Labels

Tuesday, December 25, 2012

Jemaat Pergamus Yang Kawin Dengan Dunia

Kitab Wahyu pasal 2:

ayat 12-13 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua: Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.

Jemaat Pergamus mulai hadir sejak Konstantinus Agung menerima kekristenan hingga berdirinya sistem Paus pada akhir abad ke-6. Ini masa dimana Gereja dikarbit atau disuntik "steroid" sehingga menjadi besar dengan abnormal. Pergamus berarti kawin dengan dunia, bahkan menjadi menara tinggi yang kokoh, sama dengan pohon besar yang dinubuatkan Tuhan Yesus dalam perumpamaan biji sesawi (Matius 13:31-32).

Ketika dalam tiga abad pertama Iblis tidak berdaya melenyapkan Gereja melalui penindasan kekaisaran Romawi, maka ia mengubah strategi dengan melahirkan agama Kristen sebagai agama negara Romawi untuk merusak mental Gereja. Melalui pencanangan dan pengaruh politik Konstantinus, banyak orang yang tidak beriman telah dibaptis atau dipercik sehingga Gereja membesar sedemikian rupa. Padahal bagi Kristus, Gereja adalah mempelai perempuan yang kudus dan tak bercacat; namun perkawinannya dengan dunia merupakan tindakan perzinahan rohani.

Takhta Iblis berada di dalam dunia, tempat kediamannya, dalam wilayah kekuasaannya. Karena telah berpadu dengan dunia, gereja yang duniawi tinggal di tempat kediaman Iblis. Dan ada ujian terhadap iman karena perkawinan dengan dunia menyebabkan Gereja mulai meremehkan nama Tuhan, dan menyangkal kepercayaan Kristen yang benar.

Antipas berarti menentang segalanya. Antipas ialah saksi Tuhan yang setia menentang segala yang dibawa masuk dan dipraktikkan oleh gereja duniawi. Sebab itu, ia menjadi martir yang membayar harga supaya jemaat di Pergamus tetap mempertahankan nama Tuhan dan tidak menyangkal kepercayaan yang tepat.

Dalam sejarah kaum panggilan atau bangsa pilihan, Jemaat Pergamus seumpama kisah para hakim Israel.

ayat 14-15 - Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.

Dasar kekristenan yang benar adalah persekutuan dengan Kristus sendiri, makan dari Pohon Kehidupan yang ada di dalam-Nya. Namun gereja duniawi berpaling dari persekutuan kepada pengajaran, persekutuan dengan Kristus menghasilkan berbagai perkara yang tak terbatas berdasarkan anugerah di dalam semua aspek kehidupan, sedangkan pengajaran gereja duniawi menghasilkan agama dan mental agamawi yang penuh kemunafikan dan rekayasa manusiawi yang dengan jelas mengandalkan kekuatan serta kebenaran diri sendiri dan keluar dari kasih karunia Kristus.

Bileam adalah seorang nabi bangsa kafir, yang demi memperoleh upah membujuk umat Allah melakukan perzinahan dan penyembahan berhala (Bilangan 25:1-3; 31:16). Dalam gereja yang duniawi, ada orang mulai mengajarkan perkara yang sama. Pada masa ini, praktik-praktik yang menggunakan hipnotis, kekuatan laten jiwa adalah sebagaian dari hasil perkawinan gereja dengan dunia. Anugerah Tuhan diremehkan, prestasi manusiawi dan duniawi diagung-agungkan dan diberhalakan. Perkara seperti ini termasuk dalam penyembahan berhala dan perzinahan rohani.

Gereja yang duniawi dan merosot bukan hanya mempertahankan ajaran Bileam, bahkan mengembangkan pengajaran Nikolaus. Ajaran Bileam membuat orang percaya menyimpang dari Kristus kepada penyembahan berhala; sedangkan ajaran Nikolaus merusak fungsi orang percaya sebagai anggota Tubuh Kristus, sehingga Tubuh Tuhan tidak berdaya mengekspresikan Tuhan. Ajaran yang satu meremehkan Sang Kepala, ajaran yang lainnya merusak Sang Tubuh. Ini tipu muslihat Iblis dalam semua ajaran agamawi.

Lebih parahnya lagi, ketika di jemaat Efesus hanya ada perbuatan pengikut Nikolaus, di jemaat Pergamus praktik ini berkembang menjadi sebuah pengajaran. Hari ini, dalam dunia kekeristenan, sistem hirarki dari pengikut Nikolaus sangan menonjol dalam praktek maupun dalam pengajaran.

ayat 16-17 - Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya."

Kedatangan yang dimaksud bukanlah kedatangan Kristus yang kedua, melainkan kedatangan case by case dari praktik pengajaran, penyembahan berhala dan perzinahan dengan berperang melawan guru-guru pengikut Nikolaus. Saat itu, Tuhan akan menghakimi Gereja yang merosot dengan firman yang membunuh yang keluar dari mulut-Nya. Namun, gereja duniawi ini malah menghasilkan gereja di Tiatira, dimana keduniawian, kebenaran diri sendiri dan kejahatan dimasukkan dan terus berlangsung dan memerosotkan Gereja. Hal ini akan berlangsung terus hingga pada penghakiman-Nya yang final.

Gereja yang sejati harus menang dari tipu muslihat keduniawian ini. Upah manna merupakan sesuatu yang murni yang hanya dari Tuhan sendiri, yang dapat melahirkan berbagai terobosan, yang melahirkan berbagai mujizat, yang memberikan hikmat dan pewahyuan yang selalu baru setiap saat.

Manusia pada dasarnya adalah tanah, namun Tuhan menjadikan kita batu putih bahkan batu permata (naik tingkat / derajat), menjadi bagian dari bangunan Tubuh Kristus yang sejati. Sedangkan nama baru mengacu pada perubahan atau transformasi yang terjadi dalam hidupnya sejalan dengan pengalaman hidupnya bersama dengan Tuhan secara pribadi, sehingga hanya orang yang bersangkutan yang memahami pengenalan Tuhan atas dirinya sendiri.

Thursday, December 20, 2012

Dua Rumus Matematika Di Ayin Gimel 5773

"Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. " - Yoel 2:28-29

Jakarta, 19 Desember 2012

Dear Brothers and Sisters,

Saya ingin share sedikit tentang mimpi yang saya alami beberapa hari yang lalu. Saya bukan tipe orang yang suka cerita pengalaman di publik. Saya lebih suka ngobrol dan sharing in private dengan seseorang. Makanya kalau saya mau cerita ini percayalah bukan karena saya yang mau. Tapi Roh Kudus desak saya terus untuk tulis mimpi saya ini.

Sejujurnya, dalam minggu-minggu ini (minggu ke 2 - 3 Desember 2012) saya disuruh Tuhan untuk duduk diam dan banyak doa, menyembah, baca Firman. Teman saya, seorang pasukan doa di Kudus, menyampaikan pesan bahwa saya harus melakukan hal itu. Jadi, setiap malam pulang kerja saya datang menghadap kepada Tuhan dan hanya dalam hitungan detik Dia hadir di kamar saya. Dan itu saya alami malam demi malam. Ada kalanya suatu malam saya sudah lelah sekali dan bilang ke Tuhan, "Saya tidur ya, Tuhan?" Namun waktu berbaring Dia lawat saya lagi dengan hadirat-Nya. Akhirnya saya bangun dan mulai berdoa lagi walau tubuh sudah lelah sekali. Di malam-malam jam doa itu seringkali mulut saya bergerak sendiri tanpa bisa dikontrol sambil menyanyikan nada-nada dalam bahasa-bahasa roh yang saya tidak mengerti apa artinya. Terkadang Roh Kudus memberi penafsirannya, terkadang tidak. Ada kalanya saya mendengar nada-nada yang indah sekali, seperti saya sedang ikut bernyanyi dengan paduan suara surgawi. Mulia sekali! Awesome!

Suatu malam setelah berdoa, saya tertidur dan diberi mimpi. Di mimpi itu Tuhan beri saya kertas warna putih berbentuk kotak, segitiga dan lain-lain Kertas itu lembut atau lembek sekali waktu disentuh bahkan seperti bisa dimakan. Lalu Tuhan mulai bagi-bagikan kertas itu ke saya dan seorang anak Tuhan lainnya. Lalu ada sebuah potongan kertas yang diberikan ke orang lain. Lalu saya tanya Tuhan, "Tuhan, koq aku tidak dikasih kertas itu. Aku juga mau". 

Lalu Tuhan jawab, "Sebenarnya potongan kertas itu adalah jatah dan bagianmu. Tapi kalau kamu tidak menghargai apa yang Kuberikan bagimu, suatu ketika bagianmu bisa Kuberikan kepada orang lain." 

Lalu saya terbangun dan diingatkan Tuhan perumpamaan tentang talenta: "Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya." - Matius 25:29. Untuk lebih jelasnya saya coba ambil Alkitab terjemahan lain. Ayat ini sangat bagus sekali kalau kita lihat dari terjemahan versi The Message: "Take the thousand and give it to the one who risked the most. And get rid of this 'play-it-safe' who won’t go out on a limb. Throw him out into utter darkness." Terjemahan Indonesia: "Ambillah yang seribu (satu talenta) dan berikan kepada orang yang paling berani menanggung resiko. Dan singkirkan orang yang 'hanya suka bermain di zona yang aman' yang tidak mau mengambil resiko. Lemparkan dia ke dalam kegelapan yang paling gelap."

