak dari kita yang bertindak seperti Petrus, yang dengan segala kebaikan dan maksud baiknya, namun sebenarnya malah menjadi batu sandungan dan halangan bagi rencana Allah genap sempurna! Sadarilah bahwa apapun yang menurut pertimbangan kita adalah baik, namun tidak ada kehendak Roh-Nya yang kudus, semua itu mematikan!

Akal budi yang diperbaharui mampu membedakan manakah yang kebaikan manusiawi (truth) dan manakah yang kebenaran ilahi (righteousness). Namun hal ini hanya dapat diperoleh melalui PERSEKUTUAN DALAM PENDERITAAN. Dan hal ini lagi-lagi berbicara mengenai korban persembahan. Kerelaan untuk menderita sama seperti Kristus menderita sampai kita menjadi serupa DALAM KEMATIAN-NYA. Bukankah Jalan Salib adalah jalan menuju puncak kemuliaan (glory)? Dan bukankah destiny kita adalah berjalan dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lain (from glory to glory)?

Persekutuan juga berbicara akan pengenalan yang lebih dalam dan hubungan yang lebih intim. Penderitaan di dalam Kristus Yesus membawa kita kepada kedalaman dan keintiman yang sedemikian rupa sehingga kita layak untuk ditempati menjadi bait-Nya. Dan ketika Allah tinggal di dalam kita dan memerintah dengan mutlak atas hidup kita, maka kebenaran-Nya mengungguli kebaikan manusiawi kita sehingga kita beroleh bagian dalam kebangkitan-Nya.

Memilah Gandum Dan Lalang Di Akhir Zaman

Kebenaran ilahi seperti gandum yang berisi dan memberi kehidupan, juga seperti domba yang taat dan setia. Sementara kebaikan manusiawi seperti lalang yang kosong tak berisi dan akhirnya dibakar, juga seperti kawanan kambing yang memberontak dan mudah berubah setia. Sekilas antara gandum dengan lalang adalah mirip, begitu juga antara domba dengan kambing. Demikianlah perbandingan antara kebenaran ilahi (righteousness) dengan kebaikan manusiawi (truth). Semua akan terungkap di Akhir Zaman dan Akhir Zaman adalah saat-saat ini. Saya yakin Tahun Ayin Beth 5772 bukanlah sebuah agenda Tuhan yang biasa dan juga bukan sebuah kebetulan yang diciptakan oleh tangan manusia. Semua telah terencana, terukur dan terhitung sesuai dengan kehendak rencana-Nya yang agung. Bersiaplah dan jangan biarkan damai sejahtera itu tercuri dari pada kita. Amin!

Akar Dari Kemanusiawian Adalah Kedurhakaan Dan Ujungnya Adalah Kebinasaan 
Namun Mata Tuhan Menyelidik Ke Mana Kebenaran-Nya Memerintah

Thursday, September 29, 2011

Ayin Beth 5772 - Kerelaan Untuk Musim Yang Ekstrim

"Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah." - Kisah Para Rasul 10:1-2

"Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala." - Lukas 10:2-3 

Saya yakin bahwa tidak hanya saya sendiri yang menyadari bahwa mulai Rosh Hashanah 5772 ini hingga tahun 2012, Gereja Tuhan & dunia akan memasuki sebuah musim yang sama sekali berbeda. Musim yang begitu ekstrim dalam segala aspek, babak yang sama sekali baru, sebuah era dimana tidak seorang pun yang dapat berkata, "Sudah kuduga sebelumnya," untuk semua agenda yang hendak Tuhan canangkan kepada kita semua. Akan ada banyak pengalaman juga peristiwa yang tidak tanggung-tanggung untuk terjadi baik skala individu, keluarga, korporat bahkan dunia. Entah itu berkat maupun kutuk, anugerah maupun penghakiman, lawatan maupun bencana dan seterusnya, semua diagendakan dalam PORSI KEJUTAN!

Sesungguhnya tanpa anugerah-Nya tidak seorang pun yang siap dan mampu menjalani Era Porsi Kejutan ini. Era ini menuntut kerelaan yang jauh lebih besar untuk kita dibawa oleh-Nya masuk jauh lebih dalam, jauh lebih cepat, jauh lebih kuat dan jauh lebih tinggi. Dibutuhkan kerelaan yang melampaui semua ambisi kedagingan dan keegoisan kita. Kerelaan yang melampaui semua bentuk kompromi. Kerelaan yang membuat Mata Tuhan tidak bisa berpaling dan terus tertuju kepada kita.

Allah kita bukan sekedar Allah yang memandang, namun juga Allah yang menghitung. Seorang pria pasukan Italia bernama Kornelius menjadi teladan bagi kita semua. Kornelius adalah dari bangsa kaum penjajah pada zaman itu sementara bangsa Israel adalah jajahannya. Namun Kornelius melakukan suatu hal yang "tidak lazim" dengan menyembah kepada Allah dari bangsa yang dijajah oleh bangsanya dan bahkan memberkati bangsa pilihan Tuhan ini. Pertama, ia memberi hidupnya dalam kesalehan dan hidup dengan percaya dan takut akan Allah. Walau saat itu bangsa Romawi memiliki banyak dewa. Kedua, dalam imannya, ia mempercayai janji Tuhan kepada Abraham, leluhur bangsa Yahudi. Ketiga, ia memberi dan memberkati hingga malaikat Tuhan menyampaikan "ucapan terima kasih" dari Tuhan sendiri.

