Labels

Saturday, March 30, 2013

Lilith: "Hawa" Yang Pertama

"Di sana berpapasan binatang gurun dengan anjing hutan, dan jin bertemu dengan temannya; hantu malam saja ada di sana dan mendapat tempat perhentian." - Yesaya 34:14

"Wildcats and hyenas will hunt together, demons and devils dance through the night. The night-demon Lilith, evil and rapacious, will establish permanent quarters." - Isaiah 34:14 (The Message Version)

"The wild beasts of the desert shall also meet with the jackals, And the wild goat shall bleat to its companion; Also the night creature shall rest there, And find for herself a place of rest." - Isaiah 34:14 (NKJV)

"And the wild beasts of the desert will meet here with howling creatures [wolves and hyenas] and the [shaggy] wild goat will call to his fellow; the night monster will settle there and find a place of rest." - Isaiah 34:14 (Amplified Bible)

".וּפָגְשׁוּ צִיִּים אֶת-אִיִּים, וְשָׂעִיר עַל-רֵעֵהוּ יִקְרָא; אַךְ-שָׁם הִרְגִּיעָה לִּילִית, וּמָצְאָה לָהּ מָנוֹחַ" - Isaiah 34:14 (Hebrew). Bahasa Ibrani dibaca dari kanan ke kiri.


Lilith / Easter / Ishtar / Asytoret / Izebel Yang Juga Diasosiasikan Dengan Wujud Burung Hantu

Lilith adalah sebuah legenda Yahudi dan juga merupakan mitos okultisme yang sudah sangat lama. Dalam bahasa Ibrani, secara harafiah diartikan sebagai burung hantu (screech owl). Menariknya adalah baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, Lilith diartikan sebagai hantu, makhluk ciptaan bahkan monster yang bergerak aktif di malam hari, sama seperti burung hantu yang aktif di malam hari. Kita harus bisa membedakan antara hantu (ghost) dengan setan (demon). Hantu adalah sosok yang asalnya adalah manusia yang kemudian berpindah dimensi ke alam roh baik karena kematian maupun karena akibat lainnya. Sedangkan setan memang adalah roh jahat sejak awalnya. Jadi Lilith ini bukan saja setan (demon), melainkan juga hantu (ghost) yang pernah hidup sebagai manusia. Dan ia awalnya adalah seorang perempuan (female).

Selanjutnya legenda Yahudi mengatakan bahwa Lilith awalnya adalah perempuan pertama yang sama-sama diciptakan dengan Adam sebelum Tuhan menciptakan Hawa. Walaupun hanya dianggap sebuah legenda, bukan berarti Alkitab tidak mencatat dan membuktikan akan fakta ini. Berikut kita simak firman Elohim sendiri yang menjelaskan:

"Berfirmanlah Elohim: 'Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar.' Dan jadilah demikian. Elohim menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Elohim: 'Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.' Maka Elohim menciptakan (bara' - Ibrani) manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Elohim diciptakan-Nya dia; laki-laki (male) dan perempuan (female) diciptakan-Nya mereka. Elohim memberkati mereka, lalu Elohim berfirman kepada mereka: 'Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.' Berfirmanlah Elohim: 'Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.' Dan jadilah demikian. Maka Elohim melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam." - Kejadian 1:24-31

Pertama kali Alkitab menyinggung soal manusia, pada saat penciptaannya TIDAK disebutkan sebagai laki-laki (man) dan perempuan (woman), melainkan jantan / maskulin (male) dan betina / feminim (female). Dan saat itu Tuhan BELUM menghembuskan nafas kehidupan-Nya. Karena baru pada Kejadian 2:7 dikatakan, "Ketika itulah TUHAN Elohim membentuk manusia (man) itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia (man) itu menjadi makhluk yang hidup." Perhatikan! Yang diciptakan pertama kali itu bukan hanya laki-laki (jantan) saja, namun juga ada perempuannya (betina) karena Tuhan memberikan mandat untuk beranak cucu dan bertambah banyak, jadi tidak mungkin jika hanya laki-lakinya saja yang diciptakan. Namun ketika Tuhan menghembuskan nafas kehidupan-Nya, yang ada hanyalah manusia (man) tunggal saja, tidak ada female apalagi woman.

Pada proses enam hari penciptaan yang pertama, semua terjadi karena Elohim berfirman. Dan setelah hari ke-7, Elohim membuat taman Eden, namun BUKAN dengan berfirman, melainkan dengan menanam, "Selanjutnya TUHAN Elohim membuat (planted) taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia (man) yang dibentuk-Nya itu." - ayat 8. Kata "selanjutnya" mengacu kepada kejadian setelah proses enam hari penciptaan. Dan yang dibawa masuk ke dalam taman Eden hanyalah manusia laki-laki, karena nantinya Hawa baru diciptakan DI DALAM taman Eden tersebut. Jadi sampai di sini, hanya ada seorang manusia di dalam taman Eden. Sedangkan pada penciptaan manusia pertama kali di hari yang ke-6, taman Eden belum ada. Lalu, apa atau siapa perempuan (female) yang diciptakan sebelum adanya taman Eden itu?

Pembuktian Di Dalam Taman Eden

Ketika Tuhan melihat bahwa tidak baik manusia (man) sendirian, Tuhan hendak menciptakan partner baginya di dalam taman itu:

"TUHAN Elohim berfirman: 'Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.' Lalu TUHAN Elohim membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. Lalu TUHAN Elohim membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Elohim mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Elohim dari manusia itu, dibangun-Nyalah (rebuild / banah) seorang perempuan (woman), lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: '(Kali) inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan (woman), sebab ia diambil dari laki-laki (man).'" - Kejadian 2:18-23.

Dari Kejadian pasal 1 dan 2 berkenaan dengan sejarah awal manusia, ada beberapa poin penting yang perlu kita perhatikan:

1. Pada hari keenam penciptaan, Elohim mengawali dengan menciptakan hewan darat, termasuk ternak dan binatang buas, kemudian barulah diciptakan laki-laki (male) dan perempuan (female). Hewan darat dan manusia diciptakan "sepaket" pada hari yang sama, sedangkan hewan laut dan jenis unggas diciptakan di hari ke-5. Dan sudah ada mandat bagi manusia untuk beranak cucu dan bertambah banyak untuk memenuhi bumi.

2. Pada penciptaan manusia di hari ke-6, digunakan kata "bara'", artinya menciptakan dari sesuatu yang belum ada menjadi ada.

3. Setelah genap tujuh hari dan sebelum pembuatan taman Eden, yang ada hanya seorang manusia (man), yang akhirnya dianggap Tuhan tidak baik jika sendirian, sehingga diciptakan seorang penolong perempuan (woman). Namun sebelum itu penolong itu diciptakan, hewan-hewan darat bahkan burung-burung diciptakan lagi. Jadi peristiwa ini hendak menegaskan bahwa "paket" yang ada di penciptaan di hari ke-6, dibuat ulang di dalam taman Eden.

4. Pada saat perempuan (woman) diciptakan dari tulang rusuk manusia (man), tidak lagi digunakan kata "bara'", melainkan kata "banah" yang artinya dibangun ulang atau diciptakan ulang (remake or rebuild). Bahkan sejak hari ke-7, Tuhan tidak lagi menciptakan, "Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan (bara') yang telah dibuat-Nya itu." - Kejadian 2:3. Itu sebabnya di dalam Taman Eden, Tuhan Elohim membentuk (yatsar) segala binatang hutan dan segala burung di udara, dan membangun (banah) Hawa. Ia tidak lagi menciptakan (bara')

5. Respon Adam pun menegaskan penciptaan ulang tersebut. Bahasa Indonesia menyebut kurang lengkap karena hanya ditulis, "Inilah dia, ..." Sedangkan baik dalam bahasa Ibrani maupun bahasa Inggris ditulis, "This is now bone of my bones ..." (NKJV) atau dalam The Message Bible disebut, "Finally! Bone of my bones, ..." Jadi baik kata "now" maupun kata "finally" menggambarkan bahwa sebelumnya Adam pernah melihat sosok yang serupa, namun ia menganggap perempuan (female) yang sebelumnya tidak cocok karena memang yang sebelumnya tidak diciptakan dari tulang rusuknya Adam.