Frasa "go out on a limb" adalah sebuah idiom bahasa Inggris yang berarti:

1. Mengambil resiko.
2. Menempatkan diri kita di posisi yang tidak menguntungkan demi menolong orang lain. (Salah satu makna Ayin Gimel 5773).
3. Mengambil kesempatan yang ada. (peka dan tanggap akan kairos-Nya Tuhan)
4. Melakukan sesuatu yang berbeda tidak ikut-ikutan seperti kebanyakan orang. 

Sedangkan orang yang menyia-nyiakan talenta / karunia adalah:

1. Orang yang tidak berani mengambil resiko. Bukankah Yesus mengambil resikonya untuk datang ke dunia? Dia tahu resikonya bahwa Dia akan mati di kayu salib secara brutal.

2. Orang yang tidak mau berkorban buat orang lain. Kisah orang Samaria yang baik hati adalah contoh yang tepat untuk orang yang berkorban buat orang yang bahkan tidak dikenalnya. (Lukas 10:25-37)

3. Orang yang tidak berani ambil kesempatan dalam kairos-Nya Tuhan. Beberapa hamba Tuhan sebenarnya Tuhan suruh mendirikan sebuah pelayanan khusus untuk mereka yang terbuang, yakni para gelandangan, tuna wisma, preman, mantan napi, waria dan sebagainya. Namun tidak ada yang mau sampai adanya Mahanaim - Bekasi yang diinisiasi oleh Ev. Iin Tjipto sekian tahun lalu dengan segala resiko maupun berkatnya. Efesus 5:16 dari versi Amplified Bible berkata: "Making the very most of the time [buying up each opportunity], because the days are evil." Terjemahan Indonesia: "Menggunakan waktu sebaik-baiknya [membeli setiap kesempatan], karena hari-hari ini adalah jahat."  Apakah kita berani membeli setiap kesempatan yang Tuhan berikan?

4. Orang yang tidak berani tampil beda. Ada perbedaan yang jelas antara anak-anak Tuhan dengan orang yang tidak mengenal Allah. Kalau hidup kita sama saja dengan orang dunia, ada yang SALAH di hidup kita. Maleakhi 3:18 - "Maka kamu akan melihat perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepadaNya."

Faktanya, perumpamaan tentang talenta ini ada dalam pengajaran Tuhan Yesus dimana hal ini ditulis satu paket di dalam konteks mengenai Akhir Zaman di Injil Matius pasal 24-25. Kedatangan Anak Manusia, siksaan yang berat, Penghakiman Terakhir dan sebagainya. Saya percaya Tuhan Yesus sedang memperingatkan anak-anak-Nya di Akhir Zaman supaya tidak menyia-nyiakan talenta, karunia dan kesempatan yang Tuhan berikan dan menimbunnya begitu saja. Akhirnya adalah dicampakkan ke Neraka!

Ketika Tuhan Bermatematika

Dua hari yang lalu (17 Desember 2012) saya diberi mimpi lagi. Terus terang bahwa saya ini sangat lemah dalam bidang eksak. Jadi rumus Matematika, Fisika, dan Kimia adalah mata pelajaran yang sangat saya tidak sukai. Nilai ujian Matematika saya waktu sekolah di SMA bahkan cuma 0,85 (per 10) karena memang saya tidak suka rumus-rumus matematika. Pusing!!! Tapi pelajaran Bahasa, Sejarah dan sebagainya saya selalu dapat nilai antara 8, 9, dan 10. Anehnya di mimpi saya itu tiba-tiba Tuhan, Pribadi yang saya tidak bisa lihat wajah-Nya tapi dalam roh saya tahu itu Tuhan, menuliskan sebuah rumus. Dan saya bingung dengan rumus itu. Itu asli betul-betul rumus matematika. Lalu saya tanya, "Tuhan, ini rumus apa? Simbol-simbolnya aku tidak mengerti." Tuhan jawab dengan menuliskannya dalam kata-kata:

Rumus pertama:
Kehidupan Rohani × Dosa = Dosa

Katakanlah kehidupan rohani nilainya 100 dan dosa nilainya 1. Jadi, 100 × 1 = 100. Dapat kita simpulkan bahwa semakin besarnya nilai kehidupan rohani kita, tapi selama dosa masih ada, maka potensi kita jatuh ke dalam dosa nilainya paling sedikit sama dengan kehidupan rohani kita. Sedangkan jika dosa tidak ada, maka potensi kita untuk jatuh ke dalam dosa juga tidak ada, 100 x 0 = 0.

Lalu apa yang dimaksud dengan dosa di sini? Kehidupan raja Daud dapat dijadikan contoh. Dia memiliki kehidupan rohani yang sedemikian luar biasa, sampai-sampai Tuhan jatuh hati kepadanya. Setelah melewati begitu banyak ujian dan penderitaan, ia menerima promosi dan penggenapan janji Tuhan atas dirinya dengan menjadi raja atas seluruh Israel. Namun inilah dosanya, yakni ketika di suatu pergantian tahun dimana seharusnya ia ikut berperang, ia malah tinggal di istana karena merasa sudah tidak perlu lagi melakukan hal itu, cukup jenderal dan tentaranya saja yang turun ke medan perang. Sebagai hasilnya, Iblis me"multiplikasi" celah yang ada dengan Batsyeba bahkan berujung pada konspirasi pembunuhan terhadap Uria dan pertikaian serta pemberontakan dalam keluarga kerajaannya - Amnon memperkosa Tamar, Absalom memberontak dan tewas dibunuh, dan Adonia pun harus binasa di tangan Salomo. Dosanya dimulai ketika sikap hatinya menyimpang dan mulai menjadi sombong.

Sekarang seharusnya kita menyadari bahwa betapa kudusnya Tuhan itu sehingga Dia tidak bisa bercampur dengan dosa. Dosa kesombongan, amarah, kepahitan, bersungut-sungut, negative thinking, malas, kedagingan dan sebagainya. Kehidupan rohani kita bisa kosong bila dosa masih menguasai kita. Yesus berkata: "Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna." - Yohanes 6:6. Dan rasul Paulus menambahkan, "Sebab jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup." - Roma 8:13.

"Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah." - Ibrani 12:1-2. Jadi jalan satu-satunya supaya nilai dosa kita tetap nol adalah dengan terus fokus hanya kepada-Nya. Esensi dosa adalah tidak kena kepada target (sin means missing the target), jadi hanya mengarahkan mata kita terus kepada-Nya maka kita dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya. Sedangkan ketika mulai mengarahkan mata hati kita dari pada-Nya, potensi jatuh ke dalam dosa sudah mulai terbuka.

Kemudian Tuhan tuliskan lagi simbol-simbol lainnya. Dan saya juga tidak mengerti apa artinya. Lalu saya bertanya lagi, "Tuhan, ini artinya apa? Simbol-simbol ini saya tidak mengerti." Dia jawab dengan menuliskan ke dalam bahasa yang saya mengerti:

Rumus Kedua:
Kehidupan Rohani × Iman Percaya × Tangan yang Rajin Bekerja = Multiplikasi Demi Multiplikasi

Jadi misalnya nilai kehidupan rohani 100, nilai iman 90 dan pekerjaan tangan kita bernilai 80, maka hasilnya adalah 720.000. Saya diajari betapa hidup kita dalam Tuhan sebenarnya akan mengalami multiplikasi demi multiplikasi asalkan hidup kerohanian kita terus bertumbuh dalam iman dan mengerjakan bagian kita dengan tekun. Namun berapa banyak anak-anak Tuhan hidupnya stagnant, begitu-begitu saja, bersikap kerdil, mau enaknya saja, mau gampangnya saja, terus takut untuk mengambil resiko dan tidak bertumbuh karena mereka pikir sudah cukup jadi orang Kristen biasa-biasa saja. Pergi ke gereja dengar kotbah tiap minggu, bahkan mungkin ikut ambil pelayanan, tapi kerohanian mereka ternyata kerdil, tidak bertumbuh. Mereka hanya mau dengar tentang Tuhan yang baik, Juru selamat, Gembala yang baik, Jehovah Jireh, Jehovah Rapha dan seterusnya. Tapi roh mereka tidak dibangun setiap hari. Mereka tidak berpetualang dengan iman mereka. Mereka tidak mau dengar Allah berbicara dan bekerja dengan giat hanya untuk diri sendiri bukan untuk memperlebar Kerajaan Allah di manapun mereka ditempatkan.

Setelah itu saya terbangun lagi dan merasa heran, mengapa Tuhan kasih saya rumus matematika? Padahal Dia tahu saya sangat tidak menyukai rumus Matematika. Pesan Tuhan ini adalah warning buat saya pribadi. Semakin hari semakin saya merasakan Tuhan lebih dekat dan lebih dekat lagi. Roh Kudus bahkan sempat bicara dengan kuat untuk saya membangun mezbah keluarga, menggerakkan komsel demi komsel dan sebagainya.