Kornelius memberi hingga Tuhan (sengaja) mengingatnya. Ia memperoleh perkenanan-Nya. Sadarilah bahwa Kornelius hidup dan memberi kepada Tuhan dalam jumlah "porsi kejutan" hingga Tuhan pun balas memberi kejutan, bukan saja kepada Kornelius sekeluarga, namun juga untuk Rasul Petrus.

Tahun Ayin Beth 5772 disebut sebagai era dimana Mata Tuhan memandang kepada kita sebagai bait-Nya yang tak henti-hentinya melakukan persembahan dan pengorbanan yang sesuai dan menyukakan hati-Nya. Sementara tahun 2012 dijadwalkan sebagai awal dari Penuaian Besar (The Great Harvest) dan Kebangkitan Besar (The Great Awakening), ada begitu banyak tuaian dalam jumlah raksasa. Untuk kedua agenda agung ini, Tuhan meminta kita untuk berdoa kepada-Nya, yang adalah Empunya tuaian, supaya semua pekerja-Nya cukup, dalam segala aspek, untuk memenuhi semua panggilannya.

Selanjutnya Ia mengumpamakan proses penuaian seperti anak domba di tengah-tengah serigala. Itu artinya kita sebagai pekerja-Nya dituntut memiliki kerelaan yang sedemikian rupa untuk menghadapi situasi yang sama sekali tidak mengenakkan bagi kedagingan kita. Ia menyebut tuaian, namun tidak mengutus kita ke padang rumput yang hijau. Apa yang dapat kita perbuat sebagai anak domba yang diutus ke tengah-tengah ganasnya serigala-serigala 2012 nanti?

Dalam hati saya, Tuhan menaruh pesan untuk kita minta kepada-Nya, "Paksakan rencana-Mu jadi dan genap dalam hidupku." Ini waktunya kita berhenti berkompromi, berhenti untuk mempertanyakan dan meragukan janji-janji-Nya, berhenti untuk mencari jalan sendiri alih-alih mencari kehendak-Nya yang sempurna, berhenti untuk memakai kebenaran diri sendiri alih-alih meminta hati yang lembut dan mudah diajar (teachable heart). Bagi yang belum pernah berdoa doa tersebut, mintalah tuntunan Roh Kudus segera. Sebab tanpa dipaksa oleh Tuhan sendiri, kita tidak mungkin sanggup mengandalkan kekuatan natural kita sendiri. Yang Ia perlukan adalah KERELAAN (availability) kita, dan semakin kita rela, semakin besar anugerah-Nya (His ability) untuk kita mencapai garis akhir dengan kuat.

Jika Tidak Tahu Seberapa Kita Harus Memberi, Berikanlah Semuanya Hingga Tak Ada Lagi Yang Dapat Kita Berikan Kepada-Nya.

Friday, September 16, 2011

Sejak Dari Sekarang! - Brian Simmons

Inilah yang saya dengar dari Tuhan kepada Gereja-Nya hari ini:
"AKU LEPASKAN SEJAK DARI SEKARANG sebuah kualitas kehidupan yang baru dan kuasa yang diberikan sebagai karunia kepada Mempelai Kristus! AKU PERSIAPKAN SEJAK DARI SEKARANG sebuah generasi yang membawa suluh untuk memajukan Kerajaan Allah ke level yang baru. Ini adalah 'a season of DESTINY' yang belum pernah ada sebelumnya."

Mendefinisikan Reformasi
Hari terjadinya berbagai perkara yang luar biasa telah tiba - sebuah migrasi masif terjadi ketika umat-Nya bergerak maju ke level berikutnya dalam terobosan-terobosan Kerajaan Allah. Perkara baru yang Allah sedang kerjakan tidak dapat dibatasi hanya dengan istilah "revival," karena ini merupakan reformasi Gereja seutuhnya di seluruh bumi. Ini bukan sesuatu yang sedang diperbaharui dari masa lalu, namun sesuatu yang sama sekali baru yang dilepaskan hari ini. Apa yang disediakan-Nya bagi kita adalah sesuatu yang sama sekali tak terduga. Tak ada satu orang pun yang dapat berkata, "Oh saya telah menduga sebelumnya" karena hanya Sang Pencipta Kekekalan yang melakukan apa yang hendak dilakukan-Nya.

"Engkau telah mendengar semuanya itu dan sekarang engkau harus melihatnya; tidakkah kamu sendiri mau mengakuinya? Aku mengabarkan kepadamu hal-hal yang baru dari sejak sekarang, dan hal-hal yang tersimpan yang belum kauketahui. Baru sekarang hal-hal itu diciptakan dan bukan dari sejak dahulu, dan sebelumnya engkau tidak mendengarnya, supaya jangan engkau berkata: Memang aku telah mengetahuinya!" - Yesaya 48:6-7

Ini adalah reformasi yang telah diperkatakan para nabi. Sebuah reformasi yang dari dalam akan mentalitas dan pemahaman akan Gereja. Sebuah versi yang ditingkatkan dari Kisah Para Rasul. Mari kita sebut sebagai versi Kisah Para Rasul 2.1.

Pembaharuan persepsi akan Gereja sedang berlangsung dan hasilnya akan nyata ketika kuasa Allah dilepaskan melalui Tubuh Kristus kepada dunia. Tuhan mendesain ulang Gereja-Nya dengan maksud membawa perubahan yang mendalam di hati orang-orang percaya dan struktur pemikiran yang telah ada. Reformasi ini bahkan lebih mendalam dan menjangkau lebih luas daripada yang telah terjadi pada zaman Martin Luther dan para tokoh reformasi abad ke-16. Tidakkah Anda gembira menjadi bagian dari perkara ini?

