Labels

Wednesday, December 31, 2014

Kegelisahan Di Lembah Penentuan


Di Kota Mempelai aku menutup tahun yang lama
Di Kota Mempelai aku membuka tahun yang baru
Di Kota Mempelai kunikmati pergantian tahun
Tahun Yang Melampaui Segala Akal, 2015


Dalam lintasan-lintasan perenunganku
Kucoba mereka-reka dan menangkap imajinya
Apakah yang melampaui segala akal itu
Akupun mengingat kegemilangan yang telah lalu
Dan mengukur palung terdalam di sanubari ini


Apakah itu semua kekuatan dan keperkasaanku
Apakah itu semua kelemahan dan kebodohanku
Namun satu hal yang harus kusadari selalu
Hati ini begitu mudah menipu diriku sendiri


Maka kukuatkan hatiku ini kuat-kuat
Dan kuteguhkan kalbuku ini teguh-teguh
Apapun yang terjadi takdir ini harus berlanjut
Sebab aku percaya suatu hari nanti di awan-awan
Bahwa cinta ini akan bertemu muka dengan muka
Dengan Tuannya, Raja di atas segalanya, Kristus Yesus Tuhan


Tapak Pusaka, Tapak Nusantara

Indonesia tapak pusaka
Tapaknya menampung sarat
Tapaknya menggenggam limpah
Tapaknya padat bernas berisi
Yang kecil berpotensi tak hingga
Empunya penuh gairah bermanifestasi segera

Saat genap sepuluh langkah
Di tiap-tiap perkara kejadiannya
Maka takkan ada lagi penundaan
Semua takdirnya akan segera tergenapi
Tanpa dapat ditahan oleh pihak manapun

Karena Sang Empu terus teringat
Dengan segala cita-cita-Nya yang bulat
Dengan segala kerinduan-Nya yang menumpuk
Bagai arak tua nan berabad-abad

Supaya nyata Kabod-Nya di Nusantara
Setelah hina dina menutupi semua celah
Dan cawan syafaat telah meluap deras
Roh Kudus-Nya kan mengawali Tahun Segala Rahmat

Pembaharuan Indonesia

Pada hari pentahiran itulah
Kita akan mendiami lagi kota-kota
Dan reruntuhan-reruntuhan dibangun kembali
Tanah yang tandus menjadi subur lagi makmur

Sehingga bangsa-bangsa akan mendeklarasikan
Bahwa pembalikkan keadaan sungguh jadi nyata
Yang tandus gersang telah menjadi Taman Eden
Yang runtuh musnah telah menjadi kubu-kubu kuat

Saat itulah bangsa-bangsa akan menyadarinya
Bahwa mereka yang dahulu melampaui kita
Menjadi tertinggal semakin jauh terbelakang
Buah kerinduan Tuhan menjadi buah bibir mereka
Dielu-elukan di berbagai penjuru kota dan negeri
Menjadi salutan dan sanjungan dari para tetangga

Pada waktu itulah Tuhan nyatakan gelora-Nya
Supaya Pasukan-Nya memintakan kehendak-Nya
Menjadikan seluruh bangsa jadi lautan manusia
Untuk perayaan dan persembahan kudus selamanya
Dengan begitu mereka mengetahui, Kristuslah TUHAN

Monday, December 29, 2014

Sang Pencipta Keajaiban

Tangga dari Bumi telah menjulang kokoh
Tingkap-tingkap Sorga telah terbuka lebar
Gerbang-gerbang telah deras mengundang
Meja perjamuan telah lengkap tersaji
Santapan-santapan nan penuh keajaiban
Semua tampil penuh misteri dan gelora

Yang dinanti jauh berabad-abad
Telah tiba sekarang ini juga
Yang dirindu bergunung-gunung
Telah mengerupsi tanpa penundaan

Yang manis akan teramat manis
Yang indah akan teramat indah
Yang ajaib akan teramat ajaib
Yang takjub akan teramat takjub
Bahkan yang mahadahsyat sudah tak sabar

Siapakah yang seperti Engkau, TUHAN
Di antara para dedewa langit bumi sejagat
Engkau begitu mulia karena kekudusan-Mu
Masyhur dan menakutkan Sang Pencipta Keajaiban

Monday, December 22, 2014

Sang Penjudi Ulung

Tahun 2013 dan 2014 merupakan dua tahun yang begitu berarti dalam perjalanan hidup saya bersama dengan Tuhan. Mungkin bagi sebagian orang yang mengetahuinya kedua tahun tersebut merupakan musibah dan malapetaka yang membuat saya terlihat begitu malang dan ceroboh, namun bagi saya kedua tahun ini membuat saya bersyukur lebih lagi karena didikan-Nya yang tidak pernah berhenti.