Kita semua percaya kedatangan Tuhan Yesus semakin dekat. Tapi masih banyak jiwa-jiwa yang harus kita menangkan bagi Dia. Ada domba-domba Tuhan yang harus digembalakan agar tidak sesat dan terpelihara dan terbangun dengan benar. Indonesia dan bangsa-bangsa sedang menanti-nantikan lawatan Tuhan. Biarlah kita terhitung menjadi orang-orang yang memultiplikasikan talenta, orang-orang yang berani mengambil resikonya, membangun kehidupan rohani yang bertumbuh dewasa, menanggalkan dosa dengan mata kita tetap tertuju kepada Yesus, bukan kepada manusia maupun yang lainnya. Siapkan kami Tuhan! Kami mohon anugrah-Mu. Maranatha, datanglah ya Tuhan Yesus! Amin!

- Jean O. Christensen -

Wednesday, December 19, 2012

Jemaat Smirna Yang Menderita

Kitab Wahyu pasal 2:

ayat 8 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:

Kata Smirna dalam bahasa Yunani berarti mur, yang menunjukkan makna penderitaan. Gereja Smirna adalah gereja yang menderita di bawah penganiayaan Kekaisaran Romawi, dari akhir abad pertama hingga awal abad keempat, ketika Konstantinus Agung, kaisar dari Kekaisaran Romawi menerima agama Kristen sebagai agama negaranya.

Ketika menderita, Gereja harus mengenal bahwa Tuhan adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang ada untuk selama-lamanya dan Yang tidak berubah selamanya. Bagaimanapun situasi penganiayaan itu, Ia tetap sama; tidak ada sesuatu yang bisa berada di depan-Nya, juga tidak ada sesuatu yang bisa berada di belakang-Nya. Segala sesuatu berada di dalam batas pengendalian-Nya.

Selain itu, Gereja yang menderita harus mengenal Dia sebagai Yang bangkit dan menang atas maut, sehingga Gereja dapat bertahan terhadap berbagai penderitaan. Dan betapapun beratnya hal itu, Gereja akan tetap hidup karena memiliki Kristus. Dalam sejarah kaum panggilan atau bangsa pilihan, Jemaat Smirna seumpama kisah perbudakan dan kehidupan padang gurun di zaman Musa.

ayat 9 - Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya--dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

Gereja yang menderita bahkan miskin harta, namun memiliki kelimpahan dalam roh dan hayat karena Kristus. Para penganut agama Yahudi memfitnah Gereja karena mereka tetap mempertahankan ritual agamawi yang sesungguhnya sudah dirampungkan oleh Kristus di atas kayu salib. Namun mereka yang mengaku sebagai orang Yahudi sesungguh adalah jemaah Iblis di mata Allah. Karena setelah Kristus mati dan bangkit, Allah hanya mencari Gereja yang menyembah dalam roh dan kebenaran, bukan ritual maupun mentalitas agamawi.

ayat 10 - Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Iblis berperan sebagai pendakwa dan pemfitnah, sebagai seteru Allah. Ungkapan "sepuluh hari" menunjukkan bahwa penderitaan membawa kepada kesempurnaan karena betapapun hebatnya siksaan Kekaisaran Romawi, Gereja tetap masih ada hingga sekarang. Sepuluh juga berbicara tentang sejarah sepuluh jenis penganiayaan yang diderita Gereja sejak masa kaisar Nero hingga kaisar Kontantinus Agung. Mahkota kehidupan adalah pahala bagi yang setia sampai akhir dalam penderitaan. Suatu janji akan adanya kebangkitan yang luar biasa dari antara orang mati.

ayat 11 - Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."

Yang menang dan setia hingga akhir penderitaan akan terhindar dari kematian yang kedua seperti yang tertulis dalam Wahyu 20:11-15, yakni mereka yang namanya tidak tercantum dalam kitab kehidupan akan dibuang ke dalam lautan api.

Tuesday, December 18, 2012

Jemaat Efesus Yang Didambakan

Kitab Wahyu pasal 2:

ayat 1-2 - "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.

Jemaat Efesus merupakan gereja tahap pertama setelah semua rasul telah tiada. Gereja ini ada pada akhir abad pertama. Nama Efesus artinya didambakan. Hal ini menandakan, gereja mula-mula pada kesudahannya tetap didambakan Tuhan karena Tuhan menaruh pengharapan yang besar. Atau bisa disebut gereja yang ada karena sisi "idealis"-Nya. Tuhan tampil sebagai pemegang ketujuh bintang sekaligus berjalan di antara ketujuh menorah, suatu gambaran yang luar biasa indah. Di satu sisi, Tuhan adalah Imam Besar yang bersyafaat bagi kita semua (Ibrani 7:25), namun di sisi lain Beliau juga berjalan merawat di antara kita.

Dalam sejarah kaum panggilan atau bangsa pilihan, Jemaat Efesus seumpama kisah Abraham hingga Yusuf sebagai perdana menteri di Mesir.

ayat 3-4 - Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

Kasih merupakan unsur utama sekaligus kekuatan yang almuhit dalam hubungan antara Tuhan dan Gereja-Nya. Sedangkan ungkapan "yang semula" sama dengan yang terbaik seperti yang diungkapkan dalam Lukas 15:22. Jemaat ini kehilangan kasih yang terbaik, walaupun dalam pekerjaan sudah sangat baik namun gairah dan api cinta yang kudus kepada Tuhan telah padam.

ayat 5-6 - Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.

Kepada Jemaat Efesus, Tuhan tampil sebagai Majikan yang berkuasa atas ketujuh kaki dian (menorah). Ketika kasih yang semula telah hilang, itu artinya Gereja mulai meninggalkan perhatiannya dari Tuhan. Arah hati Gereja tidak lagi kepada-Nya. Sebagai akibatnya, Tuhan juga akan meninggalkan Gereja-Nya. Hanya dengan pertobatan yang utuh, tulus dan terus menerus maka kasih yang semula dapat terus terpelihara hingga kesudahannya. Sedangkan ungkapan "lakukan lagi apa yang semula engkau lakukan" mengandung arti bahwa kita sebagai Gereja-Nya harus melakukan segala sesuatu seperti semula ketika kita pertama kali jatuh cinta kepada-Nya, bukan karena rutinitas, bukan karena kebiasaan, bukan karena pengetahuan. Semua harus dilakukan atas dasar kasih yang intim kepada-Nya.

Nikolaus berarti (berdiri) menaklukkan rakyat jelata atau mengalahkan kaum awam. Ini mengacu kepada sekelompok orang yang menganggap dirinya lebih tinggi daripada kaum beriman pada umumnya. Ini adalah bibit sistem hirarki yang kemudian dianut dan dikukuhkan oleh gereja Katholik maupun gereja Protestan. Berikut ini analoginya, Allah menetapkan bani Israel untuk menjadi kerajaan imam bagi dunia. Namun karena "insiden" anak lembu emas, seluruh bani Israel kehilangan jabatan imam kecuali suku Lewi. Jadi antara Allah dengan bani Israel, timbul kelas perantara. Pada Perjanjian Baru, kelas perantara ini sudah ditiadakan oleh kematian dan kebangkitan Anak Manusia sehingga hanya Yesus Kristus perantara kita. Namun mental Nikolaus masih tetap ada, menyebabkan adanya sistem imam di gereja Roma Katholik, sistem paderi dalam gereja negara dan sistem pendeta dalam gereja independen sehingga ada dua golongan, para pendeta, para imam Katholik, para paderi dengan para jemaat. Padahal di mata Tuhan semua orang percaya adalah imamat yang rajani.

ayat 7 - Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon (xulon) kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."

Gereja kumpulan semua orang percaya pasti mampu mendengar Roh Allah, tidak terkecuali. Dan sejak semula Roh-Nya berbicara kepada kita dan tinggal di dalam kita. Dan Tuhan menuntut kita tidak sekedar mendengarkan apa yang dikatakan kepada satu jemaat, namun apapun yang Roh-Nya katakan ke semua jemaat harus didengarkan.

Jemaat Efesus harus menang dari kemerosotan karena hilangnya kasih yang terbaik dengan bertobat sungguh-sungguh dan meminta supaya kasih itu lahir kembali. Dan menghapus efek pengikut-pengikut Nikolaus.

Agama berisi hukum dan aturan yang mengajar orang, sedangkan Tuhan merawat hayat hidup orang tersebut. Ajaran agama hanya tinggal di jiwa manusia sedang pemeliharaan Tuhan meliputi ketiganya yakni roh, jiwa dan tubuh. Para rasul tinggal bersama dengan jemaat bukan sekedar mengajar namun juga merawat mereka. Sedangkan pohon yang dimaksud bukan secara literal adalah pohon, melainkan kayu. Kata Yunani untuk pohon ini adalah xulon, yang sama dipakai di 1 Petrus 2:24 untuk kayu (salib) karena dari Kristus yang tersalib itulah kehidupan yang sejati lahir. Kristuslah pohon hayat atau pohon kehidupan itu sendiri. Melalui Kristus, maka kita memiliki kehidupan kembali kepada Allah. Agama dan religius yang mematikan harus ditaklukkan oleh salib Kristus yang menghidupkan. Jadi ungkapan ini menandakan bahwa jatah kita adalah makan dari kelimpahan Krsitus untuk pribadi demi pribadi dan BUKAN karena aturan agamawi.