Mengejutkan Bangsa-Bangsa
Maksud Allah adalah untuk mengungkapkan diri-Nya kepada dunia dengan cara yang segar dan mengejutkan. Lawatan Pribadi-Nya dan kemuliaan Kristus akan menyebabkan bangsa-bangsa kagum dan takjub. Perhatikan Yesaya 52:14-15a:

"Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia--begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi -- demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa."

Firman nubuatan tersebut bekerja dalam dua level. Level yang pertama jelas mendeskripsikan tentang kesengsaraan Sang Mesias, Tuhan Yesus Kristus. Namun perkara ini saja tidak menggenapi semua nubuatan yang ada. Penyiksaan / penyaliban tidak "menodai" citra-Nya sehingga orang-orang "tidak mengenali-Nya sebagai persona." Kenyataannya, penyiksaan / penyaliban merupakan hal yang umum berlaku untuk para kriminal di zaman pemerintahan Roma. Rasul Paulus menerima lima kali, lebih banyak daripada Tuhan Yesus (2 Korintus 11:24-25).

Nubuat ini berbicara tentang distorsi penampilan-Nya dalam Gereja dan keakuratan manifestasi-Nya kepada dunia. Karena penyimpangan posisi peran Gereja dan kesalahan interpretasi orang-orang percaya atas gairah yang sejati dari Tuhan Yesus, Gereja-Nya menjadi penghalang bagi dunia untuk mengenal Kristus yang sejati, namun hal ini akan berakhir! Waspadalah, ketika setiap orang bersatu sebagai Gereja-Nya! Dia akan mengejutkan bangsa-bangsa LAGI dengan mengangkat Mempelai-Nya sebagai saksi yang cemerlang akan kuasa kebangkitan-Nya!

"Demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa!" Kata "sprinkle" ("percikan") diterjemahkan dalam bahasa Ibrani, NAZAH yang artinya "membuat terkejut hingga melompat, membuat shock." Ini berbicara tentang realita baru yang membuat shock, yang datang mengejutkan bangsa-bangsa dan membuat mereka terkejut (sebuah gambaran keterkejutan yang ekstrim).

"... raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami." - Yesaya 52:15b

Raja-raja akan mengatupkan mulut mereka ketika melihat manifestasi Anak Allah melalui Gereja-Nya. Raja-raja ini berbicara bukan sajayang secara politik (pemerintahan) melainkan juga pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap. Kuasa-Nya mengguncang baik yang natural maupun yang supranatural! Roh-roh jahat di udara akan menutup mulut mereka yang bermaksud memberi dakwaan terhadap Gereja ketika kemuliaan Kristus adalah nyata melalui kita!

Kata "mengatupkan" dalam bahasa Ibrani dapat juga diartikan "menggoncangkan, mengejutkan." Ini adalah kejutan yang tiba-tiba terhadap kuasa-kuasa di bumi sebagai pewahyuan yang membantu Gereja dalam proses reformasi. Sementara kata "mulut" pada ayat tersebut juga berarti pintu-pintu gerbang seperti yang tertulis di Amsal 8:3. Pewahyuan yang baru akan Tuhan Yesus akan menyebabkan sistem-sistem di bumi untuk mengguncang semua benteng sistem dunia. Pintu-pintu gerbang kota itu akan bergetar dahsyat sebagai dampak kuatnya reformasi.

Pewahyuan baru sedang diuangkapkan pada sebuah level yang sebelumnya tidak kita ketahui. Kita akan memahami apa yang belum pernah kita dengar sebelumnya dan menerima dalam hati apa yang belum kita lihat. Pemahaman yang baru tentang belas kasihan, penghakiman, otoritas, akhir zaman, dan pemerintahan akan segera datang ke bumi. Selubung-selubung keterbatasan kita akan dipatahkan, memungkinkan kita memahami apa yang sedang Allah kerjakan di bumi dan bekerja sama dengan-Nya dengan membawa untuk lulus.

Pemahaman baru ini harus segera diberitakan kepada seluruh Gereja, karena tanpa pemahaman yang cukup akan jalan-jalan-Nya, orang-orang tidak akan merubah sudut pandangnya. Mereka akan melihat perubahan sebagai sebuah ancaman, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, dan tidak memahami kebutuhan profetik untuk merangkul yang baru. Sebuah generasi yang bangkit yang akan melihat perubahan sebagai penggenapan hasrat hati mereka.

Saya gembira menjadi bagian dari generasi tersebut! Pegang erat-erat topi Anda! Allah berkata: "Sejak Dari Sekarang!"

15 September 2011 - Brian Simmons, Apostolic Resource Center (ARC) & Stairway Ministries 

Saturday, September 10, 2011

Makna Sebuah Kehidupan - Alika Subandrio

Diceritakan oleh Muktiningsih. Dituturkan kepada Alika Subandrio.

Aku adalah seorang ibu 45 tahun dengan 4 orang anak dan seorang suami yang selalu menyakiti hatiku. Sungguh aku tidak tahan dengan hidupku karena begitu sakit dan membuatku selalu menyerah. Meskipun aku tahu tentang Tuhan Yesus sejak bayi, namun tidak pernah mendapat sesuatu yang spektakuler dari-Nya; walaupun aku tahu sejak bekerja jadi TKW di Malaysia, aku tidak pernah sakit karena pemeliharaan Tuhan atasku.