6. Mandat Tuhan kepada manusia untuk beranakcucu dan bertambah banyak hanya diucapkan dua kali dalam sejarah, yakni pada saat penciptaan hari ke-6 dan kepada Nuh serta anak-anaknya setelah air bah surut. Namun firman-Nya berkata, "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging." - Kejadian 2:24, hal ini hanya terjadi ketika perempuan diciptakan dari tulang rusuk Adam, TANPA diambil dari tulang rusuk Adam, tidak mungkin ada frase "keduanya menjadi satu daging." Mengenai hal ini akan dibahas lebih rinci pada kesempatan lain, jika Tuhan menghendaki.

7. Kemungkinan besar Hawa tidak pernah mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Elohim, tidak seperti Adam. Hal ini dapat dibuktikan, yakni Hawa salah menjawab ketika ular mengajaknya bicara (Kejadian 3:1-3) artinya larangan untuk dimakan buah Pohon Pengetahuan tidak Hawa terima langsung dari Tuhan Elohim. Bukti yang kedua, ini agak sedikit rumit, simak sosok para Serafim dalam Yesaya 6. Dikatakan bahwa para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang (ayat 2). Serafim itu seperti pasukan pembuka jalan (voorijder) bagi Tuhan Elohim. Namun dalam bahasa Ibrani, Serafim adalah ular berapi / berbisa (yang dapat melayang-layang). Kemungkinan besar Iblis mengambil rupa seperti Serafim dan Hawa berpikir Tuhan Elohim ada di sekitarnya. Fisik ular pada saat itu tidak sama dengan ular pada saat sekarang yang sudah tidak mempunyai tangan dan kaki. Yang perlu diperhatikan adalah jika Hawa memang diciptakan pada hari ke-6, tentu ia sudah menerima petunjuk langsung dari Tuhan Elohim mengenai larangan makan buah Pohon Pengetahuan dan bahkan sudah bertemu dengan ular pada saat Adam menamai semua binatang.

Jati Diri Lilith & Simbol Burung Hantu

Jadi besar kemungkinan bahwa perempuan (female)  yang diciptakan Tuhan Elohim di hari ke-6 adalah Lilith, yang diciptakan TIDAK dari tulang rusuk Adam, melainkan sebuah ciptaan yang "berdiri sendiri". Karena Lilith tidak dari tulang rusuk Adam, maka ia memiliki kecenderungan untuk mendominasi (Adam), yang akhir berujung pada pecahnya kesatuan laki-laki dan perempuan pada awalnya. 

Karakter Lilith ini termanifestasi dalam berbagai bentuk, nama dan versi di dalam Alkitab dan di seluruh dunia, yakni Semiramis (ibu sekaligus istri dari Nimrod), Asytoret (dewi orang Sidon) yang juga disebut Easter atau Ishtar (dewi orang Eropa Utara kuno dan Babilonia), Athena (dewi kebijaksanaan Yunani), bahkan ada versi manusianya yang dinikahi oleh raja Ahab, yakni Izebel (anak raja Sidon - 1 Raja-Raja 16:31) dan versi rohnya yang bercokol kuat dalam Jemaat Tiatira (Roman Catholic) - Wahyu 2:20. Jadi Lilith adalah gambaran wanita atau mempelai yang murtad dan ikut memberontak bersama Iblis, yang tidak mau tunduk kepada tudung atau otoritas di atasnya dan merasa mampu mengandalkan kekuatannya sendiri bahkan ingin mendominasi atau berkuasa, seperti Iblis juga ingin berkuasa lebih tinggi daripada JEHOVAH Elohim.

Wujud burung hantu sendiri memiliki makna yang tidak dapat dianggap remeh. Burung hantu merupakan makhluk malam (nocturnal), yang mampu melihat jelas dalam kegelapan malam. Prinsip "melihat jelas dalam kegelapan" adalah prinsip yang sama dengan Illuminati, yakni pencerahan yang digambarkan dengan all seeing eye.

Perhatikan bentuk burung hantu dalam komplek pemerintahan pusat di Amerika Serikat, yang memang sejak awalnya didirikan dengan nilai-nilai Illuminati dan Freemason:




Bohemian Grove Club

Bohemian Grove Club merupakan klub super elite yang berlokasi di 20601 Bohemian Avenue, in Monte Rio, California. Semua anggota dan tamunya adalah laki-laki yan terdiri dari para artis, termasuk musisi, berbagai pengusaha besar dunia, pejabat pemerintah (termasuk Presiden Amerika Serikat), para eksekutif senior di gunung media, dan para penguasa lainnya. 


Logo Resmi dari Bohemian Club

Setiap musim panas, para elite berkumpul untuk mengadakan pesta dan berbagai acara lainnya, mereka menganut prinsip "Weaving Spides Come Not Here" (Laba-Lama Penenun Tidak Diundang Di Sini), artinya anggota klub ini hanya datang untuk bersenang-senang, kekhawatiran luar dan transaksi bisnis harus ditinggalkan di luar. Ketika berkumpul dalam kelompok-kelompok, Bohemians biasanya mematuhi perintah itu, meskipun pembahasan bisnis sering terjadi antara pasangan anggota.

Yang menarik adalah, ketika mereka berkumpul setiap tahun diadakan sebuah upacara yang mengerikan di depan sebuah altar yang di atasnya terdapat patung burung hantu berukuran sangat besar:





Dominasi Lilith, atau lebih dikenal sebagai roh Izebel sungguh menyatu dengan agenda Iblis dalam berbagai aspek kehidupan yang sudah sangat lama terjadi berabad-abad lamanya. Hal ini seharusnya menjadikan kita semakin waspada dan berjaga-jaga terhadap pola hidup dunia ini. Firman Tuhan memperingatkan, "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." - Roma 12:1-2. Tanpa mempersembahkan tubuh atau memikul salib dan menyangkal kedagingan kita secara terus menerus dan setiap hari, jiwa kita akan begitu mudah didominasi oleh semua godaan kenikmatan yang ditawarkan oleh dunia.

Perhatikan cara hidup kita, dalam berpakaian, menggunakan gadget, belanja, menikmati hiburan, memilih tayangan dan tontonan terutama televisi dan sebagainya. Semua yang kita kita baik, sesungguh sudah banyak jerat Iblis di dalamnya. Itulah sebabnya firman mengajarkan bahwa apapun yang hendak kita rencakan dan perbuat, hendaknya selaras dengan kehendak-Nya yang sempurna.

"Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: 'Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung', sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: 'Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.' Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah. Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." - Yakobus 4:13-17

Waspada Dan Semakin Berjaga-Jagalah Sebab Hari-Hari Jahat Akan Terus Semakin Menyatakan Dirinya Menjelang Hari TUHAN Dan Kedatangan Anak Manusia Yang Kedua Kalinya

Tuesday, March 26, 2013

Jiwa Yang Rentan & Paskah Yang Disimpangkan

"Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat." - Kejadian 2:9

"Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: 'Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon (pengetahuan) yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.'" - Kejadian 3:2-3

Kita mengetahui bahwa manusia terdiri dari tiga bagian, yakni roh, jiwa dan tubuh. Pada saat Iblis mencoba menjerumuskan manusia, peluang yang ia miliki hanyalah dari jiwa manusia, karena roh manusia pada dasarnya suci dan hanya milik Elohim saja. Sedangkan tubuh manusia tidak dapat dengan sembarangan disentuh kecuali memang sudah mendapat izin (Ayub contohnya).