13 November 2013

Dari sekian perkara yang terjadi, perkara perceraian rumah tangga saya merupakan sebuah highlight tersendiri tanpa banyak mulut yang perlu membahasnya. Saya masih ingat jelas ketika kali pertama mendapat undangan sidang dari sebuah pengadilan negeri di Jakarta, semalam-malaman saya tidak bisa tidur sama sekali dan hati luar biasa gundah.

Di tengah kegundahan yang luar biasa pekat itu, tiba-tiba Tuhan berbicara demikian,

"Kalau kamu memang serius mau istrimu kembali dan mencabut gugatan cerainya, potong saja lidahmu sekarang sebagai tanda pertobatan dan keseriusan kamu untuk bersikap lebih baik lagi terhadap dirinya. Toh dengan begitu kamupun sudah tidak bisa menyakitinya secara verbal seperti selama ini kamu lakukan."

Di titik galau gulita semacam itu, ide gila tersebut sungguh terasa seperti ide cemerlang dan pikiran serta hati saya sempat berkata demikian, "Wah! Boleh juga ide-Nya." Namun tidak perlu menunggu lama, dalam sekejap Tuhan lanjutkan ucapan-Nya,

"Tapi ... Nanti kamu akan merasa frustrasi karena kamu takkan pernah lagi bisa menyampaikan kebenaran seperti yang selama ini sudah kamu lakukan."

Dan dalam sekejap buyarlah sudah tekad untuk memotong lidah sendiri dan surutlah niatan konyol itu dalam hati saya.

Sang Penjudi Ulung

Sejak saat itu saya percaya bahwa Tuhan tetap ingin saya lanjutkan dan tuntaskan semua tugas dan destiny saya tanpa perlu mengkhawatirkan keadaan rumah tangga saya yang akhirnya bubar tepat saat blood moon yang pertama lalu. Memang dalam berbagai kesempatan, Dia menguatkan saya lewat beberapa hamba-Nya secara tidak langsung. Namun walau begitu, batin saya tetap bertanya-tanya akan jalan hidup dan pelayanan yang demikian aneh bagi akal sehat saya maupun norma kekristenan pada umumnya. 

Ya memang penyertaan Tuhan dan manifestasi-Nya begitu nyata dalam berbagai kesempatan. Tapi batin ini tak pernah tenang dan sering kali merasa tertuduh, padahal saya tahu benar bahwa Tuhan begitu santai dan tenang setiap kali benak saya memikirkan hal yang satu ini. Tidakkah hidup saya menjadi batu sandungan bagi banyak orang, bahkan sesama Tubuh Kristus sendiri? Bukankah pesan-Nya yang dititipkan kepada saya sangat beresiko untuk ditolak bagi setiap orang yang hendak Dia tuju ketika mereka mengetahui apa yang sudah terjadi dalam hidup saya pribadi?

Menjelang pergantian tahun, Rosh Hashanah 5775, niat saya memperoleh jawaban atas hal itu sudah bulat dan saya bertanya kepada-Nya, 

"Tuhan, Tuhan, bagiku, Engkau sungguh seorang penjudi ulung. Bukankah dengan jalan yang demikian Engkau mempertaruhkan pesan-Mu sendiri? Dan sangat beresiko untuk ditolak banyak orang karena keadaanku saat ini. Mengapa Engkau mau mempertaruhkan pesan-Mu ini, Tuhan? Tidak adakah orang lain yang lebih pantas daripada diriku? Apa sedemikian rupa Engkau kekurangan orang untuk menuntaskan semua kehendak-Mu di sisa waktu yang singkat ini?"