Penderitaanku tidak pernah selesai dan selalu ada saja, suamiku yang selalu selingkuh berulang-ulang dan berulang ulang membuatku tak tahan. Anak-anakku yang masih membutuhkan bantuanku juga membuatku amat lelah, karena sebetulnya mereka sudah bisa mandiri kecuali yang paling kecil..

Singkat cerita, aku sedang berada di Malaysia untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Sudah hampir 6 bulan aku menganggur di asrama karena para majikan tidak mau mempekerjakanku karena aku awut-awutan dan kurus berantakan. Sampai akhirnya aku diambil majikan dari Singapura dan singkat cerita aku dikembalikan lagi ke asrama karena aku mau dikorbankan dengan pesugihan yang diambilnya, setannya tidak mau menerima aku sebagai santapannya karena ada darah Yesus memeteraikan hidupku.

Di asrama aku dimaki-maki dan disiksa tentang nama Yesus, aku cuma menangis dan aku tidak menolak-Nya. Aku lelah dan putus asa, aku segera menulis surat wasiat berbunyi, "Jika aku meninggal, asuransiku akan kuwariskan pada anak nomer 2 atau nomer 4." Aku melipat surat itu, kumasukkan saku dan naik ke loteng paling atas untuk menjatuhkan diriku dari sana. Aku sudah kalut dan tidak ada pilihan lain selain MATI. Setelah berdiri dan memejamkan mata, tiba-tiba ada kekuatan lain yang menggagalkan niatku dan tidak jadi bunuh diri. Aku terlelap bersama ratusan TKW asal Indonesia dan bermimpi.

Aku berada di tengah jalan dan sedang terus menangis, tiba-tiba muncul seorang kakek, Kakek itu menggandeng tanganku dan mengajakku berjalan. Dia mengenakan caping dan baju compang-camping, ketika Dia menggandengku aku rasakan damai dan ketenangan. Dia mengajari aku tentang banyak hal, Dia mengatakan bahwa aku harus semangat bekerja karena anak-anakku masih membutuhkan bantuanku. Tentang suamiku biar Tuhan yang akan menegurnya. Dia terus mengajakku berjalan dan mengajariku tentang begitu banyak hal. Sampai akhirnya aku tiba di sebuah titik. Di sana dua tempat yang sangat berbeda yang letaknya sebelah menyebelah.

Tempat sebelah kanan adalah tempat sejuk, berpagar putih tinggi seperti pagar istana dengan banyak prajurit seperti tentara romawi. Di sana ada pohon-pohon besar yang rindang. Aku tidak diijinkan masuk, hanya di luar. Kakek itu segera masuk untuk ganti baju dan ketika Beliau masuk, semua penghuni di situ lari menyembunyikan diri, kemudian Kakek itu kembali dan memakai jubah putih. Selama beberapa detik ditinggal Kakek itu, aku bertemu dengan kakak lelakiku yang sudah meninggal. Dia berkata dengan membentak, "Cepat pulang karena ini bukan tempatmu!"

Aku memandang sebuah tempat sebelah kiriku, gelap beku seperti ada sumur dan selalu mengeluarkan asap hitam. Di dalamnya kudengar teriakan, "Hadoh! Hadoh!" "Tolong! Tuhan ampuni aku!" "Tolong keluarkan aku!" dan semacamnya. Aku berdoa dalam hati, "Tuhan tolong mereka kasihan mereka," tapi Kakek itu menjawab, "Sudah terlambat, karena mereka sudah dikasih waktu untuk bertobat dan mereka tidak mau berbalik dari jalan mereka yang jahat!"

Kakek itu melanjutkan nasehatnya, "Di sini kamu tidak ada hubungan lagi dengan anak-anak, suami dan keluargamu, karena di sini kamu akan menjadi pribadi yang tidak ada hubungan darah dengan siapapun. Tapi kamu akan senang kalau anak-anak dan suamimu juga ada di sini bersamamu. Aku membawamu ke sini untuk mengajarmu mengerti makna sebuah kehidupan. Ceritakan kepada suami, anak-anakmu, saudaramu dan orang-orang yang belum mengenal AKU."

Aku diantarkan pulang dan tiba-tiba Dia menghilang dan aku berteriak mencari-Nya, "Kakek! Kakek! Di mana Engkau?" Para teman-teman TKW membangunkanku dan berkata bahwa tidak ada kakek-kakek di sini, kita semua perempuan. Setelah peristiwa itu, aku mendapat juragan yang baik dan bekerja dengan penuh semangat dan dapat mengirim uang pada anak-anakku di Indonesia.

Saudara-saudari, ini adalah sebuah kisah nyata yang saya dengar dan saya tuliskan. Saya tahu apa maknanya dan hati saya bergetar mendengarkannya.
Tuhan memberikati, Alika Subandrio.

Rosh Hashanah - Fery Singal

Tanggal 1 Januari merupakan hari pertama tahun yang baru. Hal itu terjadi karena kita menggunakan sistem panaggalan Gregorian. Namun tidak demikian halnya dengan orang-orang Yahudi. Hari Tahun Baru Yahudi disebut Rosh Hashanah, pada kalender Yahudi adalah awal bulan Tisri (antara akhir September dan awal Oktober). Kebaktian ritual diselenggarakan dengan diikuti seluruh keluarga sambil makan bersama. Rosh Hashanah adalah tahun baru untuk manusia, binatang, dan kontrak hukum.