Mengapa jiwa manusia? Karena di dalam jiwa manusia terdapat pikiran, perasaan dan kehendak bebasnya. Dan kehendak bebas inilah satu-satunya medan perang antara Tuhan, manusia dan Iblis. Sekarang mari kita perhatikan ayat dalam Kejadian 2:9, dikatakan bahwa yang di tengah-tengah taman adalah Pohon Kehidupan, maksudnya adalah bukan sekedar posisinya saja yang ada di tengah, namun Pohon Kehidupan merupakan pusat kehidupan dari taman itu. Namun anehnya Hawa tidak melihat seperti Elohim melihat. Perhatian Hawa malah terpusat kepada Pohon Pengetahuan sejak awal, dan itu terungkap ketika Iblis baru sekedar mengajaknya berinteraksi (belum pada tahap membujuk). Jadi Iblis hanya memicu "api asing" yang sudah potensial di dalam jiwa Hawa.

Yang lebih aneh lagi adalah saat itu Hawa belum jatuh ke dalam dosa, namun secara tidak sadar sudah salah menetapkan prioritas dalam jiwa dan kehidupannya. Elohim mengharapkan Pohon Kehidupan yang menggambarkan diri dan kehendak-Nya untuk menjadi pusat segalanya, namun Hawa justru menjadikan kehendak dirinya sendiri sebagai pusat kehidupannya.

Dan ketika manusia sudah jatuh ke dalam dosa dan semakin terpuruk, ia hanya bisa membedakan antara yang baik dengan yang jahat, sebagai hasil dari buah Pohon Pengetahuan, dan tidak dapat mengenali apa-apa yang sesungguhnya dikehendaki maupun yang tidak dikehendaki oleh Tuhan Elohim. Manusia cenderung memilih apa yang baik bagi dirinya & menurut dirinya, dan menghindari apa yang jahat atau menurutnya jahat bagi dirinya.

Kristus: Adam Kedua

Bersyukur! Karena Tuhan menganugerahkan diri-Nya sendiri sebagai korban yang hidup dan berkenan di hadapan Elohim. Bahkan ketika di Taman Getsemani semua menjadi jelas bahwa kehendak manusiawi Yeshua Hamasiah (yang juga disebut Yesus Kristus atau Isa Almasih) berbeda dengan kehendak Elohim atau Allah Bapa. Yeshua dalam segala kerelaan-Nya tetap mengambil cawan murka hingga tuntas di atas kayu salib dengan mengabaikan kehendak manusiawi-Nya dan menggenapkan semua kehendak Bapa.

Dan jika Yesus menjadi yang tersulung karena penyaliban yang dialami-Nya, BUKAN berarti kita tidakperlu lagi melakukan pengorbanan yang serupa. Tuntutan Bapa masih tetap sama bagi setiap anak-anak sulung-Nya, yakni mempersembahkan diri dan kedagingan kita. Yang pertama adalah sebagai penggenapan kasih Kristus, "Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita." - 1 Yohanes 3:16. 

Dan yang kedua adalah supaya bukan sekedar mengetahui yang baik dan yang jahat, melainkan mampu membedakan mana yang baik, yang berkenan dan yang sempurna, "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." - Roma 12:1-2. Hanya dengan penyaliban daging setiap hari, maka kepekaan roh kita semakin terasah untuk menjadi dewasa sehingga dapat membedakan mana yang baik, yang berkenan dan yang sempurna.

Paskah & Natal Yang Disimpangkan

Paskah sejati adalah untuk memperingati kematian dan kebangkitan Yesus Kristus serta kemenangan-Nya atas Iblis, dosa dan maut. Namun penyusupan yang sejak zaman purba terjadi mengakibatkan penyimpangan yang sangat fundamental, baik dalam perayaan Paskah maupun Natal. Gereja yang sudah sejak lama disusupi tradisi Pagan dan begitu dipromosikan secara gencar lewat berbagai media, terutama melalui pusat-pusat perbelanjaan, mengaitkan Paskah dengan sebuatan "happy easter", telur dan kelinci.

Easter (Pagan - Eropa Utara kuno) atau Ishtar (Asiria & Babel) atau Semiramis (Yunani) sesungguhnya adalah nama lain dari dewi Asytoret, pasangan dari Baal (Peor). "Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret." - Hakim-Hakim 2:13. Sedangkan Baal, yang adalah gambaran lain dari Lucifer selalu muncul setiap perayaan Natal dalam wujud Sinterklas (yang juga diadopsi dari tokoh Odin, yakni raja para dewa kepercayaan Pagan - Eropa Utara kuno). Gambar di samping ini (iklan layanan masyarakat yang diinisiasi oleh komunitas atheis di Amerika Serikat pada Natal 2012 lalu - "Pelihara Tradisi Keceriaannya, Buanglah Mitosnya") merupakan akibat dari buah penyesatan Pohon Pengetahuan, yang sudah sedemikian lama dipupuk dan dipeliharan dalam jiwa yang tidak pernah mau mengenal kehendak Bapa.

Coba renungkan, mana yang lebih dikenal atau lebih akrab dalam setiap kali perayaan Natal, kelahiran Kristus atau Sinterklas? Mana yang lebih didengungkan dalam setiap kali perayaan Paskah, kematian dan kebangkitan Kristus atau tradisi Pagan dengan telur dan kelinci? Dan mengapa tradisi Pagan kelihatan lebih akrab atau lebih dikenal daripada Yesus Kristus sendiri, yang notabene adalah Tuan atas perayaan-perayaan tersebut? Jawabannya tidak lain adalah karena buah Pohon Pengetahuan yang jauh lebih dominan daripada buah-buah roh dari Pohon Persekutuan atau Pohon Kehidupan, yaitu Kristus sendiri.

Sekarang coba perhatikan, di manakah tempat-tempat paling gencar yang sering memperlihatkan atau mempertunjukkan Sinterklas pada saat perayaan Natal dan telur - kelinci pada saat perayaan Paskah? Tidak lain adalah pusat-pusat perbelanjaan. Pertanyaan berikutnya, ada apa dan mengapa tempat-tempat semacam itulah yang paling gencar memperlihatkan Sinterklas dan telur - kelinci? Karena mereka menawarkan perayaan yang memicu hasrat kita untuk semakin konsumtif dengan berbagai diskon dan trik pemasaran lainnya supaya terlihat semakin menarik. Apa dasarnya? Tidak lain adalah hasrat dan mentalitas cinta akan uang yang secara tidak sadar masih bercokol kuat dalam setiap jiwa kita. Maka tidak heran jika Tuhan berkata, "Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka." - 1 Timotius 6:10.

Jumat (Yang Tidak Selalu) Agung

Tidakkah kita seharusnya merasa aneh jika setiap kali Paskah dirayakan di setiap hari Jumat yang disebut agung itu? Ketika kita merayakan hari kemerdekaan Indonesia, maka tanggalnya tetap 17 Agustus, namun harinya yang berubah-ubah. Begitu pula dengan Natal, yang memang awalnya adalah hari perayaan Dewa Matahari orang Romawi (juga berbasis Paganisme). Namun ketika pada perayaan Paskah, justru terjadi yang sebaliknya? Harinya tetap sama, namun tanggalnya yang selalu berubah-ubah setiap tahunnya.

Banyak orang beralasan bahwa ayat dalam Yohanes 19:31 menjadi dasarnya ditetapkan Jumat Agung, "Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan." Padahal hari Sabat ada 2 jenis hari, yang pertama adalah Sabat yang memang ada di setiap hari Sabtu (dimulai pada Jumat jam 6 sore hingga Sabtu jam 6 sore).