Dan beginilah jawab-Nya,

"Eh! Sorry yah! Yang suka mempertaruhkan pesan yang telah Kupercayakan, yang suka mempertaruhkan pelayanan, gereja, jemaat yang telah Kupercayakan, dan yang suka mempertaruhkan keluarga, pekerjaan dan berbagai tanggung jawab yang telah Kupercayakan itu adalah kalian yang menjadi hamba-hamba-Ku. Bukan Aku.

"Kalian hamba-hamba-Ku sering kali mempertaruhkan semua yang telah Kupercayakan untuk sesuatu yang remeh dan receh. Kalian mempermainkan bahkan dipermainkan dengan keinginan dan ambisi kalian dengan mempertaruhkan semua yang telah Kupercayakan itu.

"Namun Aku tidak demikian. Tidak seperti yang kamu pikirkan selama ini. Bagi-Ku semua perkara yang sudah Aku percayakan kepada kalian adalah permainan-Ku. Bahkan hidup kalianpun adalah mainan-Ku."

Sampai di sini saya mulai mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi selama ini. Namun masih ada satu hal yang mengganjal, karena saya tahu bahwa Tuhan sama sekali tidak menolak ketika saya melabeli diri-Nya dengan julukan Sang Penjudi Ulung, maka kemudian saya bertanya, "Kalau semua yang Kau percayakan itu adalah kartu permainannya, lalu Engkau mempertaruhkan apa? Karena bagiku ini tetap sebuah pertaruhan yang begitu besar dan kulihat Engkau terlibat di dalamnya."

Dan demikian jawab-Nya,

"Nama-Ku. Tidak ada yang lebih pantas Aku pertaruhkan selain nama-Ku sendiri. Dan pada nama-Ku ada jaminan kemenangan dan jaminan keselamatan."

Dan sejak saat itu saya menyadari bahwa apapun boleh terjadi, namun ketika Ia sudah berkehendak sungguh tak ada satupun yang dapat menghalangi-Nya.

Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.

Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas.

Saturday, December 20, 2014

Mau "Take Off"

Sesaat lagi, ya sesaat lagi
Kita akan segera lepas landas
Terbang dari semua kemustahilan
Melayang dalam berbagai keajaiban

Yang dulu keras bagai tembaga
Kini mudah untuk diterobos
Yang dulu sekuat besi
Akan semakin mudah dibentuk

Didikan, didikan dan didikan
Itulah yang terus kita perlukan
Supaya tetap utuh jatah kita
Sehingga makin genap takdir kita
Dan kemuliaan itu menjadi bagian kita

Sampai di sini saja semua keletihan
Sampai di sini saja semua kejenuhan
Sampai di sini saja semua kebekuan
Sampai di sini saja semua kepahitan
Kita sudah mau terbang sebentar lagi
Sampai kita bertemu dengan-Nya di awan-awan

Thursday, December 4, 2014

2015: Are You Ready For GREATER GLORY?

Berfirmanlah TUHAN: "Aku mengampuninya sesuai dengan permintaanmu. Hanya, demi Aku yang hidup dan kemuliaan TUHAN memenuhi seluruh bumi: Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku, pastilah tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka! Semua yang menista Aku ini tidak akan melihatnya." - Bilangan 14:20-23

Then the LORD said: "I have pardoned, according to your word; but truly, as I live, all the earth shall be filled with the glory of the LORD because all these men who have seen My glory and the signs which I did in Egypt and in the wilderness, and have put Me to the test now these ten times, and have not heeded My voice, they certainly shall not see the land of which I swore to their fathers, nor shall any of those who rejected Me see it." - Numbers 14:20-23

"Kepada TUHAN, hai suku-suku bangsa, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan. Gemetarlah di hadapan-Nya hai segenap bumi; sungguh tegak dunia, tidak bergoyang. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah orang berkata di antara bangsa-bangsa: 'TUHAN itu Raja!' Biarlah gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka pohon-pohon di hutan bersorak-sorai di hadapan TUHAN, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi." - 1 Tawarikh 16:28-33

"Shout Bravo! to GOD, families of the peoples, in awe of the Glory, in awe of the Strength: Bravo! Shout Bravo! to his famous Name, lift high an offering and enter his presence! Stand resplendent in his robes of holiness! God is serious business, take him seriously; he's put the earth in place and it's not moving. So let heaven rejoice, let earth be jubilant, and pass the word among the nations, 'GOD reigns!' Let Ocean, all teeming with life, bellow, let Field and all its creatures shake the rafters; Then the trees in the forest will add their applause to all who are pleased and present before GOD--he's on his way to set things right!" - 1 Chronicles 16:28-33