Hari pertama bulan ketujuh dianggap sebagai hari paling sakral dalam satu tahun, sebab angka tujuh adalah angka yang sangat penting (angka Allah) bagi orang Israel. Itu sebabnya oleh orang-orang Yahudi hari tersebut disebut Rosh-Hashanah (Rosh = kepala; Hashanah = tahun), atau hari tertinggi dari satu tahun. Perayaan Rosh Hashanah selalu identik dengan peniupan shofar, semacam terompet yang terbuat dari tanduk yang hanya boleh ditiup pada waktu-waktu tertentu. Ungkapan salam khas pada perayaan ini adalah Shana Tova (a good year) dan Shana Tova Umetukah (Sweet A Good Year).

Selain berdoa di rumah ibadah, orang Yahudi menyambut tahun baru dengan memakan:
  • Apel yang dicelup madu. Ini melambangkan suatu pengharapan agar di tahun yang baru mengalami kemanisan dan bukan kepahitan.
  • Roti Challah. Roti ini dibuat dari adonan telur, tepung putih, dan gula yang disajikan dengan taburan biji sesawi. Sebagai pemanis ditambahkan madu dan sirup gula. Kata challah mengacu pada bentuknya yang menyerupai anyaman. Roti ini melambangkan ketersediaan berkat Tuhan, sedang biji sesawi melambangkan iman yang memindahkan gunung.
  • Buah Delima. Buah Delima memiliki biji berjumlah kurang lebih 153 buah. Hal ini melambangkan adanya pelipatgandaan. Di samping itu, makan delima merupakan simbolis perbuatan baik kita di tahun yang akan datang akan sebanyak biji-biji buah.
- Fery Singal -

Thursday, September 8, 2011

Jurnal SHRK September 2011 - Hari ke-3

"Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus. Baiklah kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang berdinding batu, dan baiklah kita menaruh di sana baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi dan sebuah kandil, maka apabila ia datang kepada kita, ia boleh masuk ke sana." - Perempuan Sunem di Kitab 2 Raja-Raja 4:9-10

Sisi lain dari Divine Connection adalah memberi serta melakukan segala sesuatu di atas rata-rata. Awalnya Perempuan Sunem hanya menjamu Elisa untuk makan sebelum abdi Allah itu melanjutkan perjalanannya kembali. Hingga suatu waktu terbuktilah dugaan Perempuan Sunem itu bahwa Elisa seorang abdi Allah yang kudus. Dia menyadari bahwa sebuah koneksi ilahi telah tersedia di depan mata, dan tanpa ragu Perempuan Sunem beserta suaminya sepakat untuk mebuat sebuah kamar lengkap dengan segala isinya. Perempuan Sunem beserta suaminya tersebut tidak lagi hanya memberi makan, namun melakukan sesuatu yang jauh lebih besar daripada biasanya.

Ev. Iin Tjipto menceritakan bahwa ini bukan lagi masa untuk mengandung, melainkan masa untuk melahirkan. Sudah selesai bagi Tuhan untuk mengandung. Jika dalam ukuran kandungan manusia adalah 9 bulan 10 hari, saat ini bahkan sudah lebih daripada itu. Dan sebagai tanda elegan yang Tuhan nyatakan, sebuah tim pendaki gunung telah tiba di puncak Pegunungan Elbrus pada tanggal 16 Agustus 2011 lalu dan menancapkan panji Indonesia Baru tepat pada tanggal 17 Agustus 2011. Sebagai catatan, Pelayanan Bahtera didirikan melalui sebuah pertemuan pada tanggal 16 Agustus 2005 dan diresmikan oleh Tuhan sendiri pada tanggal 17 Agustus 2005 (tepat 60 tahun Indonesia Merdeka).

Namun tidak hanya penancapan panji di Pegunungan Elbrus, 1 September 2011 tim pendaki juga menancapkan panji tepat di puncak Pegunungan Delani (McKinley - Alaska). Kedua puncak pegunungan tersebut merupakan puncak pegunungan paling utara di dunia dan telah tertaklukkan dalam anugerah-Nya. Kedua puncak pegunungan tersebut merupakan dua di antara delapan puncak dunia di tiap benua masing-masing. (Seven Summits - Wikipedia).

Melalui berbagai tanda ini, kita diharap mengerti dan memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi, apa yang sebenarnya Tuhan sedang perbuat. Bahwa Tuhan sedang menantikan kita, namun BUKAN di gereja-gereja, maupun di kamar-kamar doa kita dalam keputusasaan dan kekecewaan. Tuhan menanti kita di jalan-jalan, di sekolah-sekolah, di kolong-kolong jembatan dan tempat-tempat penuaian lainnya. Dia sedang siap untuk "beraksi" memuntahkan dengan dahsyat kuasa untuk mendatangkan lawatan bagi jiwa-jiwa sebab waktunya sudah amat sangat singkat.

Dalam Koneksi Ilahi terdapat sebuah hubungan yang amat unik, simaklah cerita Perempuan Sunem dengan Nabi Elisa lebih lanjut, perhatikan bagaimana keduanya bersikap. Mereka tidak banyak bicara, namun saling memahami amat dalam. Tanpa diminta, Perempuan Sunem mebuatkan kamar yang lengkap dengan isinya. Tanpa diutarakan, Elisa mendoakan apa yang dirindukan Perempuan Sunem tersebut - seorang anak. Dan ketika suatu saat anak tersebut sakit dan mati, Perempuan Sunem menyerahkan balik kepada Elisa dengan penuh iman tanpa mengeluh sepatah kata pun. Karena dia mengerti adanya covenant (perjanjian) di dalam putranya. Dan sekalipun Tuhan menyembunyikan perkara ini dari Elisa, abdi Allah itu memahami kepedihan hati Perempuan Sunem tanpa perlu diperkatakan. Inilah Divine Connection.

