Labels

Sunday, July 26, 2015

Sang Pendakwa (The Accuser)

This afternoon I had a vision. I was allowed to stand in the Throne Room of the LORD. The worship before His Throne is awesome and ecstatic. I was caught up for some time in the Song of the LORD in Adoration.

Sore ini saya mendapatkan sebuah penglihatan. Saya diperkenankan untuk berdiri di dalam Ruang Takhta TUHAN. Penyembahan di hadapan Takhta-Nya begitu menakjubkan dan penuh sukacita. Beberapa kali saya mendapati diri saya dalam Nyanyian Pemujaan kepada TUHAN.

Suddenly, everyone became silent.

Tiba-tiba, semua orang terdiam.

Then, after some minutes (?), I watched as what looked like a perfect "man" came forward and stood in front of God. He looked like a prince. He was a very handsome man, but I knew that something was terribly wrong with him. He had a haughtiness about him, and was clothed in a majestic robe that kept changing colors, from black through the rainbow color spectrum and back to white and then, in reverse back to black again. This happened every minute or so. But each time it returned to white, it was more and more grayish.

Kemudian, setelah beberapa menit (?), saya melihat sesosok "pria" sempurna datang maju dan berdiri di hadapan Tuhan. Ia tampak seperti seorang pangeran. Ia sangat tampan, namun saya tahu bahwa ada sesuatu yang amat salah dengannya. Ia memiliki sebuah keangkuhan dan berpakaian sebuah jubah kemegahan yang terus menerus berubah warna, dari hitam ke spektrum pelangi dan kembali ke putih dan kembali lagi ke hitam, begitu seterusnya. Ini terjadi beberapa menit. Namun setiap kali kembali ke warna putih, putihnya menjadi semakin kelabu.

He stood there with a mocking expression with his hands on his hips. As he smiled, it looked pure evil, such hate was in his eyes toward God. I was astonished that anyone could stand in this Holy Place like that. I thought to myself, "Why doesn't the LORD do something and throw this impudent man out of here immediately?!" I noticed that all the music and the worship was stopped. Just total silence. The Living Creatures were hovering above the Throne, but without making a sound, just everyone's eyes were glued on this proud, hateful "man".

Ia berdiri di sana dengan ekspresi mengejek sambil berkacak pinggang. Selagi ia tersenyum, tampak penuh kejahatan, sejumlah kebencian dari matanya tertuju kepada Tuhan. Saya tercengang bahwa ada seorang yang mampu berdiri di Tempat Kudus dengan cara itu. Saya berpikir, "Mengapa TUHAN tidak melakukan sesuatu dan segera melempar keluar manusia durhaka ini?!" Saya menyadari semua musik dan penyembahan terhenti. Total sunyi. Segala Ciptaan melayang di atas Takhta, namun tidak menimbulkan suatu bunyi, setiap mata terpaku kepada "pria" congkak itu.

There was just that deafening pregnant silence for some time. Finally, the Father spoke from the Throne in a booming Voice that shook the pillars and the whole floor. I trembled. "SATAN, What have you come here for?!" He thundered.

Ada kesunyian untuk beberapa saat. Akhirnya, Bapa berbicara dari Takhta dalam Suara yang menggelegar yang menggetarkan pilar-pilar dan seluruh lantai. Saya terguncang. "SATAN, untuk apa kamu datang ke sini?!" Ia mengguntur.

"I am here to inform you that Your Plan has failed. Your church is divided, rife with sin, idolatry, uncleanness. Israel is surrounded by my warriors, who will destroy her. Even You", he sneered, "can't stop me now! This generation is mine! They don't love You. They don't want You. They love me! Not You! Just look at them running after my every pleasure and sin! What do You say now, oh great lover of Adam's hopeless race? Millions are perishing forever in my domain! And all you can do is look on in despair, they will NEVER come into your Kingdom NOW!"

"Aku di sini untuk memberitahukan bahwa Rencana-Mu telah gagal. Gereja-Mu terbelah, penuh dengan dosa, berhala, kenajisan. Israel terkepung oleh pasukanku, yang akan menghancurkannya. Bahkan Engkau", ia menyeringai, "tak dapat menghentikanku sekarang! Generasi ini milikku! Mereka tidak mengasihi-Mu. Mereka tidak menginginkan-Mu. Mereka mengasihiku! Bukan Engkau! Cukup melihat mereka berlari kepada setiap kesenangan dan dosa dariku! Apa yang hendak Kau katakan sekarang, oh Maha Pengasih ras Adam yang tak berpengharapan? Jutaan orang sedang binasa di dalam kuasaku! Dan yang Kau lakukan hanya melihat semua kemusnahan itu, mereka TAKKAN PERNAH masuk ke dalam Kerajaan-Mu SEKARANG!"

I was astonished as I watched this "beautiful" man as he began to change in his appearance before everyone! He began to change into a hideous demonic form, with large horns and reptilian-like skin. Then his eyes began to glow red and he grew into a being that looked about 30 feet tall. Claws grew out where the man's hands once were. He had giant wings but they looked like an old bat, like they had been eaten away by some awful disease. He was very muscular in this alternate form, but his flesh was dark gray and blackened in many places with what looked like soot. I was looking at Satan himself! What a hideous creature he is! Maybe he was once beautiful, but no more!