"Terpujilah Engkau, ya TUHAN, Allahnya bapa kami Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala. Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya. Sekarang, ya Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang agung itu. Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu. Sebab kami adalah orang asing di hadapan-Mu dan orang pendatang sama seperti semua nenek moyang kami; sebagai bayang-bayang hari-hari kami di atas bumi dan tidak ada harapan. Ya TUHAN, Allah kami, segala kelimpahan bahan-bahan yang kami sediakan ini untuk mendirikan bagi-Mu rumah bagi nama-Mu yang kudus adalah dari tangan-Mu sendiri dan punya-Mulah segala-galanya. Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka akupun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita. Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka kepada-Mu. Dan kepada Salomo, anakku, berikanlah hati yang tulus sehingga ia berpegang pada segala perintah-Mu dan peringatan-Mu dan ketetapan-Mu, melakukan segala-galanya dan mendirikan bait yang persiapannya telah kulakukan." - 1 Tawarikh 29:10-19

"Blessed are You, LORD God of Israel, our Father, forever and ever. Yours, O LORD, [is] the greatness, The power and the glory, The victory and the majesty; For all [that is] in heaven and in earth [is Yours]; Yours [is] the kingdom, O LORD, And You are exalted as head over all. Both riches and honor [come] from You, And You reign over all. In Your hand [is] power and might; In Your hand [it is] to make great And to give strength to all. Now therefore, our God, We thank You And praise Your glorious name. But who [am] I, and who [are] my people, That we should be able to offer so willingly as this? For all things [come] from You, And of Your own we have given You. For we [are] aliens and pilgrims before You, As [were] all our fathers; Our days on earth [are] as a shadow, And without hope. O LORD our God, all this abundance that we have prepared to build You a house for Your holy name is from Your hand, and [is] all Your own. I know also, my God, that You test the heart and have pleasure in uprightness. As for me, in the uprightness of my heart I have willingly offered all these [things]; and now with joy I have seen Your people, who are present here to offer willingly to You. O LORD God of Abraham, Isaac, and Israel, our fathers, keep this forever in the intent of the thoughts of the heart of Your people, and fix their heart toward You. And give my son Solomon a loyal heart to keep Your commandments and Your testimonies and Your statutes, to do all [these things], and to build the temple for which I have made provision." - 1 Chronicles 29:10-19 

"Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! 'Siapakah itu Raja Kemuliaan?' 'TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!' Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! 'Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?' 'TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!' Sela" - Mazmur 24:7-10

"Wake up, you sleepyhead city! Wake up, you sleepyhead people! King-Glory is ready to enter. Who is this King-Glory? GOD, armed and battle-ready. Wake up, you sleepyhead city! Wake up, you sleepyhead people! King-Glory is ready to enter. Who is this King-Glory? GOD of the angel armies: he is King-Glory." - Psalm 24:7-10

"Biarlah kemuliaan TUHAN tetap untuk selama-lamanya, biarlah TUHAN bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya! Dia yang memandang bumi sehingga bergentar, yang menyentuh gunung-gunung sehingga berasap." - Mazmur 104:31-32

"The glory of GOD--let it last forever! Let GOD enjoy his creation! He takes one look at earth and triggers an earthquake, points a finger at the mountains, and volcanoes erupt." - Psalm 104:31-32

"Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan TUHAN, sebab besar kemuliaan TUHAN. TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh." - Mazmur 138:4-6

"May all the kings of the earth praise you, Lord, when they hear what you have decreed. May they sing of the ways of the Lord, for the glory of the Lord is great. Though the Lord is exalted, he looks kindly on the lowly; though lofty, he sees them from afar." - Psalm 138:4-6

"Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu, untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya." - Mazmur 145:10-13

"All your works praise you, Lord; your faithful people extol you. They tell of the glory of your kingdom and speak of your might, so that all people may know of your mighty acts and the glorious splendor of your kingdom. Your kingdom is an everlasting kingdom, and your dominion endures through all generations. The Lord is trustworthy in all he promises and faithful in all he does." - Psalm 145:10-13

"Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu." - Amsal 25:2

"It is God’s privilege to conceal things and the king’s privilege to discover them." - Proverbs 25:2

"Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan. Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya." - Amsal 31:25-26

"She is clothed with strength and dignity, and she laughs without fear of the future. When she speaks, her words are wise, and she gives instructions with kindness." - Proverbs 31:25-26

"Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis. Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal sejumlah kecil saja, sebab TUHAN, Allah Israel, telah mengatakannya." - Yesaya 21:16-17

“Within a year, counting each day,[e] all the glory of Kedar will come to an end. Only a few of its courageous archers will survive. I, the Lord, the God of Israel, have spoken!” - Isaiah 21:16-17

"Dengan segenap jiwa aku merindukan Engkau pada waktu malam, juga dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi; sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar. Seandainya orang fasik dikasihani, ia tidak akan belajar apa yang benar; ia akan berbuat curang di negeri di mana hukum berlaku, dan tidak akan melihat kemuliaan TUHAN. Ya TUHAN, tangan-Mu dinaikkan, tetapi mereka tidak melihatnya. Biarlah mereka melihat kecemburuan-Mu karena umat-Mu dan biarlah mereka mendapat malu! Biarlah api yang memusnahkan lawan-Mu memakan mereka habis! Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami." - Yesaya 26:9-12

"In the night I search for you; in the morning I earnestly seek you. For only when you come to judge the earth will people learn what is right. Your kindness to the wicked does not make them do good. Although others do right, the wicked keep doing wrong and take no notice of the Lord’s majesty. O Lord, they pay no attention to your upraised fist. Show them your eagerness to defend your people. Then they will be ashamed. Let your fire consume your enemies. Lord, you will grant us peace; all we have accomplished is really from you." - Isaiah 26:9-12

"Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya." - Yesaya 40:3-5

“Make the way ready for the Lord in the desert. Make the road in the desert straight for our God. Every valley will be lifted up and every mountain and hill will be brought down. The turns in the road will be made straight and the bad places will be made smooth. Then the shining-greatness of the Lord will be seen. All flesh together will see it, for the mouth of the Lord has spoken.” - Isaiah 40:3-5

"Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan 'yang memperbaiki tembok yang tembus', 'yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni'". - Yesaya 58:9-12

"Then you will call, and the Lord will answer. You will cry, and He will say, ‘Here I am.’ If you take the weight of sin away, and stop putting the blame on others and stop speaking sinful things, and if you give what you have to the hungry, and fill the needs of those who suffer, then your light will rise in the darkness, and your darkness will be like the brightest time of day. The Lord will always lead you. He will meet the needs of your soul in the dry times and give strength to your body. You will be like a garden that has enough water, like a well of water that never dries up. And your cities which were destroyed long ago will be built again. You will set up the stones of the bases of the old buildings. You will be called the one who builds again the broken walls, and who makes the streets on which people live like new." - Isaiah 58:9-12

"Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu." - Yesaya 60:1-3

“Rise up and shine, for your light has come. The shining-greatness of the Lord has risen upon you. For see, darkness will cover the earth. Much darkness will cover the people. But the Lord will rise upon you, and His shining-greatness will be seen upon you. Nations will come to your light. And kings will see the shining-greatness of the Lord on you." - Isaiah 60:1-3

"Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan. ... Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" - Yohanes 11:4, 40

"This illness will not end in death. No, it is for God’s glory so that God’s Son may be glorified through it. ... Did I not tell you that if you believe, you will see the glory of God?" - John 11:4, 40


"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." - 1 Korintus 2:9
But, as the Tanakh says,

“No eye has seen, no ear has heard
and no one’s heart has imagined
all the things that God has prepared
for those who love him.”
1 Corinthians 2:9

"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." - Filipi 2:5-8

"Let your attitude toward one another be governed by your being in union with the Messiah Yeshua: Though he was in the form of God, he did not regard equality with God something to be possessed by force. On the contrary, he emptied himself, in that he took the form of a slave by becoming like human beings are. And when he appeared as a human being, he humbled himself still more by becoming obedient even to death — death on a stake as a criminal!" - Philippians 2:5-8

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.