Jadi Sesuai Kepada Siapa Kita Memberi

"Dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul." - Kisah Para Rasul 4:35-37

Putra Perempuan Sunem konon pada saat dewasa menjadi seorang abdi Allah juga, dan kita mengetahuinya sebagai Nabi Habakuk. Begitu pula ketika Barnabas memberi semua uang hasil penjualan ladang kepada para rasul, ia pun terhitung sebagai rasul Allah. Namun semua ini dibutuhkan dengan level ketulusan dan pengorbanan yang lebih dan di atas rata-rata.

Masuklah perempuan itu, lalu tersungkur di depan kaki Elisa dan sujud menyembah dengan mukanya sampai ke tanah. Kemudian diangkatnyalah anaknya, lalu keluar.

Dan Inipun Akan Berlalu

"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya."
- Pengkotbah 3:1 -
Raja Salomo atau juga dikenal dengan Raja Sulaiman, adalah seorg raja yang terkenal dengan segala hikmat dan kebijaksanaannya. Suatu ketika sang raja meminta tukang emasnya untuk membuatkan sebuah cincin dan menuliskan sesuatu pada cincinnya. Raja berpesan, "Tuliskanlah sesuatu yang bisa kamu simpulkan dari seluruh pengalaman dan perjalanan hidupmu, supaya itu bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk hidupku".

Berbulan-bulan tukang emas yang tua itu membuat cincinnya. Tapi yang tersulit adalah menuliskan "apa yang berharga" untuk diukirkan di cincin emas yang kecil itu. Setelah berdoa dan berpuasa, tukang emas itu pun menyerahkan cincinnya pada sang raja. Dengan tersenyum, sang raja membaca tulisan kecil di cincin itu. Tulisan itu berbunyi: DAN INIPUN AKAN BERLALU.

Awalnya sang raja tidak terlalu paham dengan apa yang tertulis di cincin tersebut. Tetapi suatu ketika, tatkala ia tengah menghadapi persoalan kerajaan yang pelik, ia membaca tulisan di cincinnya: "DAN INIPUN AKAN BERLALU". Ia pun menjadi lebih tenang. Demikian juga tatkala ia tengah bergembira karena kebijakannya dalam menyelesaikan persoalan kerajaan yang pelik, ia pun tak sengaja membaca tulisan di cincin itu dan ia pun menjadi rendah hati kembali. Ketika kita tengah menghadapi masalah besar atau sedang bergembira atas pencapaian yang berhasil kita raih, ingatlah: "DAN INIPUN AKAN BERLALU".

Kalau direnungkan dengan bijak sebenarnya kalimat itu akan mengantarkan diri kita pada suatu keseimbangan hidup. Tidak ada yang abadi di dalam hidup ini. Karena itu, mengucap syukurlah (selalu) atas semua yang boleh kita alami karena semuanya akan berlalu (pada waktunya).
Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya, sebab itu adalah bahagiannya. Karena siapa akan memperlihatkan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?

Wednesday, September 7, 2011

Jurnal SHRK September 2011 - Hari ke-2

Koneksi Ilahi harus direspon dengan benar supaya menghasilkan buah dan dampak yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Untuk bisa merespon dengan benar, kali ini kita belajar dari tiga wanita yang seharusnya adalah orang asing namun memperoleh tempat sangat terhormat sebagai moyang dari Raja segala raja, Yesus Kristus. Ketiga wanita tersebut adalah Tamar, Rahab dan Rut.

Masuknya Tamar, Rahab dan Rut sebagai moyang dari Tuhan Yesus merupakan kejadian luar biasa (extra ordinary) sebab kebiasaan dan nilai hidup masyarakat Timur Tengah yang patrilineal menganggap kaum wanita di bawah kaum laki-laki, apalagi ketiga wanita ini BUKAN orang Ibrani. Jadi bisa dikatakan "kartu mati" atau sesuatu yang mustahil secara akal. Namun mereka mengalami pembalikkan keadaan. Berikut pelajaran yang bisa kita tarik dari ketiganya:

Tamar Yang Mengandung Dan Melahirkan

Setelah dua kali ditinggal mati oleh kedua suaminya, Tamar masih berharap dinikahkan dengan anak Yehuda yang ke-3, Syela. Namun karena saat itu Syela masih belum cukup umur, maka Yehuda hanya menjanjikan agar pada waktunya Tamar diberika kepada Syela. Setelah waktu yang dinanti telah tiba, Yehuda tidak memenuhi janjinya sehingga Tamar bertindak dengan imannya untuk memperoleh keturunan seperti yang dijanjikan Allah kepada Abraham. Untuk selengkapnya, baca Misteri Kejadian 38.

Tindakan Tamar tidak didasari oleh nafsu seksual, walau cara yang dilakukan amat kasar. Namun dia bersedia menjadi hina karena hamil tanpa ada suami untuk mendapat bagian dalam sebuah Koneksi Ilahi yang melahirkan Kristus pada ujungnya. Tamar menjadikan dirinya sendiri sebagai rahim kehidupan supaya Tuhan menaburkan benih, lalu benih tersebut berkembang dan akhirnya melahirkan sesuatu yang amat berdampak.