Saya terpaku sambil memandang pria "indah" ini mulai berubah penampilannya di hadapan semua orang! Ia berubah menjadi sebuah bentuk demonik yang mengerikan, dengan tanduk yang panjang dan kulit reptil. Lalu matanya mulai menyala merah dan ia membesar sekitar 9 meter tingginya. Kuku-kuku memanjang di setiap jarinya. Ia memiliki sayap-sayap yang besar namun terlihat seperti kekelawar tua, seperti telah termakan penyakit yang mengerikan. Ia tampak sangat berotot, namun tubuhnya menjadi abu-abu gelap dan di beberapa tempat menghitam. Saya melihat Satan itu! Sungguh makhluk yang mengerikan! Mungkin dahulu begitu indah, namun sekarang tidak lagi!

Yet, he did not stay in that form long. When he finished that accusation, he once again transformed back like the "man" who first entered, except, I could faintly see the outline of his once angelic wings now behind him.

Namun, ia tidak mempertahankan bentuknya yang mengerikan itu. Ketika ia selesai mendakwa, ia kembali berubah menjadi bentuk "pria" yang semula, kecuali, sekarang saya bisa melihat sekilas garis tipis sayap malaikat belakangnya.

"Satan, I have seen this day from before the Dawn of Time! I know ALL that are Mine. Not one of them shall perish! I died and shed My Blood for them all. I was condemned in their place!"

"Satan, Aku telah melihat hari ini sebelum Permulaan Waktu! Aku tahu bahwa SEMUA yang adalah milik-Ku. Tidak ada satupun yang akan binasa! Aku telah mati dan mencurahkan Darah-Ku untuk mereka semua. Aku telah menjadi kutuk menggantikan mereka!"

When He had said, "My Blood", Satan shuddered and fell on his face before God. It was obvious he could no longer speak to God. His accusations had been silenced this time once again.

Ketika Tuhan berkata, "Darah-Ku," Satan gemetar dan wajahnya tersungkur di hadapan Tuhan. Sudah amat jelas ia tak lagi mampu berbicara di hadapan Tuhan. Dakwaan-dakwaannya dibungkam sekali lagi.

God continued,

Tuhan melanjutkan,

"The only souls that are lost are the ones you planted in the Earth! Do not accuse ME or My People of unfaithfulness! All that are Mine are destined to come to Me and are written in My Book. Nothing you do can stop Me or them! Nothing takes Me by surprise. Even your fall, and your defeat at the Cross were foreknown before you were even created. Now, Your hours are numbered. You END is near!! Soon, you shall be silenced and no longer shall you hurt or destroy My People.

"Jiwa-jiwa yang terhilang adalah mereka yang kau tanam sendiri di Bumi! Jangan mendakwa AKU atau Umat-Ku yang tidak setia! Semua milik-Ku ditakdirkan untuk datang kepada-Ku dan mereka tertulis dalam Kitab-Ku. Tidak ada yang dapat kau perbuat untuk menghentikan-Ku atau mereka! Tidak ada yang mengejutkanku. Bahkan kejatuhanmu, dan kekalahanmu di Kayu Salib telah diketahui sebelum engkau diciptakan. Sekarang, waktumu telah dihitung. Kesudahanmu sudah dekat!! Segera, engkau akan bungkam dan tidak lagi menyakiti atau menghancurkan Umat-Ku.

"No matter how hard you try, you shall never succeed in mixing the Seed of the Righteous with the seeds of wickedness and evil. Your time is almost over! Then you shall burn forever in the lake of fire prepared for you and all who follow you. Every soul that joins you there shall only add to your everlasting torments."

"Tidak peduli seberapa keras engkau berusaha, engkau takkan pernah berhasil mencampur Benih Kebenaran dengan benih kejahatan. Waktumu hampir habis! Kemudian engkau akan dibuang selamanya ke dalam lautan api yang telah dipersiapkan bagimu dan seluruh pengikutmu. Setiap jiwa yang bergabung denganmu hanya akan menambah siksaan kekalmu."

Satan suddenly disappeared in a flash of smoke and fire, and the worship and glory of the LORD filled that Holy Place once again.

Mendadak Satan lenyap dalam kilatan asap dan api, dan penyembahan dan kemuliaan TUHAN memenuhi Tempat Kudus itu kembali.

Then, the vision ended.

Lalu, penglihatan berakhir.

I don't claim to fully understand this vision, but, by His Grace, I was faithful to record what I saw and heard.

Saya tidak sepenuhnya memahami penglihatan tersebut, namun, oleh anugerah-Nya, saya setia merekam apa yang telah saya lihat dan dengar.

May the LORD bless you and keep you, dearly Beloved ones!

Biarlah TUHAN memberkati dan menjagamu, semua yang terkasih!

Maurice Sklar
Wednesday, July 22, 2015

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.