Taman Firdaus merupakan Yerusalem Baru, hanya di dalam Kristus yang sempurna, Gereja dapat mencicipi Yerusalem Baru sampai hal itu menjadi kenyataan yang kekal.

Wednesday, December 12, 2012

Ayin Gimel 5773: Odin - Ayin Dalet 5774: Laodikia Vol. 4

Karena tulisan ini sangat kompleks dan membutuhkan fokus yang lebih, ada baiknya kita mengulang baca tulisan di Volume 1, Volume 2 & Volume 3 sebelumnya. Juga artikel mengenai London di sini.

"Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna, dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel. Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga?" - Ibrani 12:22-25

Antikristus Memproklamirkan Diri Di London 2012


Mengapa ada (Gunung) Sion di London? Dan mengapa Dajjal Antikristus dijadikan maskot Olimpiade ke-30? Adakah ini sebuah kebetulan atau memang mereka memiliki tujuan?

Olimpiade London 2012 memiliki beberapa fakta tersirat sebagai berikut:

1. Ini merupakan olimpiade ke-30. Dalam abjad Romawi ditulis XXX, abjad X dalam latin merupakan abjad ke-24 dan jumlah 2 ditambah 4 sama dengan 6, jadi dapat dikatakan kehadiran 666 ada di London. Dalam abjad Yahudi, huruf ke-12 - Lamed ×œ memiliki nilai 30 yang memiliki arti didikan, hikmat dan merupakan lambang dari Raja di atas segala raja atau penguasa yang sangat berdaulat (supreme ruler).

2. Upacara pembukaan diadakan tanggal 27 Juli 2012. Angka 27 yang sarat makna dan tanda memiliki beberapa arti, di antaranya: menunjuk kepada kitab ke-27 dari Perjanjian Baru - Kitab Wahyu, 27 = 3 x 3 x 3 - ketritunggalan yang dipertegas 3 kali.

3. Bersamaan dengan diadakannya pesta olahraga ini, Ratu Inggris juga merayakan 60 tahun kekuasaannya. Inggris yang bentuk geografisnya berupa Naga Air atau penguasa laut, sedangkan baik tahun 1952 maupun 2012 merupakan tahun Naga Air menurut penanggalan Tionghoa. Sedangkan ahli waris tahta Inggris berikutnya, Pangeran William telah genap berusia 30 tahun pada tanggal 21 Juni lalu, ia telah layak secara umur untuk memerintah atau berkuasa.

4. Tampilnya Pohon Pengetahuan (Yang Baik & Yang Jahat) atau tree of knowledge di atas ziggurats. Seperti sudah dibahas sebelumnya bahwa pohon ini menggambarkan kebenaran dan keinginan diri sendiri yang bertentangan dengan Kebenaran Yang Sejati - Kristus dan kehendak Allah yang sempurna, sekaligus menggambarkan Iblis itu sendiri. Sedangkan ziggurats merupakan sebuah bangunan atau mezbah yang pada zaman dahulu biasa dipakai untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan. Tampilnya pemandangan ini sama dengan rupa mata satu (all seeing eye) dalam segitiga di atas piramid terpancung (Piramid Giza) pada pecahan 1 dolar mata uang Amerika Serikat. Dengan ini, Iblis hendak berkata, "Pergunakanlah akal budimu dan logikamu, jika tidak masuk akal jangan lakukan. Benar dan salah kamulah yang tentukan." Sedangkan firman Tuhan jelas berkata, "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya."

5. Masih sangat banyak pesan tersurat maupun tersirat dari pesta olahraga ini, mengenai lagu-lagu yang dikumandangkan, tarian-tarian dan berbagai atraksi pertunjukan yang dilakukan dan sebagainya. Semuanya itu bukan untuk keindahan, namun memiliki kuasa pernyataan, sama seperti doa-doa atau mantra-mantra yang diucapkan. Semua itu dapat kita cari faktanya di Google dan Youtube. Namun intinya Antikristus hendak berkata, "Kini aku hadir dan segera berkuasa, bersiaplah dunia!"

Pertanyaannya, apa hubungan antara Olimpiade London 2012 dengan Sion dan semuanya ini? Apa yang hendak dicapai dan disasarkan? Apa yang dapat kita simpulkan? Jawabannya hanya satu, Odin! Yakni Lucifer dengan segala efek tipu dayanya.

Tantangan Ayin Dalet 5774

"Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung (Sion) tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: 'Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.'" - Yesaya 2:2-3.

Jadi Iblis pun juga hendak menuju Sion, ia juga ingin berkuasa di sana. Tuhan sudah menubuatkan bahwa Antikristus akan berdiri di atas bait-Nya. Namun sesungguhnya Antikristus SUDAH berdiri di sebagian besar bait-Nya, yaitu umat manusia dengan tipu daya kebenaran diri sendiri. Bukankah kita semua adalah bait-Nya yang kudus, tapi kita sering kali tidak mau menjaganya dari ragi kebenaran diri sendiri.

Sementara itu Tuhan sedang mencari dan menampi seluruh umat manusia untuk duduk memerintah bersama-Nya di Yerusalem Baru pada Masa Pemerintahan 1000 Tahun, dan Masa Kekekalan. Kualifikasinya dimulai saat ini untuk kekekalan. Dan untuk masuk pada kualifikasi itu, Tuhan menasihatkan kita:

"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: ... engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. ... Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat." - Wahyu 3:14-22

1. Sadarilah bahwa sekalipun kita ini memiliki dan mengetahui banyak hal, namun sesungguhnya kita ini melarat, malang, miskin, buta dan telanjang. Barangsiapa masih saja merasa dirinya pantas atau lebih baik dari orang lain, ia sudah terjebak dalam tipu daya kebenaran dirinya sendiri. Ingatlah bahwa Dalet berarti pintu menuju pemerintahan sekaligus "miskin" di hadapan-Nya atau rendah hati. Jadi tanpa menyadari bahwa kita ini miskin, kita akan dimuntahkan dan tidak akan pernah kita mencapai destiny yang telah Dia rancangkan bagi kita!

2. Membeli emas yang dimurnikan di dalam api, berbicara mengenai terus membayar harga melalui didikan secara berkesinambungan. Jangan pernah menolak didikan dan terus minta kepada-Nya hati yang lembut dan mudah dididik (teachable heart). Didikan inilah yang akan menjadikan kita kaya.

3. Membeli pakaian putih, berbicara mengenai terus menerus membayar harga dalam kekudusan karena tanpa kekudusan tidak akan bisa melihat Allah. Kalau melihat Dia saja tidak bisa, apa lagi memerintah bersama dengan-Nya.

4. Membeli minyak, berbicara mengenai terus menerus membayar harga melalui penyembahan dan hubungan yang semakin intim dengan Tuhan melalui Roh Kudus-Nya. Supaya selubung yang selama ini masih tebal menghalangi kita dengan kebenaran-Nya disingkirkan dan dapat melihat sebagaimana Tuhan kehendaki kita melihat, BUKAN melihat dengan kebenaran diri kita sendiri.

Jalan Penghambaan Adalah Kunci

"Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga." - Matius 5:1-3

Setelah Yesus ditahbiskan, diuji di padang gurun, dan melantik keduabelas murid, hal pertama yang dilakukan adalah naik dan menduduki bukit (sebagai Raja) yang mengumandangkan undang-undang terbaru yaitu Hukum Kasih Karunia. Dan pasal pertama, ayat pertama berkata bahwa punya hati yang miskin di hadapan Allah untuk berbahagia dan menjadi ahli waris untuk memerintah bersama-Nya. Atau dengan kata lain, Ia hendak berkata, "Buanglah pengertian dan kebenaran dirimu sendiri, cari dan terus carilah Aku serta semua kebenaran-Ku karena Aku hendak menjadikanmu sesuai dengan yang sudah Aku rancangkan sejak semula sesuai dengan rupa dan gambar-Ku."

Seperti sudah dikatakan bahwa Laodikia adalah Filadelfia yang merosot, jadi baik Filadelfia maupun Laodikia mewarisi kunci Daud (Wahyu 3:7). Jika kita melihat penulisan abjad Yahudi untuk nama Daud atau David, bentuknya adalah דוד diawali dengan huruf Dalet dan diakhiri juga dengan huruf Dalet sedangkan di tengahnya adalah Vav (huruf ke-6 alfabet Yahudi) yang berarti kemanusiaan yang telah diremukkan melalui penebusan dan didikan dan telah mengalami transformasi. Jadi Daud adalah teladan yang penuh dengan kerendahan hati dan yang hatinya seirama dengan hati Tuhan. Bukankah Tuhan Yesus disebut anak Daud ketika di bumi?