Kita tidak boleh melihat kondisi manusiawi orang-orang percaya, karena itu akan mengecewakan. Bukankah Yehuda sesungguhnya mengecewakan Tamar dengan menahan Syela? Namun Tamar bukan melihat manusiawi Yehuda, melainkan adanya benih ilahi Yehuda yang diturunkan melalui Abraham, Ishak dan Yakub. Begitu juga kita sebagai orang percaya, tidak perlu menjadi kecewa karena kemanusiaan orang lain maupun hamba-hamba Tuhan, namun tetap fokus dan menjadikan diri kita sendiri sebagai rahim kehidupan supaya mampu melipatgandakan benih dan potensi yang telah Tuhan percayakan dan melahirkan banyak perkara dahsyat bagi Kerajaan-Nya. Bukankah pada akhirnya Er dan Onan yang telah mati dibunuh Tuhan digantikan dengan Peres dan Zerah sehingga anak-nak Yehuda tetap tiga orang?

Rahab Yang Bisa Dipercaya

"Sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini, haruslah tali dari benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat engkau menurunkan kami, dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum keluargamu kaukumpulkan di rumahmu." - Yosua 2:18

Rahab memperoleh bagian dalam warisan ilahi dengan menjadikan diri sebagai orang yang dapat dipercaya melalui sebuah Koneksi Ilahi dengan kedua pengintai yang dikirim Yosua. Koneksi Ilahi membutuhkan sebuah level of trust tertentu sehingga apa yang dipercayakan membuahkan hasil yang memuaskan dan bukan saja bermanfaat bagi diri sendiri melainkan juga bermanfaat bagi Kerajaan Allah. Baik iman Rahab maupun pribadinya yang dapat dipercaya bahkan menghasil seorang Boas, yang terkaya di Betlehem pada zamannya.

Rut Yang Sangat Setia

"Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!" - Rut 1:16-17

Rut bersikeras untuk tetap menyertai Naomi sekalipun ia tidak melihat apapun yang bermanfaat bagi dirinya dari hal itu. Beberapa fakta tentang Rut dan Naomi; Rut adalah orang Moab (dari bangsa yang dikutuk Tuhan), Naomi janda dan sebatang kara ditinggal mati oleh suami dan kedua putranya. Melihat semua kondisi tersebut, Rut malah membuat 4 keputusan luar biasa:

  • Rut ikut pergi ke mana pun Naomi pergi. Ia menghapus visi dan cita-citanya sendiri dan mulai mengadopsi visi dan cita-cita dari orang Ibrani satu-satunya yang ia kenal hari itu. Adakah kita merelakan semua cita-cita, impian dan visi kita pribadi dan menggantinya dengan cita-cita, impian dan visi yang dari Tuhan sendiri?
  • Rut ikut bermalam ke mana pun Naomi bermalam. Kesetiaan Rut bukan saja pada level cita-cita dan impian, namun pada waktu-waktu tersulit, masa-masa yang gelap, ia tetap setia dan tidak meninggalkan Naomi. Yonatan yang walaupun memiliki ikatan jiwa dengan Daud, namun tidak pernah menemani malam-malam panjang Daud dalam pengembaraan karena dikejar Salomo. Yonatan memilih tinggal di istana raja, sehingga ketika Daud menjadi raja, Yonatan tewas dan tidak menjadi "orang nomor dua"nya Daud. Berbeda dengan Rut yang menempah apapun yang ditempuh Naomi.
  • Rut menanggalkan identitasnya. Setiap kebangsaan, kesukuan dan kebudayaan memiliki pride atau kebanggaannya sendiri. Namun Rut membuang semua kebanggan Moabnya dan memilih menjadi umat pilihan berdasarkan imannya.
  • Rut mempercayai Allah yang hidup. Kesetiaan Rut penuh totalitas, bukan saja identitas kewarganegaraannya saja yang diubah, namun yang disembahnya pun diubah. Ia mempercayakan seluruh kehidupannya kepada Allah Jehovah dan berpaling secara total dari ilah-ilah lain. Adakah kita sebagai orang percaya telah mempercayai Allah sepenuhnya tanpa mengandalkan ilah-ilah lain?

Tuesday, September 6, 2011

Jurnal SHRK September 2011 - Hari ke-1

"Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap." - Yesaya 6:3-4

"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi." - Kejadian 1:1-3

Divine Connection

Koneksi Ilahi merupakan sebuah dasar hukum roh dan kehidupan yang berlaku bagi orang percaya untuk Tuhan memulai segala perkara-Nya. Kita tahu bahwa Tuhan adalah esa. Namun pada kenyataannya Tuhan yang esa memiliki tiga pribadi yang berbeda. Perhatikan pada saat awal mula bumi diciptakan. Yang melayang-layang adalah Roh-Nya, di atas permukaan air. Lalu Allah Bapa berfirman supaya terang itu jadi dan kemudian Firman (Allah Anak) jadi terang. Bukankah Mereka pribadi yang berbeda? Namun hebatnya adalah keilahian dalam kekompakan itulah yang menjadikan apa yang tidak ada menjadi ada.

"Berfirmanlah Allah: 'Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.'" -  Kejadian 1:26

Begitu pula ketika Allah hendak menciptakan kita yang serupa dan segambar dengan MEREKA (bentuk jamak), bukan DIA (bentuk tunggal). Ini adalah bukti bahwa Allah yang tunggal  sesungguhnya jamak dan Allah yang jamak sesungguhnya kompak tunggal dan tidak terpisahkan. Sehingga ketritunggalan-Nya mampu memberkati tanpa batas.