Namun Sabat yang kedua adalah setiap perayaan besar, yakni Pesakh, Pentakosta, Rosh Hashanah, Yom Kippur, Sukkot, dan sebagainya. "Dan pada hari yang kelima belas bulan (Nisan) itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat (Sabat)." - Imamat 23:6-7. Jadi bukan hanya Sabat yang reguler saja diperintahkan untuk tidak melakukan suatu pekerjaan berat, namun pada Sabat-Sabat perayaan besar pun juga demikian, Sabat yang belum tentu setiap hari Sabtu. Paskah atau Pesakh tahun 2013 ini dimulai sejak jam 6 sore tanggal 25 Maret hingga puncaknya pada tanggal 2 April nanti. Jadi pada Paskah kali ini ada 2 hari Sabat, yakni Selasa tanggal 26 Maret dan Sabtu tanggal 30 Maret.


Jadi sekarang, persembahkanlah tubuh kita sungguh-sungguh sebagai persembahan yang hidup, supaya dapat membedakan mana yang baik dan yang berkenan. Dan singkirkan semua tradisi asing yang tidak ada hubungannya dengan makna sejati dari Kristus Yesus. Keengganan kita menyingkirkan semua tradisi itu merupakan bukti ketidakrelaan kita untuk mempersembahkan hidup kita dan bukti betapa kita masih memiliki mentalitas seperti Hawa yang lebih menyukai Pohon Pengetahuan daripada persekutuan dengan Pohon Kehidupan.

Jadikan Yesus Selalu Sebagai Pusat Dari Segalanya Dalam Hidup Kita

Monday, March 25, 2013

Malapetaka 501: Barack Hussein Obama

Oleh: Elisheva Wiriaatmadja - www.elishevadpw.com

Tulisan berikut ini bersumber dari sebuah artikel yang pernah dimuat di Jerusalem Post versi Bahasa Inggris. Artikel tersebut ditulis oleh dua Yahudi dari denominasi Yahudi Orthodox (yang belum percaya Yeshua), yakni Joel Gallis and Dr. Robert Wolf. Di dalam TORAH berbahasa Ibrani ada banyak sekali kode-kode yang tersembunyi, yang merupakan nubuatan-nubuatan di sepanjang zaman. Saya menyederhanakan pembahasan kode-kode tersebut di dalam artikel itu dan menuangkannya di dalam tulisan ini.

Rahasia ini akan membahas salah satu kegelapan pekat yang menggantung seperti awan gelap di atas bangsa-bangsa saat ini. Kegelapan ini adalah kuasa di balik The Great Tribulation (Masa Kesukaran Besar) yang pertama-tama akan menghantam Israel dan orang Yahudi, lalu juga orang-orang Kristen. Kode yang menyingkapkan nubuatan ini tertulis di dalam kisah Yakub di akhir hidupnya yang memanggil keduabelas anaknya untuk memberkati dan menubuatkan mereka.

"Kemudian Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata: "Datanglah berkumpul, supaya kuberitahukan kepadamu, apa yang akan kamu alami di kemudian hari." - Kejadian 49:1

Dalam Bahasa Ibrani kata yang dipakai untuk “datanglah berkumpul” adalah חאספו (baca: hayaspu) yang mengandung arti berkumpul dalam unity kesatuan hati, bukan hanya sekedar ngumpul dan duduk bersama. Yang menarik adalah kata “memanggil” dan frase “kamu alami” memakai akar kata yang sama yaitu קרא (baca: qara). Kata ini memiliki arti yang luas yaitu “memanggil” baik dalam arti yang positif maupun negatif seperti, “memanggil malapetaka untuk menimpa” sesuatu atau seseorang. Dengan demikian kalau kita baca kata ini di dalam ayat tersebut, ayat itu berbunyi:

"Kemudian Yakub qara anak-anaknya dan berkata: "Hayaspu, supaya kuberitahukan kepadamu, apa yang akan qara di kemudian hari." - Kejadian 49:1

Ketika Yakub memanggil keduabelas anak-anaknya di akhir hidupnya, niatnya adalah memberitahukan kejahatan atau malapetaka yang akan terjadi pada mereka di kemudian hari. Pemakaian kata “kemudian hari” bukanlah kata yang menunjuk pada masa depan mereka, tetapi masa depan generasi anak-anak mereka di Akhir Zaman.

Namun syarat untuk Yakub dapat menyampaikan berita malapetaka tersebut adalah keduabelas itu harus חאספו (baca: hayaspu), yaitu berkumpul dalam unity dan kesatuan hati. Dari ayat-ayat berikutnya di Kejadian pasal 49, kita melihat bahwa Yakub pada akhirnya TIDAK MEMBOCORKAN kejahatan apa yang akan menimpa anak-anaknya di Akhir Zaman. Bukannya menubuatkan malapetaka yang akan menimpa anak-anak mereka di Akhir Zaman secara kolektif, Yakub malah memberikan nubuatan-nubuatan terpisah dan berbeda untuk masing-masing suku. Mengapa? Karena Yakub menyadari, tidak ada unity dan kesatuan hati di antara mereka.

Nilai gematria dari kata “berkumpul” חאספו (baca: hayaspu) adalah sama dengan frase “sampai hari ini” הזה עד היום (baca: od hayom hazeh) yaitu 152. Pemakaian frase “datanglah berkumpul” oleh Yakub, yang gematrianya sama dengan “sampai hari ini”, mengandung pesan rahasia bahwa panggilan untuk “datang berkumpul” bagi orang Israel dalam unity & kesatuan hati akan terus menggaung “sampai hari ini” (di zaman kita). Gaung itu masih terus berkumandang sampai sekarang karena orang Israel dan Yahudi modern pun percaya bahwa belum ada unity di antara mereka.

Musa Yang Berhasil "Membocorkan"

Namun demikian, ada satu orang di dalam TORAH yang “berhasil” membocorkan rahasia mengenai kejahatan atau malapetaka yang akan terjadi di Akhir Zaman. Dia berhasil menceritakannya karena sejak hidupnya sampai dia meninggal, keduabelas suku Israel memiliki kesatuan hati dan hidup dalam unity itu, orang tersebut ialah Musa. Unity di antara orang Israel muncul di Gunung Sinai, setelah kelompok Koresh dibinasakan oleh TUHAN. Ketika Israel bersatu hati itulah, Musa menubuatkan malapetaka yang akan terjadi di Akhir Zaman pada anak-anak mereka.

"Sebab aku tahu, bahwa sesudah aku mati, kamu akan berlaku sangat busuk dan akan menyimpang dari jalan yang telah kuperintahkan kepadamu. Sebab itu di kemudian hari malapetaka akan menimpa kamu, apabila kamu berbuat yang jahat di mata TUHAN, dan menimbulkan sakit hati-Nya dengan perbuatan tanganmu." - Ulangan 31:29

Berbeda dengan Yakub, Musa tidak memakai kata קרא (baca: qara) untuk “akan menimpa kamu”. Musa memakai kata וקראת (baca: v’qarat). Mirip seperti kata קרא (baca: qara), וקראת (baca: v’qarat) juga berarti “memanggil” dalam arti yang luas. Kata itu dapat berarti “memanggil, menamai, memproklamasikan” atau juga “memanggil malapetaka untuk menimpa” pada sesuatu atau seseorang.

Pemakaian kata yang berbeda untuk arti yang sama dalam TORAH berbahasa Ibrani, bukan sebuah kebetulan. Pasti ada pesan yang tersembunyi di dalam pemakaian kata yang berbeda ini. Kata yang dipakai Musa untuk “menimpa” adalah וקראת (baca: v'qarat) yang hanya muncul satu kali di dalam seluruh TORAH, yaitu ketika Hagar diberitahu bahwa dia akan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Ismael.

"Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: 'Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya (v'qarat) Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.'" - Kejadian 16:11

Di sini, Musa pertama kali memakai kata "v'qarat" untuk kata “menamainya”. Kata "v'qarat" biasanya digunakan untuk kata “memproklamirkan" atau "memanggil” sesuatu atau seseorang. Tetapi secara misterius Musa menggunakan kata ini untuk menjelaskan malapetaka yang akan MENIMPA (v’qarat) keturunan Israel di Akhir Zaman.

Pemakaian kata yang sama di dalam ayat yang konteksnya berbeda sama sekali memberikan sebuah kode tertentu. Ini memberitahukan kita bahwa ketika nanti malapetaka itu menimpa Israel, malapetaka tersebut sudah diproklamirkan (v’qarat) oleh surga dan seseorang sudah dipanggil (v’qarat) untuk membawa malapetaka tersebut – Ishmael (atau keturunannya). Bagaimana cara (keturunan) Ishmael membawa malapetaka tersebut bagi Israel dan keturunan-keturunannya, terungkap di dalam kode dalam bahasa Ibrani dua hal di bawah ini:

"Sebab aku tahu, bahwa sesudah aku mati, kamu akan berlaku sangat busuk dan akan menyimpang dari jalan yang telah kuperintahkan kepadamu. Sebab itu di kemudian hari malapetaka akan menimpa kamu, apabila kamu berbuat yang jahat di mata TUHAN, dan menimbulkan sakit hati-Nya dengan perbuatan tanganmu." - Ulangan 31:29
Frase “dengan perbuatan tanganmu” dalam bahasa Ibrani adalah במעשה ידיכס (baca: b’maaseh yadichem). Nilai gematria dari frase ini adalah 501.

Peran Kaum Ismael

Nama Ishmael sendiri dalam bahasa Ibrani tidak memiliki gematria yang sama dengan frase di atas. Tetapi kita ingat bahwa nubuatan Yakub dan Musa diberikan berkenaan dengan anak-anak Israel dan keturunannya di Akhir Zaman. Sehingga yang akan “menimpakan malapetaka” tersebut bukanlah Ishmael itu sendiri tetapi keturunannya, yaitu kaum Ishmael. Dalam bahasa Ibrani kaum Ishmael adalah ישמעאלים (baca: yishmaelim). Anehnya, kata inilah yang memiliki nilai gematria yang sama dengan “dengan perbuatan tanganmu” (baca: b’maaseh yadichem) , yaitu 501.

Ini hanya memberikan konfirmasi bahwa malapetaka yang akan menimpa Israel dan orang Yahudi di Akhir Zaman akan berkenaan dengan kaum Ishmael dan malapetaka itu dipicu oleh perbuatan tangan orang Israel dan Yahudi itu sendiri. Nubuatan bahwa kaum Ishmael yang berada di balik malapetaka tertulis juga dalam Mazmur 83:

"Mazmur Asaf: suatu nyanyian. Ya Allah, janganlah Engkau bungkam, janganlah berdiam diri dan janganlah berpangku tangan, ya Allah! Sebab sesungguhnya musuh-musuh-Mu ribut, orang-orang yang membenci Engkau meninggikan kepala. ... Sungguh, mereka telah berunding dengan satu hati, mereka telah mengadakan perjanjian melawan Engkau: Penghuni kemah-kemah Edom dan orang Ismael, Moab dan orang Hagar, ..."

Kita mengetahui bahwa Edom adalah bangsa turunan dari Esau yang menikah dengan kaum Ishmael:

"Maka Esaupun menyadari, bahwa perempuan Kanaan itu tidak disukai oleh Ishak, ayahnya. Sebab itu ia pergi kepada Ismael dan mengambil Mahalat menjadi isterinya, di samping kedua isterinya yang telah ada. Mahalat adalah anak Ismael anak Abraham, adik Nebayot." - Kejadian 28:8-9

Barack Hussein Obama - 501

Yang mengherankan adalah bahwa di dalam artikel yang dimuat oleh Jerusalem Post pada bulan Agustus 2008, Joel Gallis and Dr. Robert Wolf menulis bahwa salah satu calon (ketika itu) pemimpin dunia yang memiliki pengaruh yang besar memiliki gematria yang sama dengan kedua hal di atas yaitu 501. Nama pemimpin dunia itu ditulis dalam huruf Ibrani sebagai berikut:


ברק חוסיין אובמה
Barack Hussein Obama

Sampai saat ini, kita sudah menemukan bahwa tiga hal yang memiliki gematria yang sama dengan 501:
1. Frase "dengan perbuatan tanganmu" - במעשה ידיכס (baca: b’maaseh yadichem).
2. Kata untuk "kaum Ishmael" - ישמעאלים (baca: yishmaelim).
3. Nama Presiden Amerika Serikat - ברק חוסיין אובמה (Barack Hussein Obama)

Dua bulan setelah artikel ini dimuat di Jerusalem Post, Barack Hussein Obama memenangkan pemilihan suara, yaitu pada bulan November 2008. Para pemimpin agama Orthodox Yahudi mengawasi bagaimana 85% dari orang-orang Yahudi di Amerika Serikat memilih seorang kepala di atas mereka yang berasal dari yishmaelim (kaum Ishmael). Kata “kepala” dalam bahasa Ibrani adalah ראש (baca: rosh) yang nilai gematrianya juga 501.

Sepuluh Tulah & Tradisi Paskah Yahudi - 501

Yang memicu datangnya malapetaka itu adalah dari perbuatan tangan orang Israel atau Yahudi itu sendiri. Setiap kali makan malam perayaan Pesach (Paskah) tanggal 14 bulan Nisan, orang-orang Yahudi menumpahkan sedikit anggur sambil menyebutkan kesepuluh tulah satu per satu. Setelah itu, mereka menyebut satu frase yang merupakan singkatan dari kesepuluh tulah tersebut, dengan mengambil huruf pertama dari nama ke tulah itu. Frase yang diucapkan itu adalah דעכ דעש באחב (baca: datsekh adesh b’achab), nilai gematrianya adalah 501.

Kesimpulan Atas 501

Para pemimpin agama Yahudi Orthodox percaya bahwa nubuatan DENGAN PERBUATAN TANGAN MEREKA (501) mengacu pada keputusan orang-orang Yahudi itu sendiri yang menyumbang kampanye, mendukung dan mengangkat seorang KEPALA (501) di atas mereka, yang berasal dari kaum Ishmael (501) bernama BARACK HUSSEIN OBAMA (501). Dan malapetaka tersebut akan sedahsyat seperti 10 TULAH (501) yang dijadikan satu dan ditimpakan sekaligus kepada (pertama-tama) orang Israel dan Yahudi, lalu orang-orang lain.

Kita belum bisa memastikan apa peranan Presiden Amerika Serikat ini dalam nubuatan mengenai Masa Kesusahan Besar atau The Great Tribulation. Kita juga tidak dapat mengatakan bahwa Obama adalah Antimesias atau Antikristus itu, karena di dalam nubuatan di Kitab Wahyu, kita tahu bahwa nilai gematria dari nama Antimesias atau Antikristus yang akan datang nanti adalah 666.

"Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah 666." - Wahyu 13:18

Tetapi berdasarkan kode-kode TORAH berbahasa Ibrani, baik Obama maupun kaum Ishmael memang akan memainkan peran, yang entah bagaimana, untuk mendatangkan malapetaka besar ini atau membantu membangun konteksnya. Bahkan kedua penulis artikel itu mengatakan bahwa intensitas masa kesukaran itu akan seperti 10 tulah di Mesir dijadikan satu dan ditimpakan bersamaan atas Israel dan orang-orang Yahudi.