Dan Daud pada zaman yang berikutnya akan menjadi raja atas seluruh umat seperti yang sudah dijanjikan Tuhan, "Aku akan mengangkat satu orang gembala atas mereka, yang akan menggembalakannya, yaitu Daud, hamba-Ku; dia akan menggembalakan mereka, dan menjadi gembalanya. Dan Aku, TUHAN, akan menjadi Allah mereka serta hamba-Ku Daud menjadi raja di tengah-tengah mereka. Aku, TUHAN, yang mengatakannya." - Yeremia 34:23-24; "Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya." - Yeremia 37:24-25.

Proses penghambaan tidak lain merupakan proses penyembahan yang paling tepat yang dimaksud dan dicari Allah untuk kita menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. Namun banyak orang bertindak seperti Kain yang menyembah Allah dalam kedagingan di jiwanya dengan pengertian dan kebenarannya sendiri sehingga persembahannya tidak pernah berkenan dan ditolak atau dimuntahkan. Dan mentalitas Kain hanya bisa membedakan antara yang baik dan yang jahat, namun tidak mampu membedakan mana yang baik dengan yang berkenan dan yang sempurna (Roma 12:1-2).

Sadarilah bahwa freewill atau kehendak bebas yang kita miliki sudah tercemar oleh buah Pohon Pengetahuan, itu sebabnya kita harus menjual atau mempersembahkan kehendak bebas kita dengan memohon sepenuh hati supaya Ia memaksakan kehendak-Nya jadi genap dalam hidup kita sampai garis akhir. Hanya dengan jalan ini, kita bisa mencapai destiny Laodikia kita pada Ayin Dalet 5774 dan tahun 2014 nanti.

Tuesday, December 11, 2012

Tiga Kekaisaran Yang Tersembunyi

Ada banyak bentuk tritunggal baik dalam ekonomi Allah maupun ekonomi kejahatan, tritunggal kejahatan utama yakni Lucifer, Antikristus (Dajjal) dan Nabi Palsu adalah tiruan dari Tritunggal Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus. Salah satu tritunggal yang jarang atau tidak pernah diketahui adalah tritunggal dari 3 kota di dunia yang kebal hukum atau bahkan mereka yang mengatur hukum di dunia ini:


Gambaran Paus Vatikan, Ratu Inggris dan Paman Sam

1. Vatikan, didirikan pada abad ke-6 Masehi. Didirikan pada abad ke-6, merupakan identitas Jemaat Tiatira. Walau Vatikan terlihat seperti "tak berdaya", namun sebenarnya Vatikan yang paling powerful karena menguasai sisi kerohanian dan keagamaan dunia. Menurut data statistik yang ada, ada lebih dari dua milyar penduduk dunia yang memeluk agama Katholik (sekitar sepertiga penduduk dunia, jumlah yang sama ketika Lucifer membawa jatuh para malaikat). Ingatlah bahwa menguasai alam roh maka bisa menguasai alam nyata, dan itulah yang dilakukan Vatikan! Dan Vatikan telah eksis lebih dari satu setengah milenium, jadi secara keuangan sungguh amat kuat.

2. Inner London, didirikan oleh keluarga Rothschild dan ditetapkan secara hukum pada tahun 1694. Penguasa kota kerajaan ini disebut The Crown yang terdiri dari seorang tuan walikota (lord mayor) BUKAN seorang walikota (mayor) dan 12 anggota yang berasal dari 12 keluarga terkaya di dunia, selain Rothschild masih ada lagi keluarga Warburg, Oppenheimer, Schiff. Konon Ratu Elizabeth II pun masih "kalah" kedudukannya daripada walikota Inner London ini, sang ratu tidak diperkenankan mengenakan jubah kerajaan saat berkunjung ke kota ini bahkan harus membungkuk kepada sang walikota ketika bertemu. Inner London menguasai hampir seluruh sistem ekonomi dan keuangan dunia, semua sistem perbankan dunia ada di bawah kuasa mereka dan bentuk senjata mereka adalah memberikan pinjaman hutang kepada dunia sehingga mereka memperoleh hak secara legal untuk memperbudak dunia, "Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi." - Amsal 22:7. Bukankah semua kejatuhan ekonomi disebabkan oleh penyalahgunaan hutang yang menggelembung sedemikian rupa dalam berbagai versinya. Organisasi rahasia bernama Illuminati juga didirikan oleh para anggota The Crown ini.

3. District of Columbia (DC), diresmikan pada tahun 1871 dan TIDAK tunduk pada konstitusi Amerika Serikat melainkan terpisah dari hukum nasional tersebut. DC adalah bagian dari corporate empire ketiga kota kerajaan ini dan sesungguhnya Amerika Serikat bukanlah sebuah negara yang berdaulat melainkan sebuah korporasi dengan Presiden sebagai direktur utama atau presiden direktur layaknya sebuah perusahaan besar. Sama seperti Inggris, Kanada dan Australia yang memiliki Perdana Menteri dari raja atau ratu Inggris Raya, maka demikianlah posisi Presiden Amerika Serikat. Jadi Amerika Serikat pada dasarnya adalah salah satu dari koloni The Crown - Inggris. DC menguasai militer dunia sehingga tidak heran bahwa peran Amerika Serikat sebagai polisi dunia selama ini. Amerika Serikat memang ditunjuk Tuhan untuk melindungi Israel, namun pada akhirnya akan mengkhianati umat pilihan, dan ketika saat itu tiba maka perintah pengkhiatan itu tidak lain datangnya dari Inggris, yang memang adalah pusat Antikristus dunia. Dengan fakta ini, tidak heran jika banyak orang yang menduga bahwa pemimpin Antikristus yang adalah binatang yang keluar dari laut (Wahyu 13:1) ialah Pangeran William dengan Presiden Barack Obama sebagai Nabi Palsunya atau binatang yang keluar dari bumi (Wahyu 13:11).


St. Peter's Square, The Basilica dan Obelisk, dari Piazza Pio XII


Cleopatra Needle (Jarum Cleopatra), di dunia ada tiga yakni di Inner London, Paris dan New York


Washington Monument di jantung District of Columbia

Tanda di ketiga kota kerajaan ini semuanya sama, yakni Obelisk, tugu penghormatan kepada dewa Matahari - dewa Ra yang dikenal sejak kebudayaan Paganisme ada. Dewa Ra yang bersimbol all seeing eye (mata satu) juga dikenal sebagai Odin di kebudayaan Viking, Jupiter di kebudayaan Roma dan Zeus di kebudayaan Yunani yang semuanya adalah representasi dari Lucifer itu sendiri. Begitu juga dengan letak geografis ketiga kota kerajaan yang berada di tengah wilayah utama juga membentuk gambaran mata satu - all seeing eye.


 Merah tua: Inner London; merah muda: greater London atau outer London, membentuk all seeing eye sama seperti Vatikan dan DC

Monday, December 10, 2012

Mari Menolong Ibu Heni - Temanggung

Kami melayani secara interdenominasi di wilayah Karangpandan, Tawangmangu, Solo sejak akhir 2011. Dan selama tahun 2012, pelayanan di tempat tersebut berjalan lancar & memberikan semangat kepada setiap jemaat juga kepada para hamba Tuhan di sana. Tapi pada penghujung Tahun 2012 ini, Tuhan memberikan wilayah baru dalam pelayanan kami, yaitu di sekitar desa Kaloran, Temanggung, kami tidak tahu maksud Tuhan dalam hidup kami, dan kami hanya menuruti-Nya dalam ketaatan, berjalan nggelinding seperti ban mobil saja.


Pdt. Yulius dan saya di depan GSJA Filadelfia - Kaloran, Temanggung

Saat pelayanan kami baru tahu bahwa ada seorang isteri hamba Tuhan yang sedang sakit parah, beliau adalah Ibu Heni, isteri dari Bapak Pdt. Yulius, gembala jemaat Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Filadelfia, desa Kemiri, Kelurahan Kaloran, Kecamatan Temanggung. Beliau memulai pelayanan sejak tahun 2000, waktu itu belum ada seorangpun yang Kristen di tempat itu, namun saat ini sudah ada sebuah gereja dan beberapa anggota jemaat. Ibu Heni sangat aktif dalam membina para pemuda dan anak-anak gereja, beliau juga ketua koordinator PPA (Pusat Pelatihan Anak) dari kumpulan gereja-gereja di wilayah itu, membawahi beberapa mentor yang melatih keterampilan anak-anak, seperti melatih gunting rambut, salon, memijat, las besi, dan lain-lain.


Ibu Heni hanya terbaring saja di tempat tidur

Namun saat ini Ibu Heni sakit dan hanya terbaring di tempat tidur saja, tidak dapat melakukan aktifitas apapun. Adapun sakit beliau adalah HNP (Herniasi Nukleus Pulposus) yakni sakit yang diakibatkan karena syaraf di tulang punggung yg terjepit sehingga membuat sebatas pinggul kebawah mengalami kelumpuhan dan membuat kaki mengecil. Penyebab dari terjepitnya syaraf ini adalah akibat adanya tumor, dan walau sudah dijalankan operasi tapi tumornya berkembang lagi. 