Karena Allah pun jamak yang bertunggal dan manusia diciptakan serupa gambar-Nya, maka penciptaan manusia pun tidak hanya seorang diri dan laki-laki saja, namun ada perempuan. Bukankah firman-Nya berkata, "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Berarti ada "yang telah diciptakan" dan juga ada "yang diciptakan untuk menolong". Keduanya seperti sebuah PAKET yang memang didesain sedemikian rupa, untuk kemudian Tuhan berkati untuk beranak-cucu, bertambah banyak, memenuhi bumi dan menaklukkan serta menguasai dunia. Jika manusia hanya Adam saja, tidak mungkin dapat beranak-cucu dan bertambah banyak, apalagi memenuhi bumi.

Kesepakatan Serafim

Ketika Nabi Yesaya melihat para Serafim melayang-layang sambil bersahut-sahutan, "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan!" maka hadirat Tuhan dimanifestasikan dengan dahsyat, bahkan Tuhan hadir sebagai Raja yang membawa terobosan supranatural bagi kita. Hadirat yang dimanifestasikan dan terobosan yang terjadi tidak mungkin ada tanpa adanya kesepakatan atau kekompakan para Serafim.

"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." - Matius 18:18-20

Persyaratan Tuhan sesungguh amat sederhana, asal ada 2 atau 3 orang berkumpul dalam nama-Nya, Dia hadir. Bahkan HANYA dibutuhkan 2 orang untuk sepakat minta apa saja, Bapa akan mengabulkannya. Namun berapa banyak permintaan orang-orang percaya benar-benar dikabulkan? Adakah Tuhan yang berdusta? Atau kita sebagai orang percaya sulit untuk sepakat?

Abraham Dan Lot Dan Pola Koneksi Ilahi

"Lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana." - Kejadian 11:31

"Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ." - Kejadian 12:5

"Maka pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia... Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu dan kemah." - Kejadian 13:1, 13:5

Ketika Tuhan memanggil Abraham keluar dari Ur-Kasdim, mampir di Haran dan mencapai tanah perjanjian, Tuhan memberkati Abraham dengan sangat. Namun bukan hanya Abraham, tapi juga Lot, keponakannya. Jadi ada desain kesepakatan yang telah dikehendaki Tuhan sejak awalnya bahwa Abraham dan Lot jalan bersama dan mengalami berkat kelimpahan dan terobosan.

Begitu pula ketika Tuhan Yesus dimuliakan, "dibutuhkan" dua saksi di atas gunung - Musa dan Elia - sehingga Petrus, Yohanes dan Yakobus melihat kemuliaan Allah seperti Nabi Yesaya melihat. Juga di Kitab Wahyu ketika Tuhan akan datang kembali sebagai Raja, ada dua saksi Allah yang dipersiapkan sesuai yang diceritakan di pasal 11.

Lot pada akhirnya kehilangan semua berkat karena dia meninggalkan kesepakatan & koneksi ilahi tersebut. Dia tidak pernah menyadari bahwa semua berkat yang diterima bukan karena kuat dan gagahnya, namun semata-mata hanya karena anugerah Tuhan. Ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk tetap memiliki kerendahan hati dan pikiran Kristus saat memasuki Masa Keemasan Daud dan Salomo.

Monday, September 5, 2011

Ayin Beth 5772 - Rumah Tuhan Bagi Bangsa-Bangsa

Selamat memasuki bulan September. Silakan memberi tanda pada bulan ini bahwa kita juga sedang memasuki sebuah Tahun Baru Ibrani 5772 yang dimulai pada pukul 18.00 tanggal 28 Sept 2011, disebut tahun AYIN BET. Huruf "Bet" menggambarkan sebuah rumah atau tempat tinggal. Tuhan menginginkan setiap manusia menjadi baitNya (bet/beit) dimana Ia dapat tinggal di dalam mereka.

¤ Ia mau agar kita menjadi 'Rumah Doa bagi Segala Bangsa', yang menangkap desakan dan keluhan isi hati-Nya bagi dunia agar segala bangsa datang kepada-Nya.

"Mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa." - Yesaya 56:7. 

¤ Ia mau kita menjadi 'Rumah Pujian dan Penyembahan bagi Tuhan' yang senantiasa memuliakan Dia & menebarkan aroma Surga di bumi.

"Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia." - Yohanes 14:23

¤ Ia mau menjadikan kita 'Rumah Roti' dimana oleh karena kehadiran-Nya di dalam hati kita maka senantiasa ada pewahyuan yang segar.

"Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka." - Keluaran 25:8.

¤ Ia mau menjadikan kita 'Rumah Kreatifitas Roh Kudus' dimana dari dalam hati kita keluar aliran-aliran air hidup yang memproduksi kehidupan-Nya, memancarkan terang-Nya di tengah-tengah dunia yang semakin gelap & suram.

"Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." - Yohanes 15:7

¤ Ia mau menjadikan kita 'Rumah Mujizat' dipenuhi dengan pemulihan-pemulihan, kesembuhan, tanda-tanda heran & ajaib serta hal-hal yang supranatural.

¤ Ia mau menjadikan kita 'Rumah Berkat'. Jika kita menjadi selaras dengan kehendak-Nya, maka kita berada di dalam zona berkat ilahi! Bet adalah Zona Berkat Ilahi.

Karena itu mari persiapkan diri & fokus untuk menerima janji-janji Tuhan di bulan September. Tuhan mengasihi kita semua. Amin!

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.