Tuesday, March 19, 2013

Memahami Dasar Hak Kesulungan

"Ucapan ilahi. Firman TUHAN kepada Israel dengan perantaraan Maleakhi. 'Aku mengasihi kamu,' firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: 'Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?' 'Bukankah Esau itu kakak Yakub?' demikianlah firman TUHAN. 'Namun Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun.'" - Maleakhi 1:1-3

Setelah hampir 1100 tahun Tuhan berfirman dan bertindak nyata terhadap bangsa Israel, yakni sejak zaman Musa hingga zaman Maleakhi, Tuhan memberikan pesan-pesan terakhir, sebelum Ia "undur diri" selama sekitar 430 tahun sebelum Kristus lahir ke dunia. Dan pesan itu diawali dengan pernyataan cinta-Nya kepada Israel. Namun jika kita renungkan perkataan firman cinta tersebut, ada hal yang aneh dalam pernyataan-Nya itu. Ketika Ia menyatakan bahwa Ia mengasihi Yakub, caranya adalah dengan membenci Esau dan kebencian-Nya tidak kecil dan tidak tanggung-tanggung. Ini sungguh aneh.

Sekarang bayangkan jika saya berkata kepada seseorang bahwa saya mengasihinya dengan cara membenci saudara atau saudarinya yang lain, adakah hal itu terdengar aneh? Namun begitulah Tuhan, Ia jelas-jelas mengasihi Israel (Yakub) dengan jelas-jelas membenci Esau (Edom). Dan pernyataan-Nya ini bukan tanpa maksud atau hanya menunjukkan betapa "nyentrik"-Nya Tuhan kita.

Kita semua tahu bahwa kesalahan Esau adalah menjual hak kesulungannya kepada Yakub. Namun ternyata apa yang dilakukan Esau bukanlah hal sepele, melainkan menimbulkan sakit hati Tuhan yang mendalam dan bisa dikatakan kekal. Mari kita perhatikan kejadiannya:

Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.

Esau: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah."
Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.

Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu." 

Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"

Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." 

Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya. Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu. - Kejadian 25:29-34

Esau mungkin memandang aneh akan permintaan Yakub saat itu, karena pikirnya, "Masalah hak kesulungan saja koq kamu anggap begitu serius?" Dan ia langsung meresponi dengan mudah, "Aku ini sudah kelaparan, dan kalau aku mati karena lapar, apa gunanya lagi hak kesulungan itu?" Jadi Esau memandang hidupnya hanya sebatas bagaimana keadaan perutnya, hanya sebatas apa yang ada hari ini, hanya sebatas apa untungnya untuk dirinya sendiri. Sedangkan Yakub memandang jauh ke depan, bahkan hingga kepada kekekalan. Yakub mencermati dan mengenali dengan sangat jelas apa yang diwariskan kakeknya, Abraham dan ayahnya, Ishak. Yakub juga melihat bagaimana dan memahami mengapa Ismael harus "disingkirkan" dari rumah kakeknya hari itu. 

Sedangkan Esau seperti orang yang tidak kenal siapa kakeknya, dan ayahnya. Ia tentu sudah mengerti mengapa ayahnya dijodohkan dengan ibunya, namun dengan konyolnya dia mengambil perempuan Kanaan untuk menjadi istrinya, ini sebuah kebebalan yang teramat sangat. Tidak mengherankan bahwa Esau dengan begitu bodohnya dan begitu mudahnya mengucapkan sumpah menjual hal yang amat berharga itu kepada Yakub. Tuhan tidak mempermasalahkan peralihan hak kesulungan itu, namun sikap Esau terhadap hak kesulungan yang menjadikan diri-Nya sakit hati yang teramat sangat kepada Esau (Edom).

"Apabila Edom berkata: 'Kami telah hancur, tetapi kami akan membangun kembali reruntuhan itu,' maka beginilah firman TUHAN semesta alam: 'Mereka boleh membangun, tetapi Aku akan merobohkannya; dan orang akan menyebutkannya daerah kefasikan dan bangsa yang kepadanya TUHAN murka sampai selama-lamanya.'" - Maleakhi 1:4

Betapa Tuhan sangat membenci sikap Esau hari itu, sampai Ia bertekad, "Kamu dulu sudah membuang begitu saja apa yang Aku berikan, sekarang jangan harap kamu punya kehidupan yang layak di muka bumi ini, setiap kali kamu membangun, akan Kurobohkan, setiap kali kamu berjuang, akan Kugagalkan sampai habis semua kaummu." Sungguh Esau (Edom) seperti sudah mengalami "Neraka di bumi" akibat kejahatannya. Dan sampai sekarang, apa yang masih tersisa dari bangsa Edom ini? Sama sekali tidak ada.

Di sisi lain, Yakub sudah mengincar Hak Kesulungan tersebut bahkan sejak dalam kandungan, ketika ia memegang tumit kakaknya pada hari mereka keluar dari rahim Ribka. Dan sejak kecil hingga dewasa, ia terus memikirkan dan mengincar Hak Kesulungan itu. Kapanpun, di manapun dan bagaimanapun, ia bertekad untuk memiliki dan memanfaatkan kesempatan merebut Hak Kesulungan dari kakaknya. Dan ketika hal itu tiba, sungguh Yakub menyambar dengan kuat.

Peristiwa ini, diyakini bukan sekedar kelengahan Esau dan kejelian Yakub, namun ada "pintu" yang dibukakan oleh Allah bagi Yakub. Allah sungguh menghargai kerinduan Yakub dan pada waktunya tersingkaplah isi hati dan karakter Esau dan beralihlah hal besar itu kepada Yakub. 

Double Portion

Selain Yakub, ada beberapa tokoh yang juga sangat peduli dengan Hak Kesulungan. Satu di antaranya adalah Elisa:

"Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: 'Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu.' Jawab Elisa: 'Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu.' Berkatalah Elia: 'Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi.'" - 2 Raja-Raja 2:9-10

Istilah "dua bagian" atau yang biasa populer dengan "double portion" (porsi ganda), itu bukan berarti porsi yang dikali dua, melainkan Hak Kesulungan. Istilah "dua bagian" itu mengacu kepada "dua pertiga" bagian dari warisan yang biasa diterima oleh semua anak sulung laki-laki dalam tradisi keluarga Yahudi. Jadi dalam hal ini, permintaan Elisa kepada Elia adalah untuk menjadikannya sebagai anak sulung dari Elia. Dan itu sebabnya Elia menganggap hal itu sebagai sebuah permintaan yang sukar untuk dipenuhi.

Mengapa dianggap sukar? Karena dalam Hak Kesulungan ada tanggung jawab yang sulung juga, tanggung jawab yang di atas rata-rata. Benar-benar persis seperti seorang anak sulung di dalam sebuah keluarga, yang harus bertanggung jawab untuk mewarisi dan meneruskan apa yang dibebankan dari ayahnya. Teladan Yesus Kristus sebagai yang sulung di antara Gereja, merupakan contoh yang sempurna. Betapa Kristus rela turun melayani hingga mati di atas kayu salib. Sungguh ini bukan perkara yang mudah. 

Mengejar (Hak) Kesulungan

Mereka yang mengingini Hak Kesulungan dengan perjuangan sedemikian rupa, biasanya rela membayar apapun, berapapun dan bagaimanapun beratnya harga tersebut harus dibayar. Abraham tidak memperoleh apa yang dijanjikan, Ishak bahkan hanya diam di dalam kemah hingga wafatnya, Yakub meratapi banyak hal pada masa tuanya, Yusuf yang walaupun sudah sukses, namun tetap meminta agar tulang-tulangnya ikut dibawa keluar dari Mesir pada waktunya.

Selain itu ada pula Tamar, yang memperdaya Yehuda (Kejadian 38), Rahab yang mencoba berlindung karena percaya dengan kepada Allah Israel (Yosua 2) dan wanita Rut yang membalikkan keadaan hidupnya (Rut 1:16-17). Dan hasilnya dapat kita lihat pada Injil Matius pasal 1, daftar para pemenang tersulung yang menjadi moyang dari Yesus Kristus.