Kaki Ibu Heni yang mengecil karena penyakit Herniasi Nukleus Pulposus (HNP)

Adapun harta benda seperti ladang sudah habis dijual, untuk biaya pengobatan. Jadi tidak ada lagi yang dapat dilakukan selain berharap Tuhan melalui para donatur yang sukarela memberi. Keadaan semakin jadi sulit karena Ibu Heni pada 5 November 2012 lalu melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Peter. Saat ini Peter diasuh oleh satu keluarga jemaatnya, tanpa ASI, karena kondisi Ibu Heni yang sedang sekarat. Bayi Peter diberi minum susu kaleng Frisian Flag setiap harinya, jadi untuk inipun kami membutuhkan dana untuk support bayi Peter.


Bayi Peter yang malang sedang digendong istri saya, Agustin Ayliang

Situasi keuangan jemaat sangat minim, sangat tidak memungkinkan, walau sudah dilakukan penggalangan persembahan dan menggerakkan persembahan antar sesama gereja di wilayah tersebut. Jadi melalui tulisan ini, saya sebagai hamba-Nya (part time), mengetuk pintu hati saudara-saudari untuk dapat menyisihkan sedikit dari harta Anda yang dipercayakan Tuhan untuk menolong Ibu Heni.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih atas kebaikan saudara-saudari semua. Kiranya Tuhan melimpahi kesehatan dan kebahagiaan serta kemakmuran atas keluarga anda. Tuhan Yesus memberkati.

Bantuan bisa dikirimkan langsung ke :

BRI Kantor Cabang : Kaloran, Temanggung
no Rek. 6916-01-002922-53-0
atas nama : Yulius Suramin
Desa Porot, Getas, Kaloran
Temanggung
HP Pdt. Yulius : 0813.9039.8600

Hormat kami,
Jericho Firman Prasetyo, S.Th.

Sunday, December 9, 2012

Ayin Gimel 5773: Odin - Ayin Dalet 5774: Laodikia Vol. 3

Visi Ayin Dalet 5774

"Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: 'TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya.' Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia. Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya." - Maleakhi 3:16-18

Tepat matahari terbenam pukul 6:00 sore pada hari Rabu tanggal 4 September 2013 kita akan memasuki Ayin Dalet 5774. Dan ini memang masih jauh karena kita sekarang masih di bulan ke-3 dari Ayin Gimel 5773. Namun Tuhan mewahyukan mengenai kaitan Ayin Gimel dengan Ayin Dalet ini untuk kita bersiap memasuki Masa Pemerintahan Tuhan & Kerajaan-Nya di bumi. Visi ini diungkapkan dari rahasia bagaimana Tuhan mencatat segala tindakan kita dalam sebuah kitab "kenangan" atau peringatan pribadi-Nya, Tuhan menghitung dalam catatan-Nya ketika kita merenungkan, mengasihi, menghormati dan menguduskan nama-Nya, ketika kita belajar rela untuk taat dan setia sekalipun sangat sulit kita terima pada saat itu. Dan pada Hari TUHAN kita akan dijadikan milik kesayangan atau pusaka-Nya untuk memperlihatkan perbedaan antara yang berkenan dengan yang tidak berkenan (BUKAN lagi antara yang baik dan yang jahat karena baik dan jahat berasal dari sumber pohon yang sama). Kitalah kumpulan orang yang takut akan Dia yang menggelar karpet merah untuk Dia datang memerintah di bumi.

Dalet adalah huruf ke-4 dari alfabet Yahudi yang memiliki dua arti utama yakni pintu (door) dan miskin (poor). Sedangkan angka 4 sendiri memiliki arti tanggung jawab, kelengkapan fondasi utama, dan sebagainya. Itu sebabnya ada empat arah mata angin (atau juga disebut empat penjuru - Wahyu 7:1, Yesaya 11:12), empat musim, empat kaki meja, empat sudut ruangan, empat Kitab Injil, empat istri Yakub, empat binatang di Kitab Daniel, empat kerajaan di Kitab Daniel. Tulisan ini membahas persiapan kita di Ayin Gimel ini untuk menyambut inisiasi Pemerintahan-Nya di Ayin Daleth.

Nama Dan bin Yakub dan Daniel sama-sama berinisial huruf Dalet, dan keduanya memiliki destiny untuk memerintah dan menghakimi, "Adapun Dan, ia akan mengadili bangsanya sebagai salah satu suku Israel." - Kejadian 49:16; "Lalu raja memuliakan Daniel: dianugerahinyalah dengan banyak pemberian yang besar, dan dibuatnya dia menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana di Babel. Atas permintaan Daniel, raja menyerahkan pemerintahan wilayah Babel itu kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sedang Daniel sendiri tinggal di istana raja." - Daniel 2:48-49. Jadi arti Ayin Dalet 5774 yang pertama adalah berbicara tentang pintu atau starting point menuju Masa Pemerintahan Tuhan & Kerajaan-Nya di bumi.

Ketika Gunung Sion Menjulang

"Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: 'Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.' Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang." - Yesaya 2:2-4; Mikha 4:1-3

"Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya: 'Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada kita!' Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa; Tuhan mengolok-olok mereka. Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya dan mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya: 'Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!'" - Mazmur 2:1-6

Pada saat menjelang Hari TUHAN, Gunung Sion akan menjulang paling tinggi di antara semua gunung lainnya. Gunung berbicara mengenai kerajaan, dan Gunung Sion yang menjulang berarti Kerajaan Allah yang bertahta di bumi. Baik Kitab Mazmur, Kitab Yesaya maupun Nabi Mikha walau mereka berbeda zaman, namun mereka berbicara hal yang sama mengenai hal ini, terutama pada waktu Akhir Zaman ini. Puncak penggenapan semua ini adalah Masa Kerajaan Seribu Tahun, namun sejak beberapa tahun terakhir ini persiapannya sedah dilakukan, terutama dibentuknya pelayanan Bahtera dan sebagainya yang sejalan dengan rencana agung ini. 

Gunung Sion adalah gunung yang sama yang pernah dimimpikan oleh raja Nebukadnezar (Daniel 2:35), yang akan berdiri mengakhiri masa kerajaan & sejarah manusia fana dan mengawali Masa Pemerintahan Tuhan termasuk langit baru, bumi baru dan Yerusalem baru. Bukankah pada hari-hari terakhir bangsa-bangsa rusuh, kegelapan melanda (Yesaya 60:1-2), dan seluruh penguasa dunia bersatu di bawah pemerintahan Antikristus untuk melawan Tuhan? Namun semuanya itu terjadi hanya dalam sekejap saja. Setelah pesta Pernikahan Anak Domba dan Naga dipenjara untuk seribu tahun, semuanya ini akan terjadi. Dan BUKAN kebetulan jika tahun 2014 nanti Indonesia akan mengadakan Pemilihan Umum sekaligus Pemilihan Presiden yang ke-7. Mari kita yakini dan bersiap untuk semuanya ini, Yerusalem Baru juga Indonesia Baru!

(bersambung)

Friday, December 7, 2012

Kitab Wahyu Dalam Sekilas Perenungan

Kitab Wahyu merupakan kitab ke-66 dan yang terakhir dalam Alkitab ditulis oleh Rasul Yohanes (yang juga menulis Injil Yohanes) di sekitar tahun 95 - 97 Masehi. Kitab ini ditujukan kepada ketujuh jemaat: Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodikia. Banyak orang Kristen yang tidak memahami esensi fundamental dari Kitab Wahyu dan sebagian besar menganggap kitab ini hanya sekedar kitab Akhir Zaman karena kontennya yang kebanyakan bersifat misterius, rahasia, multitafsir, final dan kekal. Artikel ini membahas 3 pasal pertama yang menjadi highlight points untuk kita lebih memahami lagi ekonomi Kerajaan Allah.


1. Tujuh Jemaat: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia." - 1:11. Memang ada sangat banyak gereja dan aliran kepercayaan kekristenan di dunia ini sejak zaman gereja mula-mula hingga sekarang ini. Namun di mata Allah, umat-Nya terbagi dalam 7 kategori / sifat. Selain itu ketujuh jemaat ini juga menggambarkan secara waktu historikal. Efesus, Smirna dan Pergamus sudah tidak ada lagi itu sebabnya Tuhan tidak menjanjikan sesuatu hingga kesudahan zaman. Sedangkan Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodikia masih ada hingga Yesus datang kembali.

2. Tujuh Menorah: "Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas." - 1:12-13. Ada 7 Menorah atau 7 kaki dian. Satu kaki dian memiliki 7 cabang, sehingga ada 49 cabang. Itu sebabnya Yesus berada di tengah-tengah ketujuh kaki dian tersebut. Ini berarti sekalipun secara korporat sebuah kelompok jemaat memiliki panggilan jemaat tertentu namun masing-masing anggotanya bisa terdiri dari berbagai jenis jemaat lainnya. Begitu juga seorang individu jemaat yang memiliki sifat dominan tertentu dari satu sifat jemaat, namun juga memiliki keenam sifat lainnya. Itu sebabnya reward yang Tuhan janjikan kepada Gereja-Nya bersifat individu sekaligus universal.

3. Yesus Berambut Putih Metah: "Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api." - 1:14. Selama ini Yesus digambarkan dengan rambut coklat kehitaman atau rambut coklat keemasan, hanya di Kitab Wahyu Yesus disebutkan secara rinci bahwa diri-Nya berambut putih. Arti rambut putih Yesus menggambarkan kematangan-Nya yang telah sempurna sekaligus waktu perjalanan-Nya bersama Mempelai Gereja sudah siap untuk memasuki Pernikahan Kudus Anak Domba Allah. Kematangan Yesus yang sempurna yang dapat dinikahi dengan kematangan yang sempurna dari Mempelai Gereja-Nya. Jadi tuntutan berbuah merupakan hal yang mutlak ada untuk dapat mencapai penggenapan segala sesuatunya.

4. Malaikat Jemaat di Tiap Kota: "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus, ... Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira, ... Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia." - pasal 2 - 3. Siapakah malaikat jemaat itu? Apakah benar itu ialah seorang malaikat? Jika ya, maka instruksi Tuhan sangatlah aneh karena tidak mungkin Rasul Yohanes yang adalah manusia menuliskan pesan firman Tuhan kepada seorang malaikat. Jadi sesungguhnya malaikat jemaat yang dimaksud pastilah seorang manusia yang ditetapkan Tuhan untuk menjaga, memimpin dan bersyafaat bagi kota ataupun daerahnya. Tidak semua pendoa syafaat adalah seorang malaikat jemaat. Apa pertimbangan dan bagaimana Tuhan menetapkan seseorang menjadi malaikat jemaat di suatu kota itu murni prerogatif-Nya. Dan siapakah yang menjadi malaikat jemaat di masing-masing kota, itupun tidak dapat diketahui secara jelas kecuali antara Tuhan dan orang tersebut.

5. Jemaat Efesus: "... Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. ... Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. ... engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci." - 2:1-7. Jemaat ini muncul setelah zaman para rasul. Mereka dipuji sekaligus juga dicela karena di satu sisi mereka tetap tekun namun telah kehilangan gairah api cinta kepada Tuhan. Mereka telah jatuh, namun bukan karena berbuat dosa melainkan karena terjebak dengan rutinitas dan aturan. Nikolaus mengutamakan eksklusifitas suatu golongan, mirip seperti orang Farisi dan Saduki.

6. Jemaat Smirna: "... Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya-- ... Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! ... Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan." - 2:8-11. Jemaat ini adalah jemaat martir yang menghadapi siksaan dari kekaisaran Romawi. Smirna tidak dipuji juga dicela, melainkan dihibur dan dikuatkan untuk tetap setia sampai mati.

7. Jemaat Pergamus: "... Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, ... Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, ... Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus. Sebab itu bertobatlah!" - 2:12-17. Jemaat ini telah melewati masa penganiayaan. Saat itu kekaisaran Romawi mulai mengadopsi nilai-nilai Kristen sebagai aturan negara, ada pencampuran antara nilai-nilai kekristenan dengan budaya-budaya manusia duniawi termasuk mentalitas Paganisme. Jadi pada masa ini kompromi antara Gereja dengan dunia mulai dilancarkan, penganutan terhadap ajaran Bileam mulai menyusup dan pengajaran Nikolaus bukan sekedar perbuatan melainkan sudah pada level pengajaran, artinya penyesatan sudah semakin dikompromikan.

8. Jemaat Tiatira: "... Inilah firman Anak Allah, ... Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama. Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, ... Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya." - 2:18-29. Ini adalah Katholik Roma sekaligus Pelacur Besar yang digambarkan di pasal 17. Jemaat ini bukan sekedar berkompromi melainkan juga berzinah dengan dunia. Mengaku percaya Tuhan Yesus namun sekaligus menjalankan tradisi lokal dari berbagai penjuru dunia yang telah dikuasai oleh Iblis sebagai penguasa dunia. Katholik Roma masih ada sampai sekarang dan memang dijadikan saksi hingga Akhir Zaman.

9 Jemaat Sardis: "... Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. ... Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu." - 3:1-6. Jemaat ini diinisiasi oleh Martin Luther melalui Reformasi Gereja pada tahun 1517 yang akhirnya menjadi kegerakan Protestan karena memprotes kebijakan menyimpang dari Katholik Roma dan Paus selama berabad-abad. Namun kegerakan reformasi ini ditunggangi oleh beberapa kerajaan Eropa yang saat itu ingin keluar dari kekuasaan Katholik Roma. Itu sebabnya di Jerman ada Protestan Presbiterian, di Inggris ada Protestan Anglikan, dan sebagainya. Sardis hidup karena berani keluar dari Katholik Roma, namun mati ditunggangi dan berkompromi dengan kerajaan-kerajaan yang ikut keluar dari kekuasaan Katholik Roma.

10. Jemaat Filadelfia: "... yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. ... Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku. ... " - 3:7-13. Tidak ada satupun celaan untuk Filadelfia. Ini adalah jemaat di permulaan dari tahap akhir di Akhir Zaman. Jemaat ini dikaruniakan dan diwahyukan secara utuh dan lengkap melalui Kunci Daud. Berbagai pewahyuan baru yang tidak diberikan kepada jemaat lainnya diberikan kepada jemaat Filadelfia, sehingga tidak heran jika jemaat ini sering dianggap sesat padahal benar. Mereka memilih diam karena sadar bahwa kekuatan mereka tidak seberapa, namun Tuhan angkat mereka sedemikian rupa.

11. Jemaat Laodikia: "... Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya." - 3:14-22. Laodikia adalah Filadelfia yang sudah merosot atau jatuh. Mereka memiliki kelengkapan seperti Laodikia namun menjadi sombong dan merasa dirinya adalah yang terbaik. Mereka memang kaya akan begitu banyak hal rohani, namun kekayaan mereka sesungguhnya karena anugerah Tuhan semata. Tanpa menjadi miskin di hadapan-Nya, mereka tidak akan berkenan bagi Tuhan. Laodikia dinasehati untuk membayar harga pertobatan. Nasehat mencerminkan bahwa jemaat ini adalah jemaat yang dewasa dan memiliki hikmat pengertian yang lebih di atas rata-rata, tidak seperti yang lainnya yang masih dituntut maupun diperintah. Jemaat ini adalah satu-satunya yang memiliki destiny untuk memerintah bersama dengan Tuhan di atas takhta pada saat Zaman Baru dan Yerusalem Baru.

12. Destinasi Utama: "Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes. ... Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat." - 1:1-3. Kitab Wahyu ini adalah destiny utama dan terakhir bagi Gereja-Nya. Mengapa demikian? Karena ketika kitab-kitab lain berisi mengenai pengajaran, Kitab Wahyu berisi tentang penggenapan segala sesuatunya. Kitab Wahyu berbicara mengenai target akhir dari Tuhan yang perlu kita capai dalam anugerah-Nya. Kita tidak bisa berkata, "Akh! Itu Akhir Zaman, masih lama," atau dengan klise berkata, "Yang penting bagaimana kita hidup sekarang, itu urusan belakang." Kitab Wahyu disediakan Tuhan secara rahasia dan penuh dengan tafsir karena Ia menghendaki kita memahami di dalam keintiman bersama-Nya yang puncaknya digenapi dalam Pernikahan Anak Domba. Selain itu penyingkapan Kitab Wahyu juga menandakan kedewasaan untuk memerintah bersama dengan Tuhan dalam kekekalan. Bukankah kemuliaan-Nya adalah merahasiakan segala sesuatu, sedangkan kemuliaan kita sebagai raja-raja muda-Nya adalah menyingkapkan segala sesuatu? (Amsal 25:2).

Thursday, December 6, 2012

Jurnal SHRK December 2012 - Hari Ke-3

"Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada TUHAN, dan mereka berkata kepada Musa: 'Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir? Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini.'" - Keluaran 14:10-12

Mengapa orang Israel sangat ketakutan ketika Firaun dan orang-orang Mesir menyusul mereka bahkan sejak dari kejauhan. Ini bukan sebuah ketakutan yang biasa, ini adalah ketakutan traumatik karena jiwa orang-orang Israel yang cidera akibat perbudakan yang begitu panjang. Memang orang Israel sudah keluar dari tanah Mesir, namun "Mesir" masih belum keluar dari batin orang Israel. Jadi jiwa mereka begitu teraniaya bahkan ketika Firaun masih berada di kejauhan dan lebih parah lagi, setiap kali orang Israel menghadapi masalah, yang ada di pikiran mereka hanya kembali ke Mesir, mengingat kembali "nostalgia" perbudakan mereka di Mesir.

Sebagai contoh, suatu ketika di Semarang beberapa waktu lalu ada seorang pelayan toko yang melakukan kesalahan dengan secara tidak sengaja memecahkan sebuah pajangan dari keramik. Memang pemilik toko sangat kikir, namun kali ini si pelayanan toko tidak dimarahi oleh majikannya. Sebagai gantinya, pejangan keramik yang pecah itu direkatkan kembali sedemikian rupa dan digantung di ruang toko tersebut sebagai peringatan. Pelayan toko tersebut sangat terganggu dengan hal itu dan kebetulan jiwanya juga lemah, hingga beberapa bulan kemudian pegawai toko menjadi gila jiwanya karena terus merasa tertuduh dan dianiaya oleh rasa bersalahnya.

"Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih (sperma) ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah." - 1 Yohanes 3:9 Fisik jasmani kita hari ini adalah hasil yang terbaik dari sel sperma yang terbaik dari ayah kita masing-masing pada saat membuahi ibu kandung kita. Namun di dalam roh kita ada sperma ilahi karena kita telah dilahirkan kembali dari Allah. We are The Champions! Namun bagaimana mungkin kehidupan kita tidak menggambarkan hal itu?

"Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya." - 1 Korintus 12:18. Masing-masing kita dirancang khusus dalam satu tubuh-Nya. Masing-masing kita memiliki habitat panggilan yang khusus pula, sehingga masing-masing kita memiliki arena tanding yang berbeda satu sama lainnya. Namun kenyataan banyak orang yang merasa dirinya adalah pecundang karena kita masih bertanding di arena yang salah, kita masih bertanding di arena yang diperuntukan bagi orang lain sehingga kita hanya fokus kepada kekalahan kita daripada semakin mengenali kehendak dan panggilan Tuhan bagi kita. Jadi sekarang berhenti memandang "kekalahan" kita saat ini, carilah kehendak-Nya yang sempurna, latihlah diri kita setiap saat dan bertandinglah pada bidang yang telah ditentukan bagi kita. Paksakan diri kita untuk nyaman dan menikmati dengan panggilan-Nya, BUKAN memaksakan Dia mengikuti kenyamanan kita!

"Mereka menggusarkan Dia dekat air Meriba, sehingga Musa kena celaka karena mereka; sebab mereka memahitkan hatinya, sehingga ia teledor dengan kata-katanya." - Mazmur 106:32-33. Orang lain bisa mencelakai kita, keadaan yang ada bisa di luar kendali kita, namun keadaan yang di dalam adalah kendali kita sepenuhnya dalam anugerah Tuhan. Sama seperti Musa, ia juga punya pilihan untuk tidak menjadi teledor supaya tidak kena celaka. Itu sebabnya Destiny is a CHOICE, takdir adalah sebuah pilihan yang harus disikapi dengan sangat bijaksana.

"Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan." - Efesus 5:15-17. Dalam versi New Living Translation, kalimat "pergunakanlah waktu yang ada" ditulis "make the most of every opportunity" - membeli atau membayar setiap peluang yang ada. Siapa yang membayar, ialah yang akan memilikinya. Siapa yang membayar lebih, ialah yang berpeluang lebih.

Wednesday, December 5, 2012

Jurnal SHRK December 2012 - Hari Ke-2

Perhatikan benih pohon beringin (oak wood), ketika ditanam dan dipupuk untuk beberapa hari pertumbuhannya tidak seberapa. Namun dengan jangka waktu yang relatif cepat, pohon beringin yang memiliki tinggi 1 - 1,5 meter akan memiliki kedalaman akar yang lebih panjang daripada tinggi pohon tersebut dan panjang akar yang juga lebih panjang daripada tingginya. Dan ketika hendak dicabut, akarnya sudah terlalu luas dan dalam untuk dimusnahkan. Dan jika pohon ini ditanam dekat rumah atau teras, dalam waktu beberapa minggu, akarnya akan sangat merusak rumah tersebut. Demikian pula dengan dendam, kepahitan, kekecewaan, amarah dan sejenisnya. Jika semua itu tidak segera dibereskan sedini dan sesegera mungkin maka hal itu akan terus merusak kehidupan, iman dan harapan kita. Semua TANPA TERKECUALI, tidak ada seorang pun di muka bumi ini yang tidak memiliki benih kejahatan seperti, semua kita memilikinya. Kita perlu memohon kepada Tuhan untuk Dia menyelidiki hati kita masing-masing dan menunjukkan kepada kita serta menanggulangi (benih) "beringin" yang ada di hati dan batin kita.

Pemberontakan Yang Fatal

"Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan. Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: 'Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?'" - Bilangan 16:1-3. Demikianlah Korah, Datan, Abiram, On dan 250 orang yang merasa benar, merasa terkenal serta merasa punya nama baik di antara kalangan bangsanya sehingga mereka merasa berhak menggulingkan Musa dan Harun.

Lebih fatal lagi, ketika Musa memanggil Datan dan Abiram untuk dicarikan solusi yang terbaik, maka respon mereka terhadap panggilan Musa, "Belum cukupkah, bahwa engkau memimpin kami keluar dari suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya untuk membiarkan kami mati di padang gurun, sehingga masih juga engkau menjadikan dirimu tuan atas kami? Sungguh, engkau tidak membawa kami ke negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ataupun memberikan kepada kami ladang-ladang dan kebun-kebun anggur sebagai milik pusaka. Masakan engkau dapat mengelabui mata orang-orang ini? Kami tidak mau datang." - Bilangan 16:13-14. 

Sikap hati seperti itu jelas ada kepahitan dan kekecewaan, sama seperti sebagian besar kita semua pasukan-Nya. Yang merasa sudah berkorban sedemikian rupa, sudah kehabisan waktu, tenaga, bahkan uang, namun melihat kenyataan tidak ada yang berubah dan fakta yang masih terlalu jauh dari harapan yang dijanjikan. Dan ujung-ujungnya menuduh pemimpin-pemimpin kita sendiri dengan rasa penuh kecewa dan marah.

Dan lebih berbahaya lagi sikap seperti ini sangat mudah dan cepat "menular" tanpa dapat disadari sebelumnya. "Tetapi pada keesokan harinya bersungut-sungutlah segenap umat Israel kepada Musa dan Harun, kata mereka: 'Kamu telah membunuh umat TUHAN.' Ketika umat itu berkumpul melawan Musa dan Harun, dan mereka memalingkan mukanya ke arah Kemah Pertemuan, ... Dan mereka yang mati kena tulah itu ada empat belas ribu tujuh ratus orang banyaknya, belum terhitung orang-orang yang mati karena perkara Korah. Ketika Harun kembali kepada Musa di depan pintu Kemah Pertemuan, tulah itu telah berhenti." - Bilangan 16:41-50.

Perhatikan kasus cerita ini, Korah, Datan, Abiram dan gerombolannya meng"kudeta" Musa & Harun. Lalu Musa langsung menyerahkan kasus ini kepada Tuhan. Keesokan harinya Musa meminta semua rakyat menjauh dari Korah sehingga hukuman Tuhan tidak ikut menimpa rakyat. Karena ada jarak tertentu, maka ada "missing link" yang tidak diketahui oleh rakyat. Jadi ketika Korah dikubur hidup-hidup ke dalam dunia orang mati oleh Tuhan sendiri, rakyat menganggap itu sebagai ulah Musa yang sedang mengutuki secara verbal kepada Korah. Maka pada hari yang berikutnya rakyat memberontak kepada Musa dengan pemahaman yang sama sekali keliru.

Respon Musa

Pada titik peristiwa ini, Musa sudah dipastikan "kena penalti" untuk tidak beroleh masuk ke Tanah Perjanjian. Namun Musa tidak pernah mencondongkan hatinya kepada berkat, baginya hati Tuhan jauh lebih penting daripada janji-Nya. Pernah suatu ketika Tuhan sudah ingin meninggalkan bangsa yang tegar tengkuk itu, dan memberi jaminan supaya seorang malaikat diutus untuk menghalau semua musuh, Musa tetap menginginkan penyertaan Tuhan lebih dari segalanya, untuk berapapun lamanya waktu yang harus dihabiskan lagi di padang gurun. Itu sebabnya, Musa tetap memiliki sikap hati yang benar, ia tetap mengerjakan pertobatannya dengan benar. Kita harus memiliki sikap yang sama untuk dapat berjalan dari kemuliaan kepada kemuliaan, untuk dapat menari di atas gelombang, untuk menaklukkan dunia. "Ketika Musa mendengar hal itu, sujudlah ia." - ayat 4. "Tetapi sujudlah mereka berdua dan berkata: 'Ya Allah, Allah dari roh segala makhluk! Satu orang saja berdosa, masakan Engkau murka terhadap segenap perkumpulan ini?'" - ayat 22. "Ketika ia berdiri di antara orang-orang mati dan orang-orang hidup, berhentilah tulah itu." - ayat 48. Musa tidak membela dirinya, namun masih tetap bersyafaat bagi "musuh"nya. 

Satu-satunya reaksi yang bisa kita lakukan ketika keadaan semakin tidak dapat kita pahami dan tidak menentu adalah semakin bersujud di hadapan-Nya. Ingatlah bahwa selalu ada Iblis yang berdiri di samping Tuhan karena mereka bersama-sama menantikan reaksi sikap hati kita. Kita tidak dapat melakukan hal lainnya lagi, meragukan Tuhan jelas bukan pilihan, karena keadaan yang ada hanya sementara seperti sebuah turbulensi ketika kita sedang terbang tinggi. Namun dengan bersujud, kita akan terus naik melampaui semuanya itu. 

"Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." - Daniel 3:16-18. Diberkati ataupun tidak diberkati, sikap hati mereka tetap sama. Dan sikap inilah yang harus lahir dari diri kita masing-masing.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.