Sadarkah bahwa seharusnya anak sulung yang paling memahami hati ayahnya, yang sepaham dengan visi dan pemikiran ayahnya dan akhir yang akan mewarisi segalanya dari ayahnya? Demikian juga kita sebagai Gereja bahkan Mempelai-Nya, yang seharusnya memahami hati Tuhan, yang berjalan seirama dengan kerinduan dan impian-Nya dan akhirnya yang mewarisi dan menjalankan warisan Kerajaan Allah sebagai imamat rajani di bumi ini.

Hak Kesulungan bukan berbicara mengenai kenyamanan atau kenikmatan, bukan juga mengenai harta karun yang besar, jumlah uang yang melimpah, kedudukan yang amat tinggi maupun popularitas yang sangat luas. Hak Kesulungan berbicara tentang hidup yang dipersiapkan dalam didikan dan penderitaan yang terus menerus, yang menjadikan kita semakin dewasa dan memiliki kapasitas yang semakin besar sehingga bukan saja menjadi berkat bagi banyak orang, melainkan juga menggenapi semua kehendak dan rencana yang Tuhan tetapkan hingga mencapai garis akhir dengan kuat. Dan bagi mereka yang menggenapi semuanya itulah yang terpilih untuk duduk bersama di tahta-Nya dan memerintah dalam kekekalan.

Hak Kesulungan BUKAN Perkara Bagaimana Kita Diistimewakan, Melainkan Bagaimana Kita Menjadi Yang Teristimewa Di Hati-Nya

Monday, March 11, 2013

Destiny Versus Dream - Vol. 2

"Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya." - Matius 10:37-39

Suatu ketika ada seorang hamba-Nya bersaksi mengenai anak tunggalnya laki-laki. Dia mulai bercerita bahwa betapa beruntungnya ia menjadi orang tua dari anak tersebut. Dia menceritakan bahwa anaknya masih muda, tampan, takut dan taat kepada Tuhan, pandai bermain alat musik, menjadi berkat bagi banyak orang, disukai banyak gadis di sekitarnya, dan sebagainya.

Suatu saat, ada seorang pendeta yang bertanya kepada anak muda ini, "Kamu masih muda, jalan kamu masih panjang, kamu punya begitu banyak potensi, dan Tuhan begitu mengasihi kamu. Apa cita-cita kamu? Apa yang kamu inginkan, jika Tuhan bertanya kepadamu hari ini?"

Dan anak muda ini menjawab dengan mantap, "Aku cuma mau rapture."

Pendeta itu masih tidak percaya, sambil menegaskan, "Kamu yakin cuma itu yang kamu inginkan? Kamu tidak mau melayani dan dipakai Tuhan lebih lagi sehingga bisa menjadi berkat dan menjangkau lebih banyak jiwa?"

Anak muda ini juga menegaskan, "Tidak, Om. Saya hanya ingin rapture."

Dapatkah kita semua mengerti apa yang diinginkan anak muda ini? Jika sekilas kita memikirkannya, mungkin kita mengira ada yang salah, atau minimal ada yang aneh dengan anak muda ini. Ia kelihatan seperti begitu egois tidak memikirkan keselamatan orang lain dan kelihatan sangat percaya diri bahwa dirinya pasti akan ikut diangkat. 

Renungkanlah bahwa yang dimaksud anak muda ini BUKAN sekedar menginginkan rapture secepatnya terjadi, tidak melakukan pekerjaan apapun, tidak mencari nafkah dan hanya duduk diam menunggu kedatangan Tuhan. Namun maksudnya adalah ia berani dan rela membayar berapapun harganya untuk supaya rapture segera terjadi secepatnya. Anak muda ini bahkan bukan lagi bertanya-tanya atau mencari tahu kapan terjadinya rapture, ia bahkan berusaha untuk terus selaras dengan Tuhan dan segala yang rencana-Nya supaya rapture segera terjadi.

Jika yang dibutuhkan untuk rapture itu terjadi adalah jiwa-jiwa, maka ia akan menginjil atau menjangkau sebanyak mungkin jiwa. Jika yang dibutuhkan untuk rapture itu adalah pernikahan, maka ia akan menikahi gadis pilihan yang Tuhan kehendaki. Jika yang dibutuhkan untuk rapture itu terjadi adalah kuliah dan bekerja, maka ia akan memilih kampus yang terbaik yang Tuhan kehendaki serta pekerjaan yang dikenan-Nya. Dan jika yang dibutuhkan untuk rapture itu terjadi adalah duduk diam di kaki Tuhan, maka ia pun akan melakukannya dengan sukacita.

Intinya adalah Tuhan dan bukan yang lain. Sekalipun itu bicara tentang jiwa-jiwa, namun kita harus tahu bahwa keselamatan dan pertobatan pun adalah anugerah Tuhan. Keselamatan dan pertobatan itu bukan sesuatu yang harus kita doakan atau puasakan sehingga itu terjadi. Jika keselamatan dan pertobatan itu karena doa dan puasa kita, maka itu bukan lagi anugerah, tapi usaha manusia.

Rapture atau Pengangkatan Gereja, ukuran yang dipakai adalah keintiman dan kesetiaan. Keintiman bukan hanya kemesraan semata, namun juga pengenalan akan hati Tuhan yang sedemikian rupa, kita sadari dan percayai semua yang dikehendaki-Nya dalam hidup pribadi kita. Kesetiaan juga bukan sekedar keyakinan  bahwa diri kita diberkati saja, namun kerelaan yang panjang dan tahan lama untuk mengikuti ke manapun Ia kehendaki, demi tergenapinya semua rencana yang telah Ia tetapkan. Tanpa kedua hal ini, rapture hanyalah angan-angan atau impian yang menyakitkan dan lebih memberikan keputusasaan daripada harapan.

Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.

Thursday, March 7, 2013

Destiny Versus Dream - Vol. 1

Topik mengenai rapture dan Akhir Zaman selalu menarik perhatian dan menjadi minat saya sejak masih awal remaja. Entah apakah itu datangnya dari diri saya sendiri atau inspirasi dari Roh Kudus. Mulai dari heboh pengangkatan Gereja yang digembar-gemborkan pada 28 Oktober 1992, hingga berbagai versi terakhir yang berkenaan dengan Tetrad Blood Moons 2014-2015. Saya sendiri memiliki pendapat pribadi bahwa batas waktu terakhir Tuhan menjemput Mempelai Gereja-Nya adalah 28 September 2015 nanti, yakni berkenaan dengan Sukkot 5776, walaupun tanggal ini bukanlah sebuah "harga mati" karena rapture mutlak adalah hak prerogatif-Nya. Dan saya dianggap mampu meyakinkan atau menggugah keyakinan para Kristen awam yang masih belum menyadari akan kewaspadaan ini.

Salah satu buktinya adalah ketika seorang teman saya berkata kepada teman-temannya yang lain, "Ini nih Windu, yang paling jago bicara tentang Akhir Zaman. Penjelasannya bagus banget, saya sampai kehilangan semangat kerja kalau ingat semua penjelasannya tentang Akhir Zaman." Kebetulan teman saya berprofesi sebagai agen asuransi jiwa. Terus terang, bangga pun tidak setelah mendengar "pujian" semacam itu, malahan saya terkejut, sedih dan bingung. Karena setiap kali saya memperoleh informasi atau pewahyuan baru mengenai kedatangan Tuhan dan Akhir Zaman, saya justru semakin bergairah dan bersukacita, walau disertai dengan rasa gentar juga. Saya akan terus menggali dan menyelidiki serta terus menantikan update terbaru dari berbagai sumber, belakangan saya menyadari bahwa itulah cara Tuhan memikat hati saya untuk terus mengikuti kehendak-Nya.

Sejujurnya, saya pun pernah mengalami hal yang serupa sekitar 6-7 tahun lalu, waktu itu saya punya sebuah cita-cita dalam bidang pendidikan dan keuangan dan ingin segera memulai proyek pribadi saya. Namun begitu tiba-tiba menyadari waktunya sudah begitu singkat lewat pembacaan buku Heaven Is So Real yang ditulis oleh Choo Thomas, hilanglah semangat saya untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Jadi kejadiannya mirip dengan yang dialami teman saya tersebut.

Saya merenungkan kejadian-kejadian ini dan Roh Kudus yang baik kemudian menyadarkan saya, "Mereka yang menjadi hilang semangat untuk bekerja saat mengetahui bahwa waktunya semakin singkat, itu karena motivasi dan tujuan mereka bekerja adalah untuk dirinya sendiri, bukan untuk Tuhan." Aha! Dan tiba-tiba semakin terbukalah pemahaman dan terjawablah penasaran saya selama ini. Jadi sesungguhnya, baik saya maupun teman saya tadi sama-sama percaya dan tersadar bahwa kedatangan Tuhan memang sudah amat singkat. Namun sikap hati dan mentalitas untuk memikirkan diri sendiri yang membedakan kami. Bahkan Roh Kudus melanjutkan demikian, "Sikap seperti temanmu yang bisa kehilangan semangat kerja itu merupakan 'preview' sikapnya kalau nanti dia tertinggal dan harus menghadapi Antikristus, yakni menjadi kecewa dan putus asa karena tidak mengubah fokus dan prioritas hidupnya." Wow! Tuhan begitu baik mau menyingkapkan hal ini kepada kita semua.

Orang-orang seperti teman saya ini sebenarnya merupakan orang-orang yang baik, bukan orang-orang yang berbuat kejahatan. Teman saya ini merupakan suami yang setia dari seorang istri dan ayah yang baik dari ketiga anaknya. Namun 2 hari lalu, Tuhan mengingatkan pesan-Nya lewat Ev. Iin Tjipto di ibadah SHRK, katanya, "Separuh dari yang ada di dalam Bahtera ini masih memikirkan kenikmatan dan kenyamanan mereka sendiri daripada destiny yang Aku tetapkan bagi mereka!" Dapatkah Anda memahami semua situasi ini? Apa yang menjadi prioritas Anda selama ini? Dan siapakah yang terutama dalam hidup Anda?

"Tetapi kata Rut: 'Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!'" - Rut 1:16-17

Tuhan, Gereja, dunia bahkan Iblis sekalipun sudah tidak memiliki banyak waktu, semakin ke depan, semakin ekstrim keadaannya. Untuk itu, untuk menyikapi panggilan Tuhan dengan benar, diperlukan langkah ekstrim seperti yang dilakukan Rut. Saya tidak pernah bosan untuk mengingatkan kembali tentang perempuan Rut ini. Ia memaksakan dirinya sedemikian rupa untuk mengikuti Tuhan ke manapun Tuhan kehendaki ia berada. Ia membuang semua impian dan identitasnya yang lama, ia mengejar sesuatu yang baru, yang dari Tuhan,  yang bahkan tidak ditemui oleh raja Salomo dalam segala hikmat dan kekayaannya itu (Pengkotbah 1:2-9).

Sementara orang seperti nabi Yunus begitu menghindari panggilan Tuhan, di sisi lain ada perempuan Moab yang begitu mengejar Tuhan sampai hanya maut memisahkan. Moab dikutuk dan dibenci Tuhan, namun bagaimana mungkin Rut dapat menjadi buyut dari raja Daud dan Salomo serta moyang dari Yesus Kristus? Waktu sudah semakin singkat, bagaimana mungkin kita dapat ikut terangkat dan tidak tertinggal menghadapi Masa Antikristus? Jawabannya sama, "Ke mana Tuhan pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana Tuhan bermalam, di situ jugalah aku bermalam: biarkan aku memikul resiko sebagai umat pilihan Tuhan dan percaya bahwa anugerah-Mu cukup untuk memampukan aku di mana Tuhan menghendaki aku mati, akupun mati di sana, di sanalah aku dikuburkan dan dibangkitkan dalam Kristus Yesus." Tidak ada jalan lain untuk memperoleh perkenan Tuhan selain menggenapi takdir yang sudah Ia sediakan hingga akhir.

DESTINY IS MY CHOICE

Tuesday, March 5, 2013

Umpan Iblis Dalam Tarian Harlem Shake

Tarian ini sedang menjadi tren berikutnya setelah video Gangnam Style yang dipopulerkan oleh Psy, Korea Selatan. Ada agenda dan umpan Iblis dari tren-tren media & entertainment semacam ini. Perhatikan video berikut ini:


Fakta mengenai Harlem Shake:

1. Diciptakan pertama kali pada tahun 1981 oleh orang bernama "Al B" (baca: albee), seorang warga di pemukiman Harlem, New York.

2. Pepatah yang pernah diucapkan Al B (albee) mengenai tarian ini, "a drunken shake anyway, it's an alcoholic shake, but it's fantastic, everybody appreciates it." (Sebuah goyangan mabuk, sebuah goyangan alkoholik, namun fantastis, setiap orang menghargainya.)

3. Al B (albee) menceritakan bahwa tarian ini berasal dari Mesir kuno, dan mendeskripsikan apa yang para mumi lakukan karena tubuh mereka terbungkus kain kafan yang melilit mereka. Karena mereka tidak bisa bergerak bebas, maka mereka bergoyang (shake).

4. Baru-baru ini ada tren dalam bentuk internet meme berkenaan dengan tarian tersebut, yakni sebuah pertunjukan video sepanjang 30-32 detik yang menayangkan Harlem Shake dalam kesan yang jenaka atau komedi dan video ini bersifat viral, sehingga banyak orang berlomba-lomba untuk membuat video yang serupa di Youtube demi mendapatkan hit sebanyak mungkin.

5. Tren video Harlem Shake via internet meme ini terjadi karena sebuah lagu yang diciptakan seorang DJ bernama Harrison Bauer Rodrigues (lahir 30 April 1989) dan memiliki nama panggung DJ Baauer. 

6. Lagu tersebut terbagi: 15 detik pertama untuk musik yang mengiringi seorang dengan topeng atau helm yang menari sendirian di tengah kerumunan orang yang tidak menyadari keberadaannya, sampai bunyi bass menurun; kemudian 15 detik berikutnya seluruh kerumunan orang tiba-tiba menari secara acak (shaking) dengan dandanan & cara berpakaian yang kacau, minim dan "gila" seperti orang yang kerasukan atau mabuk (trance). Dan di detik terakhir ditutup dengan suara geraman singa.

Kesimpulan:

Selalu ada orang yang tidak diketahui identitasnya dengan menggunakan topeng atau helm yang menari di awal, saya menyebutnya sebagai man without soul (manusia tanpa jiwa) atau lebih jauh lagi itu sebagai kehadiran roh (jahat) yang tak dikenal. Roh tersebut mendekat dan hinggap pada kerumunan manusia yang sedang jenuh dan tidak berjaga-jaga, mereka tidak menyadari kehadiran roh jahat tersebut. Karena tidak berjaga-jaga, diceritakan maka manusia tersebut seperti kerasukan dan bertingkah aneh-aneh, atau lebih dikenal dengan istilah bermanifestasi.

Jadi tarian ini adalah ekspresi jiwa yang kosong atau lelah dan seperti hendak berkata, "Ayo datang, ayo masuk, rasuklah kami, ini jiwa kami, rasuklah!" Dan terus seperti itu. Memang kelihatan fun, lucu dan kreatif, namun ini tetap BUKAN tanpa maksud. Ingat yang dikatakan oleh penciptanya tadi, bahwa ini tarian datang dari perasaan mabuk, alkoholik dan tidak ada kendali serta kesadaran yang normal, persis seperti orang yang trance atau bahkan kerasukan. Tidakkah geraman singa itu menegaskan adanya pemangsaan Iblis yang sedang terjadi?

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.